Akhir

29 3 0
                                    

Kelulusan selesai, dan semuanya berjalan lancar. Kabuto juga senang dia bisa semakin dekat dengan Orochimaru. Mengetahui pria itu lebih banyak.

Kabuto berada diluar rumahnya. Halaman depan memang tempat yang tepat untuk melihat salju dan pohon-pohon sekitar.

Dia mengambil nafas dalam-dalam dan ketika dia melakukanya, seketika mendengar tawa kecil yang berasal dari pohon di atasnya, dan saat ia melihat ke atas perlahan-lahan.

Dia berteriak. Terkejut dengan apa yang dia lihat. Orang itu segera menangkapnya sebelum jatuh ketanah.

Ia memegang pergelangan lengan Kabuto dan manahan tubuhnya.
"Ah, maaf mengejutkanmu"

Kabuto berkedip saat Orochimaru menatapnya, tapi dengan posisinya sekarang sangat tidak membantu. Jelas dia tersipu.

"Ti-tidak masalah, a-ano...a-apa yang anda lakukan diatas pohon?" tanyanya dengan tatapan kosong.

Orochimaru membantu yang lain berdiri tegak sebelum menjawab, ia menyingkirkanya kunciran Kabuto ke belakang.

"Apa lagi, tentu saja memperhatikanmu" candanya.

Kabuto hanya bisa diam saat tangan yang lain menyentuh rambutnya.
"Bercanda. Ada sesuatu yang harus aku bicarakan denganmu"

Kabuto mengerutkan alisnya.
"Tapi anda bisa saja lewat pintu depan dan bukanya memanjat pohon. Jika Kakakku tau, dia akan memarahimu"

Orochimaru tertawa,
"Maaf, maaf"

"Jadi...sudah aku bilang, aku ingin bicara denganmu, apa kau tidak keberatan jalan-jalan sebentar?" Orochimaru bertanya sembari melirik motornya yang berada diluar.

"Ya, tentu saja" setelahnya Kabuto mengatakan bahwa dia harus bilang dulu ke Urushi bila dia ingin keluar.

Menunggu diluar Orochimaru tersenyum-senyum dengan apa yang barusan dia lakukan. Menatap mata Kabuto membuatnya melihat sesuatu yang tersembunyi. Entah apalah itu.

Orochimaru berfikir-fikir apa yang membuat Kabuto lama. Jadi ia melihat ke arah pintu. Tepat saat Kabuto keluar.

"Maaf membuat anda menunggu, Urushi menyuruhku mengunakan ini"

Kabuto mengunakan shal putih dengan baju ungu muda, yah, Urushi menyuruhnya mengunakan shal dan sarung tangan. Menyebalkan.

"Tidak apa-apa, lagi pula Kakakmu benar. Cuaca tidak menentu"

Kabuto mendekatinya, Orochimaru pun mengajaknya menaiki motornya dan segera berangkat ke tujuan.

Orochimaru sendiri sudah melihat tempat yang akan mereka kunjungi nanti.

"Anda mau membawaku kemana sebenarnya?" Kabuto bertanya di pertengahan jalan.

"Kau akan lihat" Orochimaru tersenyum melalui kaca spionnya.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Mereka tiba. Kabuto melihat pemandangan indah didepanya, beberapa pohon dan bunga ditutupi oleh salju. Dan bagaimana bulan bersinar dengan indah.

Ia turun dan menatap salju dibawahnya. Dingin, lembut, putih. Mengingatkanya dengan Orochimaru.

Saat dia berbalik menghadap pria dibelakangnya, Orochimaru berjalan menuju dirinya, dengan satu tangan dibelakang. Tampaknya pria itu menyembunyikan sesuatu.

"Senpai?" Kabuto bertanya. Memastikan, apa sebenarnya tujuan Orochimaru.

Orochinaru hanya tersenyum padanya.
"Pemandanganya indah, bukan?"

Bukanya menjawab Orochimaru malah mengalihkan pembicaraan dan melihat kedepanya.

Kabuto menatapnya lagi dan mengangguk setuju. Tiba-tiba Orochimaru menghela nafas agak kasar.

All About Her [orokabu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang