E05

1.5K 11 0
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Pakaian Alex dan Elena ke ball)

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

(Pakaian Alex dan Elena ke ball)

Kami berdua masuk ke dalam ball, disebabkan muka kami tertutup ramai yang tidak mengenali siapa kami. Dapat aku lihat Mathew yang ada di atas bersama gundik-gundiknya. 'Dasar lelaki tua tak malu'

Aku terus ke arah pertengahan dewan dan menari bersama Alex, goal aku hari nie untuk dapat tahu siapa yang ingin bunuh Mathew dan siapa target Mathew selain aku. Mathew yang nampak aku, kelihatan teruja kerana dapat lihat wanita cantik. Aku tahu dia pasti tidak tahu ini aku kerana aku tidak pernah datang ke majlis sebegini. Mathew turun dari singahsana nya dan berjalan ke arahku. Dia menepuk bahu Alex untuk menari bersamaku. Aku memberi Alex isyarat mata untuk membenarkan Mathew mengambil alihku.

"So where are you from?" Aku tersenyum, 'Dasar miang'. Tangan Mathew yang tidak duduk diam, dari tadi mengusap badanku.

"Im from England. Came here because of business"

"Ou business person, so that person your boyfriend"

"Yeah, he is my boyfriend, we will be engage after this"

"Ouh, so can I taste you tonight before you and him. We can do threesome" hati aku sudah membara, tapi aku biarkan sahaja.

"Maybe I should ask him first. It will be pleasure"

"Of course, meet me at the VVIP floor. I will be waiting" kata Mathew dan terus pergi meninggalkanku. Tanpa sempat pusing ke belakang, badanku telah dipeluk dari belakang. Aku tahu siapa, dari sentuhan dan wangian yang dipakai aku tahu ini Alex.

"What did that guy want from you?"

"He want to have threesome with us" Alex tergelak sinis.

"So did you want it?" Kata Alex mengucup bahu ku perlahan.

"I would love to kill him more than to pleasure him"

"Aww girl, you can do that after you get the pleasure. Besides I would love to see him naked first"

Entah kenapa, cara percakapan Alex seperti seorang mafia. Kejam, dingin dan tidak berhati perut. Adakah Alex pernah bekerja dengan mafia dahulu? Tak mungkin. Rekod dia clean.

"But before we pleasure him, why don't we pleasure ourselves?" Aku terus tersenyum sinis.

Aku memandang ke arahnya, tanpa sempat melakukan apa-apa tangan aku ditarik ke belakang. Bila aku pandang, aku nampak Zayn memandang tajam ke arahku. Aku ditarik mendekatinya tanpa mempedulikan Alex. Kami menari bersama tapi dapat kulihat mata Zayn yang tajam memandang ke arahku.

"What are you doing here sister? Tahu tak tempat nie bahaya untuk kau, bukan sebab Mathew je tapi aku dengar musuh utama kita ada dekat sini"

"What?"

"Zac dapat jejak lelaki yang kita cari selama nie, ada dekat sini. Intel kita tak pernah salah. Sebab kenapa aku lepaskan budak tuh sebab dia boleh jadi umpan untuk musuh kita. Kau tak rasa pelik kenapa musuh kita boleh senang serahkan anak buah dorang dekat kita. Red Flag takkan buat macam tuh."

Aku yang mendengar bisikan terkejut sebentar. I have low my guard too much. Aku memandang sekeliling. Tiada apa yang menecurigakan.

"Then what is your plan?"

"I don't have yet. But I just want to observe first, nothing action will be done tonight. Besides we don't who know their real boss. For sure they will not show us the real leader of their clan just like that. We have been waiting for this for a long time. Don't waste it just because of some gigolo. Understand!"

Aku hanya mendiamkan diri, tapi baru aku teringat tentang Alex. Aku tak nampak pulak dia. Ahh biarkan dulu, misi nie lagi penting dari dia.

Someone POV

"Are you ready?"

"Do we have to do this? I'm pretty sure we do have another option rather than show ourselves to our own enemy!"

"You know that this is just some teased. Besides is not me that gonna go out there but you. Just do some of your trick I'm sure they will forget everything that happen tonight"

"Okay but listen, I will not endanger our clan just because of some stupid idiotic of your plan. This is stupid. Showing ourselves to that kind of people will never worth our time"

"I know but can you just do it"

"Okay"

Elena POV

Kedengaran bunyi tepukan yang gemuruh dan tiba tiba pentas yang gelap menjadi terang dan seorang lelaki yang berpakaian seperti seorang magis keluar. Melakukan beberapa trick dan treat kepada pengunjung yang datang. Aku rasa tidak sedap hati seperti ada yang tidak kena. Ada yang akan berlaku dan pertunjukan tersebut hanyalah satu perangkap daripada musuh mereka. Aku memandang ke Zayn. Zayn kelihatan gelisah dan berang dalam pada masa yang sama. Zayn terus keluar daripada tempat tersebut sambil menarik aku sekali. Kami berdua berjalan dengan laju untuk keluar dari situ tapi tanpa ku sedar ada seseorang yang tarik aku dan Zayn menuju ke tempat yang berlainan tanpa sempat aku menarik tangan Zayn aku telah dicucuk dan mata aku menjadi kabur, kepala ku semakin berat. Aku dibawa ke satu bilik di hotel itu. Aku dibaling di katil mereka.

"Thanks" aku dengar ada suara garau yang mengucapkan perkataan tersebut.

"Hi Elena Julie Nicholas. I just want to introduce myself. I am the Louis Alexendar Pendragon. The Pendragon that you looking for" aku dengar suara itu tapi dalam masa yang sama kepala aku rasa sangat berat. Entah kenapa badan aku jadi sangat panas seperti inginkan sentuhan. Apa yang orang tuh dah bagi dekat aku.

"Don't worry you will be feeling good after this because Im gonna make you feel good after this. But first can we clarify some of things that we need to clarify. I understand that you think our clan have something to do with your parents which is don't. Its not true." Belum sempat dia cakap lagi aku dah potong.

"Shut the fuck up!" Aku cakap dengan keadaan yang marah tapi dalam masa yang sama sakit.

"Aww, you do strong. With such high dose you can still speak. You do brave. I like that about you"

Aku dapat lihat lelaki itu membuka mask nya, tapi disebabkan kepala yang pening aku tidak dapat melihat wajahnya dengan jelas.

"Who are you? Do I know you?" Kata ku tersekat sekat.

"You do know me, we do know each other, we do meet each other also we do sleep with each other. Its just you never recognise me. So sad!" Aku lihat dia membuka baju butang nya satu per satu hingga kelihatan tubuh badannya. Aku yang sudah high terus ke arahnya tanpa berfikir apa-apa. Aku terus menyentuh badannya dengan sensual.

"You do beautiful and pretty darling. But pity we are enemies in such wrong way. We can be partner with joining the clan we could be the more powerful clan that ever stand." Aku yang sudah tidak berfikir apa, terus mencium nya dengan rakus. Dia juga membalas ciuman ku. Kami membalas ciuman.

"You are just hard to resist" aku tidak sedar apa2 lepas ciuman kami.

You are mine Where stories live. Discover now