( BAGIAN 14 ) PERLOMBAAN

33 24 7
                                    


"Dalam setiap kekalahan, selalu ada sebuah pelajaran yang menunjukkan kepada kamu
bagaimana cara menggapai suatu kemenangan di saat yang lain.
Karena pada hakikatnya, pengalaman adalah guru terbaik."

-Anonim-


Azzan POV-

Hari demi hari kami berlatih, persiapan sudah mencapai 90%. Risa dan Rara menjadi bagian yang sangat membantu kami, dari mulai mempersiapkan kostum, dekorasi, sekaligus membantuku mengajari mereka bagaimana membentuk percaya diri hingga mengatasi permasalahan antar tim, karena tak jarang kami suka mempeributkan hal kecil yang membuat kerenggangan dan mengurangnya kekompakan. Tapi, berkat Risa dan Rara yang membantu menengahi masalah dan mencari solusi semua menjadi baik-baik kembali.

Ya namanya Tim terkadang ada saja masalahnya, yang terpenting bagaimana kita bisa mengambil pelajaran dan kembali merangkul satu sama lain.

Hari ini adalah hari perlombaan tiba, sore hari kami berangkat menuju lokasi, Risa dan Rara terlebih dahulu sudah kami mintai izin ke orang tua mereka untuk ikut bersama kami. Sebagai ketua yang aku lakukan adalah menyemangati anggota ku, meyakinkan kepada mereka bahwa semua hasil kita serahkan kepada Allah SWT, yang terpenting kita berusaha.

Kita manusia hanya bisa berikhtiar dan berdoa, soal menang atau kalah biar jadi urusan Allah SWT.
🌼🌼🌼🌼

"Gimana zan? Apa semua sudah siap?" Tanya Kang Zaen pada ku.

"Insyaa Allah kang, semua sedang merapikan barang-barang mereka di mobil." Jelasku.

Bahkan aku sendiri lupa, dimana barang-barang yang aku bawa.

"Kamu cari ini?" Muncul sesosok bidadari, eh perempuan dengan membawakan barang-barang ku.

"Eh, makasih Ris." Aku langsung mengambil dan menyuruhnya segera masuk ke dalam mobil.

Jam menunjukkan pukul 17.00 sebentar lagi kami akan sampai di sebuah masjid di dekat alun-alun kota. Kami akan bermalam di sebuah masjid, untuk yang perempuan akan menginap di rumah teman kami di daerah sini.

Setelah sholat Maghrib kami berkumpul dan menikmati indahnya pemandangan alun-alun kota di malam hari.

" Masyaa Allah. Indahnya." Terucap kekaguman dari mulut milik gadis manis itu.

Kami semua menikmati malam ini dengan berkumpul membeli makanan dan duduk melingkar di tengah alun-alun kota kemudian berbincang-bincang.
Aku meminta izin untuk pergi sebentar, menenangkan hatiku yang sebenarnya dilanda sedikit kekhawatiran.

"Kenapa disini?" Tanya seseorang menghampiri ku.

"Hanya mencari udara segar." Ucapku.

"Ini." Dia memberikan ku sebuah minuman segar, iya Gadis itu Risa.

"Di minum ya. Gak udah khawatir besok pasti kamu bisa, apa pun itu kamu sudah menjadi pemenang."

Bagaimana dia bisa mengerti kekhawatiran ku.

"Terima kasih, ah iya boleh temani aku sebentar? Ada sesuatu yang ingin aku beli." Pintaku.

"Ayo." Ucapku bergegas.

Kami menuju ke suatu tempat.

Setelah jam menunjukkan 21.00, saatnya untuk kami bergegas istirahat.

Malam ini sungguh hangat.

Keesokan harinya.
Kami sudah berganti pakaian, lengkap dengan aksesoris dan segala macam yang dibutuhkan.

ARCLUNARISSA ( SUDAH TERBIT )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang