Chap1 Pertemuan

1.6K 123 8
                                    

Selamat membaca😄

Xiao XingChen 17 tahun
Song ZiChen 18 tahun
Xue Yang 8 tahun
*****

(Xue Yang POV)

Ini adalah kisah ku, kisah sebelum aku mengenal dia. Dia adalah cintaku, obsesiku dan duniaku. Orang yang paling aku benci di dunia ini.

Hidup di jalanan bukanlah keinginanku.

Saat usiaku baru menginjak 3 tahun, ibu mengajak ku ke suatu desa yang aku tau nama desa itu adalah desa Kuizhou. Ibu memintaku untuk diam, tidak kemana-mana sampai beliau datang. Namun, hari demi hari dan musim demi musim telah berlalu, ibu ku tak kunjung datang. Sampai-sampai pakaian yang ku kenakan mulai mengecil, atau aku yang membesar?

Untuk bertahan hidup, aku hanya bisa meminta belas kasih dari orang-orang di sini. Dan untungnya ada nenek baik yang mau memberiku makanan. Nenek itu sangat ingin menampungku di rumahnya. Akan tetapi, dia memiliki seorang anak bermasalah. Nenek itu takut anaknya akan memukuliku seperti memukulinya.

Aku tidak masalah jika tidak menampung di rumah nenek.

Beberapa tahun kemudian, nenek baik itu meninggal dunia. Dia mati dengan tragis di depan mataku, oleh anaknya yang gila. Aku bersedih atas kepergiannya, dan aku juga kesal karena tidak ada yang akan memberikan aku makan lagi.

Jangan berharap pada anak nenek itu, dia adalah biang masalah. Sejak kematian ibunya, anak itu hilang entah kemana meninggalkan mayat ibunya dengan seorang anak kecil.

Karena hal itu, aku dituduh telah membunuh nenek itu. Bahkan aku mulai dipukuli dan diludahi, semua makanan yang aku kumpulkan dengan berebut dengan anjing pun mereka ambil dan injak sampai hancur.

Sampai seorang pria kaya datang menghampiriku, ia bertanya apa aku ingin sepotong kue hangat yang lezat. Tentu saja aku mau, sejak nenek itu mati aku tidak makan dengan layak, dan semua makanan sudah diambil oleh anjing galak. Tapi, pria itu mengatakan aku harus mengantarkan sebuah surat kepada seseorang yang berada disebuah toko. Aku menyanggupinya, aku menyerahkan surat itu. Pria yang menerima surat itu menatapku dan berkata, "siapa yang mengirim surat ini" pria itu mencengkram pakaianku erat, tubuhku melayang karena cekraman itu.

"Aku tidak tau, aku hanya disuruh untuk mengirim surat." Setelah mengatakan itu, aku dilempar jalanan, kemudian pria itu menendangku dengan keras.

"Pergilah bocah sialan!" Umpat pria itu Aku langsung pergi dari sana dan pergi menuju pria yang telah menjanjikan aku roti hangat. Saat sampai, yang kudapatkan hanyalah pukulan dan pengusiran dari pria tersebut. Pria itu menaiki keretanya dan entah sengaja atau tidak, dia melindas jari-jariku. Aku berteriak, menangis. Tapi tidak ada yang mendengarkan.

Sejak saat itu, aku menyadari jika tidak ingin diinjak, maka aku harus kuat. Saat aku kuat, aku yang akan menginjak mereka, bukan mereka yang menginjakku. Dan juga banyak orang munafik dan tidak ada orang yang benar-benar peduli terhadap orang sepertiku.

Namun, pemikiran itu tidak sepenuhnya benar. Sampai aku bertemu dengannya. Satu-satunya orang baik yang aku miliki.

Di malam yang dingin aku meringkuk kedinginan disebuah gang kotor nan gelap. Hanya memakai selembar pakaian tipis yang penuh lubang. Di tengah kesadaranku yang menipis, aku mendengar langkah kaki mendekat di barengi cahaya biru seperti es.

Cuaca semakin dingin, aku semakin menggigil kedinginan. Tanpa sadar aku mengulurkan tangan dan meminta tolong dengan suara lirih.

(Xue Yang POV End)

***

Desa Kuizhou adalah desa yang mata pencahariannya lebih diutamakan dalam bidang perdagangan. Setiap satu bulan sekali desa ini akan mengadakan festival pasar malam. Sehingga orang-orang dari desa lain datang berkunjung untuk menikmati festival.

lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang