♫︎ Nada yang indah ♫︎

38 2 3
                                    

Orochimaru masih berkutik di halaman sekolah. Tidak berpaling dari ponselnya.

'Ayo kau hanya harus mengirim vidionya' pikir Orochimaru sembari mengengam ponselnya. Apa susahnya mengirim video untuknya?.

__________________________________
_Kilas balik dimalam hari_

Ia mematikan kamera dan melihat hasil rekaman. Sepertinya ada yang kurang.

"Sedikit lagi...lebih baik mengulangnya...tapi...lagunya juga kurang" Orochimaru bergumam, masih memetik gitarnya.

Sebelum ia bisa membuka mulut. Pintu kamarnya dibuka.
"Wah wah malam-malam begini. Tumben sekali" Kimimaro mendekat.

Orochimaru menatap Adiknya sesaat dan kembali menyetel gitar miliknya.

"Jadi sebenarnya apa rencana anda kali ini" Kimimaro akhirnya bertanya, bersandar dipintu masuk.

"Entahlah...kau tau Kabuto pernah mengungkapkan sesuatu, bukan"  Orochimaru pura-pura batuk sebelum melanjutkan.

"Oh, jadi sang Romeo akan bernyanyi untuk Julietnya huh?" candanya.

Orochimaru menutup matanya tersenyum ragu-ragu.
"Dari pada kau menggodaku lebih baik kau membantuku" tawarnya.

Kimimaro tertawa dan segera mendekati Kakaknya, duduk di tempat tidur bersama Orochimaru.

"Apa yang bisa aku bantu"

Orochimaru meletakan gitarnya, kembali ke ponselnya.
"Aku masih bingung dalam memilih lagunya, kau punya ide?"

Orochimaru mendekatkan ponselnya dan menyuruh Kimimaro untuk melihat-lihat daftar lagu yang Orochimaru tentukan.

Kimimaro melihat salah satu dari mereka.
"Bagaimana dengan Dusk Till Dawn by Zayn Malik?" tanya Kimimaro, menatap Kakaknya.

Orochimaru menatap lagi, mengingat-ingat lagu yang di pilih Kimimaro.

"Setelah dipikir-pikir sepertinya...kurang, maksudku kita berdua belum berada dalam hubungan. Dan lagu ini..."

Kimimaro jadi tengelam dalam kata-kata Orochimaru. Kakaknya ada benarnya. Lagu ini bermakna lain, tapi kenapa tidak? haruskah yang sesuai dengan...ah, sudahlah. Orochimaru tetaplah Orochimaru.
"Begitu ya..."

Kimimaro menghela nafas lagi.
"Bagaimana dengan....i love you so much you’ll know it. Menarik?" ia bertanya.

Orochimaru bergumam.
"Sepertinya....baiklah....akan ku coba" saat ia mengangkat gitarnya kepangkuannya. Ditahan oleh Kimimaro.

"Tunggu, tunggu, tunggu. Biarkan aku bergabung, bagaimana?" Kimimaro bertanya merentangkan tanganya kedepan.

Orochimaru mengangkat alisnya. Yah bagaimanapun jika ia bertanya sesuatu kepada Adiknya. Kimimaro akan ikut serta.

"Yah, baiklah" Orochimaru setuju. Masih menahan gitar di pangkuanya.

Segera Kimimaro tersenyum. Kembali ke kamarnya untuk mengambil gitar miliknya, siapa sih Adik Kakak yang tidak memiliki barang yang hampir sama. Apa lagi kesukaan mereka.

"Tunggu sebentar!!" Orochimaru mendengar triakan Kimimaro dari ruangan didekatnya. Kimimaro terkadang masih seperti anak-anak yang takut 'tertinggal' sesuatu.

Meskipun begitu Orochimaru terkadang rindu dengan sikap Kimimaro. Suatu saat mereka akan memiliki tempat dan waktu masing-masing.

Dan apa yang terjadi jika Kimimaro tidak bersamanya? apa yang akan ia lakukan?.
"Mengapa aku berfikir sampai kesana" gumamnya. Mengelengkan kepala, cukup.

All About Her [orokabu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang