Orochimaru mendekat, berdiri disampingnya.
"Kabuto" pangilnya.Kabuto mengelengkan kepalanya, masih menatap foto yang berada didepanya. Jelas foto itu adalah foto keluarganya.
Orochimaru akhirnya menaruh nampan di meja terdekat. Dan duduk disamping Kabuto. Masih tetap diam, melihat bagaimana Kabuto mencoba menahan air matanya.
"Kau harus makan-" Kabuto memotongnya.
"Aku tidak merasa lapar saat ini" jawabnya dengan tegas.
Orochimaru tutup mulut. Ini pertama kalinya Kabuto bersikap acuh tak acuh padanya.
Memikirkan kata-katanya. Orochimaru meletakan tanggannya di pipi Kabuto, memaksa Kabuto untuk melihatnya. Tapi Kabuto justru mengalihkan pandanganya.
"Kabuto, lihat aku" pintanya. Namun sigadis tidak melakukan apa yang dia minta.
"Kabuto..." Orochimaru mengulang namanya, entah apa namun sepertinya Kabuto memiliki mood yang tidak menentu waktu ke waktu, dan semakin dia berbicara. Semakin tidak jelas apa yang sebenarnya dirinya inginkan.
"Dengar...aku tau ini sulit, namun jika kau terus seperti ini. Tidak ada yanv berubah. Ingat, kau tidak sendirian. Kami disini untukmu. Urushi benar-benar kecewa dengan dirinya, lihat. Semua peduli padamu. Dan perasanmu mungkin campur aduk sekarang"
Selesai berbicara pria itu menjauhkan tanganya dari pipi sigadis. Dan Kabuto masih diam, tidak mengeluarkan kata-kata apapun.
"Aku tidak melarangmu tapi...aku tidak tahan melihatmu seperti ini. Bahkan ini baru beberapa jam berlalu dan-" ia terpotong.
"Bisakah anda diam!" pinta Kabuto.
Orochimaru menutup mulutnya dengan datangnya kata-kata itu. Tidak, ada nada bentakan di kata-kata Kabuto.
Mungkin dia terlalu banyak bicara?
Orochimaru sendiri tau Kabuto benar-benar dekat dengan ibunya. Dia berfikir mungkin dia akan seperti ini saat Kimimaro tiada. Mungkin.
Kabuto mengarahkan tanganya, dimana tangan Orochimaru diletakan di pipinya sebelumnya. Agak kaget dengan tindakan yang lain. Namun apa yang Orochimaru katakan padanya...
Ya. Jika terus begini memang kacau. Dia juga tidak bisa berfikir apa-apa. Namun...rasanya...dia masih tidak percaya. Ditingalkan oleh seseorang.
Tapi...dia juga harus memikirkan jalan didepanya.
"Ayo...makan dulu" ajak Orochimaru yang sudah memberikan pandanganya pada makanan didepanya.
Kabuto hanya menurutinya dan bersiap makan. Benar apa yang dikatakan Orochimaru. Dia merasa...seperti bukan dirinya sendiri.
Melihat Kabuto lagi. Orochimaru bahkan tidak melihat satupun senyum dari Kabuto...
Tidak ada reaksi sama sekali. Jujur ini mengecewakan Orochimaru sendiri. Apa yang dikatakan Urushi...tidak-
Dia bahkan tidak merubah banyak situasi. Dan justru keheningan. Dia bahkan tidak bisa mengajak Kabuto untuk tersenyum...Ya, ini yang mengecewakan Orochimaru, saat ia mencoba. Namun usahanya sia-sia. Tidak- . Tapi dalam keadan seperti ini.
Merasa sudah cukup. Orochimaru berkata.
"Baiklah...aku rasa aku akan pergi sekarang"Orochimaru bangkit dari posisinya. Namun sebuah pertanyaan menghentikanya.
"Kemana?"
Tanpa melihat kebelakang lagi, Orochimaru menjawab dengan santai.
"Tidak kemana-mana" lalu membuka pintu yang berada diruangan itu.
Kabuto terdiam lagi. Masih memakan makanannya. Orochimaru memang terkadang seperti ini...apa dia yang terlalu dingin pada si pria?
![](https://img.wattpad.com/cover/279213448-288-k70934.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All About Her [orokabu]
Random»Orochimaru Seorang Siswa SMA yang mencari perasaanya terhadap gadis bernama Kabuto Yakushi. »[Fanfic Orochimaru x Kabuto] Mungkin saya yang membuat ide ini namun Character bukan milik saya, Semua Character adalah milik Masashi Kishimoto. »not a yao...