ch.4

3.7K 264 5
                                        

Masih
Jungkook pov

Saat masih sibuk membereskan ruangan , atensi ku tertuju pada sebuah foto yang terletak diatas meja kaca besar tadi.

Satu bingkai dengan 2 foto yang berbeda.
Disisi kanan ada foto sepasang mungkin suami istri yang terlihat sangat bahagia.
Dan disisi kiri foto anak kecil laki laki yang tersenyum lebar berbentuk kotak.

Mungkin dia putra dari pasangan tadi.
Namun, yang menarik perhatianku adalah pada foto anak laki laki tadi.

Wajahnya terlihat tak asing.
Aku memikirkan dimana sebelumnya aku melihat anak ini.

Dan...

Tak salah lagi , wajahnya mirip dengan hyungki putra ku.
Namun setelah ku telusuri lagi wajahnya bukan hanya mirip , tetapi bak pinang dibelah dua.
Sangat sangat mirip seperti kembar identik.

Astaga , mengapa ada kebetulan yang seperti ini.

" Apa tak ada yang memberitahumu bahwa saat bekerja dilarang melamun !"

Suara bariton nan tegas membuyarkan lamunan ku yang sedang asik dengan pikiran ku sekaligus mengalihkan atensi ku ke asal suara.

Astaga , betapa terkejutnya aku saat menemukan orang yang tadi sempat bersinggungan dengan ku.

Yang lebih mengejutkannya lagi adalah dia merupakan ceo KTH Company , yang tak lain tak bukan adalah tuan 'Kim Taehyung'.
Pantas saja , sejak tadi aku memasuki gedung ini , semua pandangan orang orang memberikan tatapan yang sama padaku.

"Ya , kau melamun lagi nona..!"

Astaga , apa yang sedang kau fikirian jungkook , didepanmu ini ada bos mu.

"M-maaf kan saya tuan , maaf kan saya ,, saya tidak akan mengulanginya lagi"
Ucapku sambil membungkuk berkali kali tanpa melihat wajahnya ataupun menatap matanya.

" Saya tidak suka bila berbicara namun lawan bicara tidak melihat saya , itu sama saja tidak sopan!" Ucapnya penuh tekanan.

Asataga ya tuhan , bagaimana ini , apa dia benar benar marah kali ini , kalau iya , bagaimana dengan nasib ku?
Apa dia akan memecatku?

Aku pun memutuskan untuk mengangkat pandangan ku perlahan lahan , dan kulihat wajah yang tampan dengan rahang tegasnya ditambah tatapan tajam yang membuat siapa saja yang ditatapnya akan menciut nyalinya.

Oh tuhan , tolong siapa saja tolong aku...

Dia sedikit membungkuk dan mendekatkan wajahnya pada wajahku. Dan terciumlah harum parfum mintnya yang maskulin.

Jantung ku berdetak dengan keras dan keringat yang sejak tadi sudah membasahi wajahku mengalir deras dari pelipis.
Apa ini akhir dari pekerjaan ku?
Kumohon jangan , bagaimana dengan nasib kedua anak ku?

" Apa kau karyawan baru?" Ucapnya.
"Mengapa kau terlihat seperti ketakutan , apa saya menakutimu?" Lanjutnya.

Mataku yang awalnya ku pejamkan akhirnya terbuka.
Kaget mendengar pertanyaan yang dia lontarkan.

Ku pikir dia akan mengoceh dan berakhir dengan kata "pecat" pada ku.
Aku memundurkan satu langkah ku kebelakang , untuk menambah jarak diantar kami.

"I-iya tuan , saya staff kebersihan yang baru , perkenalkan jeon jungkook , maaf telah membuat banyak kesalahan dihari pertama saya bekerja , maaf kan saya " ucap ku sambil membungkuk lagi.

" Sudah sudah , tidak apa apa ,, dari tadi saya sudah banyak mendengar kata maaf dari mu sajak kejadian dibawah tadi"

"Saya benar benar minta maaf tuan ,, tolong jangan pecat saya,, beri saya kesempatan tuan" ucap ku cepat dengan kedua telapak tangan yang di satukan tanda memohon.
.
.
.
.
Taehyung pov

Gadis didepan ku ini sangat khawatir , kalau aku akan memecatnya.

Sungguh lucu melihat wajah cantik dan cemasnya.
Mata bulatnya , bibir tipisnya yang sejak tadi mengucapkan kata maaf padaku , pipi gembulnya dan yang menarik perhatian ku adalah tahi lalat yang terletak dibawah bibirnya mengingatkan ku pada seseorang.

Entah lah , aku pun tak tahu , namun itu sungguh tak asing dalam ingatanku.

"Apa saya mengatakan akan memecatmu..?" Ucapku.

Dia membolakan matanya yang sudah bulat menjadi tambah bulat.
Sungguh menarik bagiku.

" Maksud tuan , tuan tak akan memecat saya , benar begitu tuan?"

"Iya untuk hari ini kamu saya maafkan , jangan ulangi di lain hari , mengerti!" Ucapku dengan sedikit penekanan , bertujuan agar wibawaku sebagai ceo tidak hilang.

"Baik tuan , saya janji tidak akan ada lain kali , saya akan berusaha bekerja lebih baik lagi , terima kasih tuan , terima kasih"
Dia menganggukan kepala nya cepat dan mengucapkan nya dengan sangat antusias.

"Hm, apa pekerjaan mu selesai? Jika sudah , saat keluar nanti panggilkan sekretaris saya untuk kesini"

"Ya , sudah tuan , sudah selesai semuanya , baik lah akan saya panggilkan nona bae kemari"

Dia pun mengemasi perlengkapan alat kebersihan nya dan mendorong troli keluar ,

Tapi...

"Tuan.."
Suaranya membuatku menoleh lagi kearahnya.

"Ada apa?"

"Boleh saya bertanya..?" Ucapnya

Aku mengerutkan keningku bingung , apa yang akan dia tanyakan.

"Iya , tanya apa?"

"Maaf sebelumnya..."
Lagi , dia mengucapkan kata itu lagi.
Apa dia selalu meminta maaf pada orang lain?
Membuatku sedikit tertawa dalam hati.

"Apa anak laki laki yang ada difoto itu adalah tuan kim?"
Ucapnya sambil menunjuk pada sebuah bingkai foto yang ada di meja kerja ku.

"Ya , itu adalah saya , dan disebelahnya adalah kedua orang tua saya , ada apa ?"
Tanya ku penasaran , mengapa dia mempertanyakan itu.

"Ah tidak , tidak apa apa , hanya saja wajah tuan waktu kecil sangat mirip dengan putra saya"

Aku mengerutkan keningku lagi , masih bingung dengan jawabannya.

"Ah ,baik lah kalau begitu , saya permisi tuan , dan akan saya panggilkan nona bae , permisi"

Ucapnya lalu keluar dari ruangan ku. Dan aku yang masih mencerna ucapannya tadi.
Tidak lama setelah peninggalannya , irene sekretarisku masuk keruangan ku.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai wakk !
Gimana nih , hingga chap 4 gimana menurut kalian ?
Coment ya wak ,, jangan lupa untuk apresiasinya , hehehe
Semoga kalian suka ya wakk!
See you in next chap , annyeong 👋

CEO Kim [taekook gs]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang