03

1K 73 0
                                    

*Sungai Han*

Malam ini begitu indah dan banyak bintang bintang berkelipan menghiasi langit dunia.tapi tidak dengan suasana hati seorang pria yang begitu rapuh.

Limario pov*

Tampak seorang pria yang sedang asyik dengan segala pemikirannya.

Ya Tuhan,, kenapa aku tidak menjadi bintang saja,, dengan begitu aku bisa menerangi dan menghiasi gelapnya hati umma ku.

Aku tumbuh dengan baik,, Fisikku kuat. bibiku sangat menyayangiku. Ia sudah menganggapku seperti anaknya sendiri. Tak kurang kasih sayang yang ia berikan padaku. Ia memanjakanku seperti anaknya sendiri.Ia yang selalu memenuhi setiap kebutuhanku. Bisa dikatakan hidupku sedikit sempurna.

Namun sesungguhnya jiwaku mati. Hidupku bagaikan tampa nyawa. Hatiku terluka. Yang hanya bisa kulakukan hanya menangis,,dan menangis di sudut kamar setiap kali aku merindukan umma. Tak ada orang yang tahu. Kecuali orang terdekat ku. Tak pernah ku ceritakan kesakitanku ini pada siapapun. Yang mereka lihat, aku tumbuh layaknya anak anak pada umumnya. Yang mereka tahu, aku selalu tersenyum dan yang mereka tahu aku selalu terlihat baik baik saja.

Disaat anak anak lain mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya.akupun sangat iri.aku Juga ingin mendapatkan kasih sayang nya,,aku ingin merasakan hangatnya pelukan umma.bercanda gurau dengan umma,,Aku juga ingin dimarahi umma,,ketika aku berbuat salah. Tapi tak pernah kudapatkan itu semua dari umma,, aku hanyalah orang asing bagi umma.

Aaaaaaaakkk,,Aku tak tahu bagaimana perasaanku ini. Sungguh aku ingin menangis, namun ku tahan. Aku malu terlihat menyedihkan. Aku malu terlihat lemah. Aku tak mau mereka yang melihat mengasihaniku. Rasanya menyedihkan dikasihani semua orang.

Namun aku menyadari, bahwa aku juga harus berdamai dengan hatiku sendiri. Ia harus sembuh dari lukanya. Ia harus bersih dari noda amarah dan kebencian yang terus menerus semakin hari semakin dalam. Dengan memaafkanmu mungkin sedikit mengurangi kebencianku. Karna bagaimanapun sungguh dalam lubuk hatiku yang paling dalam aku tidak ingin membencimu.
Kau yang sudah melahirkan ku dari rahimmu meski kau membenciku tapi aku masih bersyukur dilahirkan olehmu.

Ketika aku sedang asyik merenung tetang nasibku dimasa depan nanti,, akupun mendengar tangis seorang wanita.sepertinya suaranya tidak jauh dari tempat ku berada.aku memutuskan untuk mencari sumber suara tersebut.

Aku melihat seorang wanita yang sedang menangis entah karna apa,, akupun memberanikan diri menghampirinya dan memberikan sapu tanganku kepadanya.

Awalnya dia sempat ragu,, tapi akhirnya dia mengambil sapu tanganku.

Mungkin ini sedikit lancang, Aku bertanya padanya dengan sedikit ragu takut takut dia marah karna mencampuri urusannya.

kenapa kamu ada disini.karna, ini sudah larut malam.

Dia bilang hanya mencari angin segar.

Aku mengangguk sebagai tanda mengerti. Aku kembali bertanya apakah kamu punya masalah,, dia hanya diam,, saja.

Akupun berhenti untuk bertanya lagi karna dia terlihat tidak nyaman.

Keheningan pun menyelimuti kami berdua.

tapi setelah itu aku mulai mendengar dia menarik nafas dalam dalam dan dia berbicara kalau dia akan dijodohkan dengan seorang pria yang tidak dicintainya 

Aku hanya berusaha menjadi pendengar nya saja,,ia bercerita cukup banyak kepadaku tentang kehidupannya.

Aku pun berpikir,,Entah kenapa dia tidak takut sama sekali kepadaku,, padahal aku orang asing baginya,, bisa saja aku berbuat yang tidak baik kepadanya.

Dia seolah olah bisa membaca pikiranku,, dia bilang aku terlihat seperti orang baik,, kalau aku orang jahat mungkin aku sudah menggodanya,, ucapnya dengan senyuman.

Bagaimana denganmu

Aku,,ucapku tersenyum kepadanya.

Nasibku sama denganmu ucapku kepadanya.

sontak dia melihat kearah ku atas ucapan yang aku katakan tadi.

Apa jangan jangan kita yang dijodohkan ucapnya menggodaku,,kalau itu kau aku akan menerimanya dengan senang hati ucapnya tersenyum menatapku.

Aku hanya tersenyum menanggapi ucapannya.

Jika benar aku,,kenapa kamu mau merimaku ucapku kepadanya.

Entahlah,,hatiku merasa kau orang yang baik ucapnya tersenyum kepadaku

Apa kamu menerima perjodohan itu katanya kepadaku.

Aku jawab ya sambil tersenyum.

Apa kau menyukainya tanyanya lagi.

Aku bingung harus menjawab apa.

Diapun mengerti,,dan bilang kamu pasti sama sepertiku,, terpaksa menerimanya bukan ucapnya

Akupun membenarkan ucapannya,,apa kamu juga seperti itu.

Dia mengangguk membenarkan ucapanku.

Kenapa kamu tidak menolaknya kalau kamu tidak menyukainya.

Aku percaya takdir dari Tuhan,, mungkin jalan perjodohan ini yang kelak dimasa depan membuatku bahagia.

Dia pun tersenyum mendengar ucapanku.

Mungkin,, bisa saja masa depan yang cerah atau kelam ucapnya kepadaku.

Kalau begitu aku pamit dulu,, ini sudah tengah malam,, Terima kasih karna kamu mau menjadi pendengar untukku meski kita bisa dikatakan baru bertemu hari ini,, aku senang bisa mengobrol dengamu.

Ngomong ngomong kita belum sempat memperkenalkan diri ucapnya.

Aku somi ucapnya sambil mengulurkan tangan kepadaku,,akupun membalas uluran tangannya ,,aku limario.

Aku sudah menganggap kau sebagai oppaku ucapnya tanpa basa basi

Permisi ucapnya dan berjalan menjauh dariku,,setelah itu hilang dari pandanganku.

Semoga kita bertemu lagi batinku.

Tbc

Maaf kalau gaje ceritanya permisa

Siapa wanita yang bicara dengan limario,, pasti lah kalian sudah tahu wkwk
Silakan vote dan komen ya 👍😄

Suami MisteriuskuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang