Chapter 15: Kamar Mandi🔞 dan sebuah keluarga

916 60 6
                                    

Chapter sebelumnya:

"Daozhang ayo mandi, aku akan memandikanmu." Belum sempat protes, Xue Yang sudah mengangkat tubuh Xiao XingChen dalam gendongan koala, tak lupa ia menyampirkan pakaian di pundak Xiao XingChen.
.
.
.

Tak jauh dari sana, ada sepasang mata tanpa pupil menatap keduanya atau mungkin salah satunya dengan tatapan sengit.

"Si berengsek itu.. bukan hanya berengsek tapi dia juga cabul."

*****

Kamar mandi di rumah peti mati cukup besar, awalnya hanya berisi beberapa ember sedang untuk menampung air. Namun, Xue Yang mengidekan untuk membuat sebuah bak kayu mandi yang dapat memuat dua orang. Biasanya bak itu digunakan oleh A-Qing, gadis itu sangat suka berlama-lama di kamar mandi. Xiao XingChen dan Xue Yang pertama kali menggunakan bak mandi tersebut.

Xue Yang memasukan tubuh Xiao XingChen ke dalam bak kayu, selepas itu ia menyusul masuk. Sebelumnya mereka sudah membersihkan diri menggunakan sabun alami.

Xiao XingChen duduk bersandar pada dada Xue Yang di antara dua kakinya, Untungnya bak tersebut cukup besar sehingga muat untuk keduannya berendam air hangat secara bersamaan.

Xue Yang meletakan wajahnya dipotongan leher Xiao XingChen. Berduaan bersama Xiao XingChen selalu membuat Xue Yang kelap, sadari tadi tangan nakal Xue Yang memgelus sekitaran perut Xiao XingChen.

"A-aahh" desah Xiao XingChen, tangan Xue Yang naik menuju dada, ia memelintirkan puting Xiao XingChen dengan tangan kanan, sedangkan tangan yang satunya mengelus paha dalam Si cantik.

Xiao XingChen meremas tangan Xue Yang yang sedang mempermainkan putingnya. Dengan jahil, Xue Yang memutar tubuh Xiao XingChen untuk berhadapan dengannya, lalu mengarahkan tangan Xiao XingChen menuju kejantanannya yang sudah mengacung tegak, ia menuntun tangan itu untuk mengocok.

"Ahhhhhhh" desah Xue Yang

Xiao XingChen terkejut dengan apa yang ia pegang, kemudian dia melepaskan tangan Xue Yang.

Xue Yang tersenyum miring, "Xiao XingChen, ada apa?"

Xiao XingChen merenyitkan alis, "Benda apa itu?"

Xue Yang tertawa lepas, Xue Yang menarik Xiao XingChen mendekat. Sehingga kejantanannya menyentuh paha dalam Xiao XingChen, wajah pria cantik itu seolah memerah.

"Apa kamu mengerti?" Bisik Xue Yang mesra

Xiao XingChen mengangguk gugup, "Aku mengerti."

Xue Yang tersenyum miring, ia kembali membuat tanda baru disekitaran leher Xiao XingChen. Kemudian pria berjari sembilan itu memangku Xiao XingChen lalu mengelus kejantanan yang lebih kecil darinya dan mengocoknya dengan tempo yang beraturan.

Xiao XingChen mengadah keatas, "Akh..ahhh..hh..ahh" Desah Xiao XingChen, nafasnya semakin berat.

Tangan Xiao XingChen menjambak dan meremas kecil rambut Xue Yang, tanpa sadar ia juga menekan kepala Xue Yang agar tidak menjauh dari lehernya.

Desahan mulai terdengar kembali untuk kedua kalinya. Xue Yang tidak pernah puas jika hanya sekali melakukannya dengan Xiao XingChen, butuh berkali-kali agar dirinya puas. Xiao XingChen bagai permen yang ia suka, selalu membuatnya candu dan untuk memakannya tidak cukup sekali. Sejak pertama kali bertemu, Xue Yang tahu jika ia sudah jatuh hati dengan penyelamatnya dan mulai terobsesi pada cantiknya.

Kocokan Xue Yang semakin cepat dan desahan Xiao XingChen semakin keras serta nafasnya yang tambah berat.

"Akhhh" Xiao XingChen telah sampai puncaknya. Xue Yang mengecup bibir pink prianya.

lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang