SIKEMBAR|| LIMA BELAS

306 12 0
                                    

•••

Saat ini siswa/i kelas sebelas dan sepuluh tengah melakukan ujian kenaikan kelas. Hari ini adalah hari terakhir mereka ujian.yang dimana membuat para siswa-siswi disini ke dilanda oleh pikiran nya tentang nilai yang akan keluar nanti nya.

Karena seluruh kelas di campur Amo dan Ami sekelas bersama Deo Dan Arya karena kelas itu disusun berdasarkan Abjad.dan mereka tidak seruangan dengan nani. Begitu juga dengan Kelvin dan Kevin, karena A dengan K sangat lah jauh jarak nya.
Bisa saja mereka menjadi sekelas bersama sama,tapi mereka juga harus mengikuti peraturan sekolah yang telah di tetapkan.

Diruangan Amo dan Ami saat ini sedang menunggu gurunya memasuki ruang.

Dan tidak lama lagi, seorang guru yang memakai seragam dinas nya memasuki ruang dengan membawa sesuatu yang di pastikan itu adalah kertas soal ujian mereka.

Lalu ia membagi kan ujian tersebut pada siswa-siswi yang ada di ruang ini satu persatu.

Tidak lama lagi masuk lah TIGA pengawas lagi.memang sangat lah tidak bisa mengopek jangan kan melakukan itu membalikkan badan saja sudah mendapatkan pelototan dari due pengawas sekaligus.

Kena mental ga tuh 😭

"Sekarang kerjakan dengan bagus, Jangan terlalu terburu buru kita memiliki waktu yang cukup lama untuk menyelesaikan nya"
Tutur guru yang telah selesai mambagikan kertas'soal tersebut.

Lalu keempat guru itu berjalan kesana kemari agar tidak ada yang berbuat curang.

Setiap kelang'an Meja mereka disitu lah para pengawas tersebut.masih untung jika kesana kemari nya kompakan,lah ini dua ada yang kearah depan,dua lagi berjalan ke belakang.
mereka saat ini,ralat, pada saat ujian ini mereka sangat tersiksa pasalnya tidak bisa bertanya apalagi mengopek dari buku atau ponsel.

Dan siksaan itu dirasakan juga oleh Arya,ia sudah seperti orang bodoh yang tak tau melakukan apa apa, soal nya ia tak tahu apa jawaban yang akan ia isi karena ia tidak tahu apa apa,mau bertanya pada Deo rasanya mustahil, untuk bergerak saja sudah di pelototi apalagi mengeluarkan suara, pasti ia akan di tegur oleh sang pengawas itu.

Arya melihat seluruh siswa di ruang ini, ia melihat semuanya sibuk mengisi ujian mereka,ia berdecak ia sudah menebak kalo ia seorang lah yang tersesat disini pasalnya cuma ia lah anak IPA 7 yg ada diruang ini,dan juga ia sudah menebak juga kalo cuman dirinya nya lah paling goblok di sini.

"Gini ya rasanya seruangan sama anak anak pintar" monolog Arya lalu ia mengisi ujiannya dengan asal asalan.persetanan dengan hasilnya yang terpenting ia sudah menjawab nya sebisanya. Beruntung kali ini ujiannya  berbentuk pilihan berganda. Dan Arya bisa menjawab nya dengan menghitung kancing seragam nya.

•••

Saat ini seluruh siswa siswi sekolah ini tengah menunggu papan Mading berisikan tentang nilai ujian mereka.

"Ami ga sabar nunggu hasil nya" beritahu nya pada Kevin

Kevin menarik Ami agar lebih dekat dengan nya dengan cara merangkul bahu nya. ia tidak ingin jika ami bersentuhan dengan orang lain, Apalagi itu laki laki,bahkan itu seragam sekolah nya sekalipun.

Ami yang mengetahui hal tersebut lantas ia merapatkan tubuhnya agar lebih dekat lagi dengan Kevin, lalu ia memeluk pinggang Kevin dari samping. Hal itu membuat para siswa-siswi memperhatikan mereka dengan santai, Kapan lagi mereka melihatnya.
Dengan terang terangan Ami dan Kevin mengumbar kemesraan mereka.

Kevin mengusap pipi kanan Ami menggunakan jari jempol nya dengan sangat lembut yang mampu membuat Ami nyaman aka hal itu.
" Soalnya susah susah,hmm " tanya Kevin.

"Nga, kan Ami Udah belajar dari rumah sama Kaka amo" Jawab ami

"Nga kerasa ya udah mau kelas dua belas " ucap Ami

Kevin hanya mengangguk, lalu memeluk Ami Tampa ada rasa malu.

***

Saat ini Deo dan cs nya sedang ada di kantin Mpok Nori, mereka bercerita dan bercanda ria tampa rasa  ada beban hidup nya.

"Mengaa semua menangissss"  Rian tiba  bernyanyi dengan suara yang seperti kesel biji salak.

"aissh ga usah nyanyi lah Lo Rian, bikin gue ga selera makan satu Minggu". Semprot Deo

"Mantap lah Kalo ga selera makan dua Minggu,berarti Mama mu hemat  sama duit mingguan yang dikasih sama papa Lo" jawab Rian

"Hema, hemat, mati ia tu si Deo" tutur   Wanda.

"Astaga bikin sesek dada gua anying, mending Lo diam aja lah wan,ga usah ngomong, soalnya kalo Lo ngomong suka bikin asam urat gua kambuh" balas Deo.

Wanda berdecih mendengar balasan dari Deo,mana ada hubungannya dengan asam urat kambuh.

Goblok.....

"Ha-ha-ha, makanya ga usah berurusan sama si Wanda,gitu gitu tu es punya mulut lemes kaya punya lo,anjim" ucap Rian sembil tertawa terpingkal-pingkal seperti orang kesetanan.

Hal itu mampu membuat Deo naik pitam"cih ga sadar diri" sinis Deo

Rian menghapus air mata nya yang ada di sudut matanya akibat terlalu lama tertawa. Lalu menatap Deo dengan  meredam agar tertawa nya memudar.  "Memang nya gue kenapa biar sadar diri?" Tanya Rian

Deo memutar matanya malas " Udah ga Sada diri, lupa diri juga rupanya" balas Deo sengit

"Emang gue kenapa anjim,gue ga lupa diri dan gue juga udah Sada diri, astaga...apa salah dan dosaku ku coba" dramatis Rian.

Tidak ada menyahutinya lagi temennya sudah pada makanan yang telah mereka pesan tadi.


🦋TBC 🦋

SIKEMBARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang