The Scorpio

19 2 0
                                    


Kabuto berjalan di lorong. Melihat salju yang mulai turun. Ya, musim dingin tiba, dia juga harus memakai sarung tangan. Karna suhu yang tidak menentu.

Saat ia setengah berjalan. Ia melihat Sasori, ya. Sang ketua OSIS. Tanpa basa-basi Sasori mendekatinya.
"Kabuto!"

"Sa-sasori?" 

"Hmhm, Kabuto. Lama tidak bertemu, sepertinya aku terlalu sibuk" gumam Sasori.

"Ah, sebagai ketua OSIS anda sudah pasti sibuk, ya?"  Kabuto memiringkan kepalanya, tertawa kecil dengan candaan yang ia buat.

Yang lainya tersenyum.
"Apa yang kau lakukan disini? kau tau, kau bisa saja kedinginan"

"Umm...yah, aku bosan. Jadi, sedikit jalan-jalan disini. Melihat salju yang turun" Kabuto tertawa canggung, mengaruk kepalanya.

"Aha"

Sempat mereka mengobrol sejenak. Melanjutkan berjalan-jalan bersama, melihat turunya salju diluar.

Dia melihat gadis disampingnya. Kabuto...begitu...menawan...

Tidak disadari dirinya sendiri tersipu melihat wajah Kabuto. Perasaanya masih sama seperti yang dulu, tapi apakah Kabuto menerimanya? tapi...Sasori sendiri tidak ingin memaksa...

Kabuto tidak mengatakan langsung bahwa dia tidak mau denganya. Namun...dia tampak biasa saja, bahkan tidak merasa iritasi dengan keberadaan Sasori.

Sasori tau, Kabuto menyukai orang lain. Tapi dia tidak bisa menghentikan untuk mengejarnya.

"Oh oh, apa kau masih menyukai makanan manis?" tanya Sasori.

Kabuto mengangguk setuju,
"Anda tau itu"

"Begitu" gumamnya. Kabuto memang tidak berubah dari dulu. Sikapnya, maupun tingkah lakunya padanya.

"Bagaimana dengan pelajaran fisika? masih berjalan lancar?"

"Ya, tentu saja. Aku tidak pernah bosan dengan materinya. Ngomong-ngomong anda sendiri, apa anda mengalami masalah dengan bawahan-bawahan anda?" candanya.

"Oho. Ya ya ya. Orochimaru juga banyak membantuku dalam hal itu"

Mendengar nama Orochimaru, Kabuto langsung tersenyum-senyum tanpa sadar.
"Ehhh? kau kenapa?" tanya Sasori yang merasa aneh dengan prilaku Kabuto.

"O-oh! tidak ada!"
Seru Kabuto, sepertinya ia tidak sadar wajahnya memerah karna malu.

Sasori tertawa.
"Kau tau, kau imut saat panik" godanya.

Kabuto menundukan kepalanya, makin malu dengan ucapan Sasori,
"Oh ya, mau makan bareng?" ajak Sasori yang tiba-tiba memendangnya dengan seksama.

"E-eh?" Kabuto bingung, tiba-tiba sekali sepertinya.

"Mau? jika tidak yasudah" Sasori mengangkat kedua bahunya, bertanya-tanya.

Berfikir, tidak ada salahnya. Lagipula mereka berdua jarang makan bersama saat jam istirahat maupun jam pulang. Karna kesibukan masing-masing juga,

Kabuto tersenyum.
"Uh, ya...tentu"

Sasori tanpa basa-basi mengandeng tangan Kabuto, membimbingnya. Kabuto sendiri kaget dengan tindakan ini, bisa saja dilihat seseorang, dan ia tidak ingin menimbulkan rumor-rumor yang aneh. Tapi yah...

Saat diluar keduanya merasakan hawa dingin yang menerpa mereka, tanpa banyak bicara Sasori berkata...

"Ini, pakai ini" dia segera memberikan shal miliknya dan memakaikanya untuk Kabuto.

All About Her [orokabu] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang