Chapter 23: "Kau monster menjijikan..."

419 44 16
                                    

Chapter sebelumnya

Tabib mengelus perut Xiao XingChen, matanya terpejam dengan alis dan dahi mengkerut. Kepalanya mengangguk-angguk, ia mengecek nadi tangan Xiao XingChen. Tabib membuka mata, ia menatap Xue Yang dengan tatapan datar.

"Apa yang terjadi padanya?" tanya Xue Yang khawatir

Tabib menatap Xue Yang lekat, Xue Yang ditatap seperti itu meneguk ludahnya kasar. "Sesuai dugaan."
*****

A-Qing berjalan dengan riang menyusuri pasar, ia menenteng sejumlah uang yang diberikan oleh Xue Yang.

Setelah kejadian Xiao XingChen tidak sadarkan diri, pria berandalan itu menunjukan sikap baik padanya. Bahkan pria itu secara mandiri pergi ke pasar tanpa disuruh dan mau membersihkan seisi rumah peti mati, tanpa bantuan Xiao XingChen.

Sifat Xiao XingChen yang tidak enakan, tentu saja pria cantik itu memaksa untuk ikut membantu. Namun, Xue Yang menolak bantuan itu, bahkan ia mengancam tidak akan makan jika Xiao XingChen menyentuh peralatan kebersihan. Al hasil, A-Qing lah yang ditarik untuk membantunya. Pekerjaan yang Xiao XingChen lakukan hanyalah memasak.

Saat ini A-Qing sedang tidak berpura-pura buta, tapi meskipun begitu A-Qing tetap membawa tongkat kayu. Pasar yang menjadi tempat tujuannya lumayan jauh dari kota Yi. Karena pasar biasa dia kunjungi menjadi sangat sepi dan tidak terlihat buka, cukup mengherankan.

A-Qing memilih beberapa perhiasan rambut. "Paman adakah perhiasan untuk pria?"

"Ada banyak perhiasan di sini, pilihlah yang mana kamu inginkan." Ucap penjual itu sambil tersenyum

A-Qing sibuk memilih-milih. Sampai akhirnya dia menjatuhkan pilihan pada 2 riasan rambut yang sangat cantik. Dua hiasan rambut itu berhiaskan bunga putih yang cantik, bunga yang sama, namun penempatannya berbeda. A-Qing tidak tau bunga apa itu, yang ia tau itu sangat cantik.

A-Qing membayar belanjaannya, saat berbalik ia melihat seorang pria berpakaian serba hitam.

'Wahh pria itu sangat tampan, sangat cocok bersanding dengan Daozhang!'

Tanpa sadar A-Qing terus menatap pria tersebut, pria itu menghampiri A-Qing membuat gadis itu terkejut setengah mati.

Untuk menutupi rasa malunya, A-Qing kembali berpura-pura buta.

"Nona apakah kamu tau di mana Kota Yi? Maaf apa kamu buta?" Tanya pria itu

"Memang kenapa jika aku buta." A-Qing berpura-pura sedang merajuk, "Apa orang buta dilarang untuk berjalan-jalan!" Lanjutnya

"Bukan seperti itu, maksudku di sini terlalu ramai." A-Qing menelengkan kepala. Song Lan sudah berjalan mendekat, meletakkan cambuknya di pundak A-Qing dan membimbingnya ke sisi jalan, "Berjalanlah di sini. Tidak ada banyak orang yang lewat sini."

A-Qing berucap, "A-Qing sangat berterima kasih pada Daozhang!"

Song Lan menarik cambuknya lagi dan menggenggamnya erat. Dia
melirik gadis itu, "Jangan terlalu sering pergi bermain. Energi gelap di
sini cukup kuat. Lain kali berhati-hatilah, jangan suka keluyuran di luar."

"Baik! A-Qing mengerti." ucap A-Qing

Song Lan mengangguk dan lanjut berjalan, tapi A-Qing tidak bisa menahan diri untuk berbalik dan menatap Song Lan. Setelah Song Lan berjalan cukup lama, dia menghentikan seorang pejalan kaki, "Permisi. Apa kau pernah melihat kultivator buta yang membawa pedang Shuanghua di sekitar sini?"

Seketika A-Qing mulai mendengarkan dengan saksama. Pejalan kaki itu menjawab, "Aku tidak yakin. Daozhang, kau bisa tanya orang di sebelah sana."ucap pejalan kaki itu

lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang