Baka!

25 1 7
                                    

Seperti perjanjian kemarin. Mereka akan bertemu di kafetarian dekat sekolah. Bertanya-tanya apa ini bagian dari pendekatan? atau apa?

Kabuto masuk. Dia melihat sekitar, oh ternyata dia sampai lebih dulu. 'Dasar laki-laki' pikirnya. Ia tertawa kecil, mengambil tempat duduk terdekat. Jika dipikir-pikir, ia belum lapar. Juga tidak tertarik dengan minuman. Mungkin nanti saja saat yang lain sampai.

Saat meletakan tasnya, ponsel di sakunya bergetar. Dia melihat pesan dari siapa.

(( Orochimaru_ Maaf ya, aku akan sedikit terlambat. Ada siswa yang bertengkar di halaman kelas ))

(( Kabuto_ Aku mengerti, tidak perlu meminta maaf lol. Apa anda terluka? ))

(( Orochimaru_ Ah, hanya lecet. Tidak apa. Okay, aku akan segera kesana ))

Setelah itu Kabuto mematikan ponselnya, menaruhnya kembali ke sakunya. Dia berfikir, Orochimaru sepertinya bohong. Diingat Orochimaru pernah mendapat luka diperutnya dan dia hanya bilang kelelahan.

Apa Orochimaru sering terlibat perkelahian di luar sana?
Atau....

Dipikir-pikir Kimimaro juga sering cerita bahwa dia dan Kakaknya pernah terlibat perkelahian antar sekolah. Memang ya, laki-laki. Ada saja.

Saat Kabuto tengelam dalam pikiranya. Ia sadar pintu kaffe terbuka. Saat melihat siapa itu, ia langsung membeku.

"Oh, Kabuto" suara itu. Orochimaru.

Yang lain tersipu melihat penampilan didepanya. Orochimaru mengeluarkan seragamnya, memperlihatkan kaos rumahan yang ia pakai di dalam baju seragamnya. Rambutnya tergerai kebelakang. Wajahnya tertutup keringat...

Orochimaru berkedip dua kali saat diperhatikan, dia melihat dengan jelas si gadis tersipu. Jadi ia mendekat.

"Kau baik-baik saja?"

Orochimaru bertanya. Menopang berat badanya di meja, tepat di depan Kabuto.

Yang lain tersontak dengan keberadaan pria didepanya.
"A-a! Ya!" Kabuto mundur sedikit.

Orochimaru tersenyum. Membuat yang lain membalas senyumannya. Kabuto fokus pada pria didepanya yang menaruh tasnya dibawah. Dan memesan sesuatu untuk mereka, sampai dia menyadari luka tepat dimata Orochimaru yang nyaris tidak terlihat karna tertutup rambutnya.

Dia baru saja ingin bertanya sebelum Orochimaru memotongnya.
"Kabuto mau pesan sesuatu?"

Kabuto kembali ke kenyataan.
"Ah...apa saja. Aku ikut senpai, aku juga tidak tau apa yang akan aku pesan" ia tertawa canggung. Benar saja, Kabuto masih bingung dari tadi, apa menu yang menarik.

Orochimaru hanya menjawab 'baiklah..' dan kemudian memilihkan sesuatu. Setelah itu si pria kembali ke tempatnya. Dengan itu Kabuto melanjutkan apa yang ingin ia tanyakan.

"Senpai...mata anda, itu?..."

Orochimaru melihat gadis didepanya, bagaimana Kabuto bisa tau. Padahal dia ingin menyembunyikan ini darinya. Tapi...yasudah bagaimana lagi.

"Hanya luka kecil. Aku sudah biasa dengan ini" Orochimaru tersenyum kepadanya, memegang luka di matanya. Kulitnya terasa perih. 'Tapi ini akan berlalu' , pikirnya.

Setelah itu ia melihat kembali ke Kabuto yang masih diam. Tapi jelas matanya menunjukan kekhawatiran.

"Aku tidak apa-apa" sekali lagi Orochimaru meyakinkan, dan mendapatkan senyuman dari Kabuto.

"Ngomong-ngomong...Kimimaro tidak masalah? maksudku anda tau dia selalu bertanya mau kemana dan dimana anda berada" tanya Kabuto. Memang Orochimaru hampir kemana-mana bersama sang Adik.

All About Her [orokabu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang