18 (TAMAT)

693 104 39
                                    

Author pov

Semua rakyat yang melihat kamu di bawa dengan tidak hormat langsung marah dan menghalangi jalan kelompok tersebut menuju istana.

"Lepaskan sultana kami! Kalian tidak ada hak untuk membawanya dengan tidak terhormat seperti itu!" Ucap salah satu warga dengan menunjuk-nunjuk ke arah pemimpin dari kelompok tersebut.

Karena malas meladeni mereka semua, ketua kelompok tersebut malah mencambuk kuda yang dia tunggangi sehingga membuat kudanya kaget dan berdiri dengan dua kaki, lalu kamu terjatuh.

"Jika kalian menghalangi jalan kami lagi, maka akan terjadi hal yang lebih buruk dari ini pada permaisuri sultan."

Mereka semua pun saling pandang dan berbisik satu sama lain buat kamu hanya menunduk malu. Apa lagi yang akan terjadi setelah ini?

Lalu rakyat Alazera membelah jalanan dan membiarkan kelompok tersebut melanjutkan perjalanan menuju istana.

Setibanya di istana, kamu benar-benar sudah di sambut dengan banyaknya prajurit di peralataran istana dan para pelayan juga ikut di kumpulan di sana.

Ester, ibu suri, Sofia, bahkan adik perempuan Rery pun juga datang dan menonton dari menara kebenaran.

Anak kamu yang ada disana hanya Ayse dengan keadaan di ikat dan mata yang tertutup di samping Rery, sedangkan Hisyam tidak terlihat disana karena dia memang ada di menara kebenaran bersama ibu suri.

Ketua kelompok itu turun dan menghampiri Rery di tempat duduknya. Ia berlutut sambil tangannya membawa tali panjang yang mengikat tangan kamu di ujungnya.

Para anak buah dari ketua kelompok itupun juga ikut turun dan berlutut, termasuk para prajurit dan para pelayan.

Kecuali kamu.

Meskipun ketua kelompok itu menarik-narik talinya dengan kasar agar kamu mau berlutut, kamu tetap berdiri tegak. Di suatu kesempatan, saat ketua kelompok itu berhenti menarik talinya, kamu ganti tarik tali tersebut sampai buat ketua kelompok itu terguling ke belakang.

Tanpa menyia-nyiakan kesempatan lagi, kamu berlari ke arah ketua kelompok itu dan menginjak perutnya dengan sepatu boots heels yang kamu kenakan. Lalu melepas ikatan tali dengan pedangnya.

Kamu pun mengambil pedang itu dari pinggang ketua kelompok dan menancapkannya tepat ke jantung.

Membuat siapa saja yang melihatnya bergidik ngeri karena ketakutan atas apa yang kamu lakukan.

Walaupun lelah setelah berlari mengikuti kuda, apapun akan kamu lakukan untuk bebas dari keadaan ini.

"Anda mau saya berlutut?" Tanya mu menghampiri Rery yang hanya duduk dan melihat tingkah polah mu yang bar-bar. Para prajurit terdekat Rery pun pun segera berkumpul membuat formasi untuk melindungi Rery.

"Minggir, aku punya urusan dengan sultan ini." Dan para prajurit itu membubarkan diri mereka kembali ketempat mereka semula.

Rery pun segera berdiri dan menggendong Ayse lalu membuka penutup mata Ayse.

"Apa yang--"

"Biar dia lihat, ibunya ini yang kejam sampai membunuh seseorang yang tidak bersalah." Lalu ia beralih pada anaknya, "Ayse masih mau bersama ibu?"

Kamu menahan diri untuk tidak marah di depan Ayse. Bagaimana pun juga jiwa keibuan pun tumbuh dengan sendirinya selama 7 tahun. Menganggap Ayse dan Hisyam adalah kehidupan mu satu-satunya yang bisa menjadi semangat untuk kamu bertahan di istana yang kejam ini.

Ayse menggelengkan kepalanya pelan membuat dada mu sesak rasanya.

Rery pun menyerahkan Ayse pada pelayan yang ada di belakangnya. Ia kelihatan sangat takut melihat kamu yang penuh dengan luka, lumpur, dan juga darah yang bercampur aduk.

I'AM AN EMPRESS⛔ IMAGINE YOU X JUNG JAEHYUN ⛔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang