Chapter 27: "Maaf..."

296 51 17
                                    

Chapter sebelumnya

"Entahlah, tinggal bersamamu sangat menyenangkan. Aku jadi memiliki pengalaman baru. Tapi terkadang aku bosan, jadi aku melakukannya." Xue Yang tersenyum jenaka sambil menatap Xiao XingChen riang, "Xiao XingChen, aku hanya mengajarimu balas dendam dan aku menyukainya."Lanjutnya dengan senyum miring terukir di akhir kalimat.

Xiao XingChen sudah tidak sanggup lagi menahannya, "... Xue Yang, kau benar-benar ... sangat menjijikkan ..."
*****

Xue Yang mengepalkan tangan dan menatap tajam Xiao XingChen. Jika dilihat secara teliti ada secuil kepedihan di sorot manik merah itu.

Dia tertawa pahit, "Xiao XingChen, inilah kenapa aku membencimu. Orang yang paling ku benci adalah yang menganggap dirinya berbudi luhur dan suci. Orang-orang bodoh, naif dan idiot yang mengira dunia akan jadi lebih baik kalau mereka berbuat kebaikan! Kau bilang aku menjijikkan? Baiklah. Memangnya aku peduli kalau ada yang bilang begitu? Tapi sebaliknya, apa kau pantas merasa jijik padaku?"

Xue Yang berujar dengan manis, "Baru-baru ini kita tidak berburu malam untuk membunuh mayat berjalan, bukan? Tapi beberapa tahun yang lalu, bukankah kita pernah pergi untuk membunuh segerombolan mayat setiap dua hari sekali?"

Bibir Xiao XingChen berkedut seperti gelisah, "Kenapa sekarang kau mengungkit-ungkit itu?"

Xue Yang mengangkat bahu acuh, "Tidak apa-apa, sungguh. Cuma sayang saja kau buta. Kau sudah mencongkel matamu sendiri, jadi kau tidak bisa melihat 'mayat berjalan' yang sudah kau bunuh itu. Mereka sangat ketakutan dan kesakitan saat kau menusuk jantung mereka. Bahkan sampai ada yang berlutut, menangis, dan bersujud padamu agar melepaskan anak-anak dan orang tua di keluarga mereka. Kalau bukan karena lidah mereka sudah kupotong semua, ku jamin mereka akan meraung dan menjerit 'Daozhang, ampuni kami'."

Sekujur tubuh Xiao XingChen mulai gemetaran.

Dia terdiam lama, lalu bersusah payah mengatakan, "Kau membohongiku. Kau sengaja membohongiku."

Xue Yang tersenyum sinis, "Ya, aku membohongimu. Aku sudah berbohong padamu sejak lama. Siapa sangka kau percaya saja saat ku bohongi, tapi sekarang kau tidak percaya saat aku berkata jujur?"

Xiao XingChen melangkah goyah dan mengibaskan pedangnya ke arah Xue Yang, berteriak, "Diamlah! Diamlah!"

Xue Yang menekan daerah perutnya. Dia mengelak dengan tangan kirinya dan bergerak mundur. Ekspresi di wajahnya bukanlah seperti manusia. Kilatan hijau berbinar dari matanya. Dengan gigi taring yang tampak saat sedang tersenyum, dia terlihat seperti sesosok monster hidup. Dia berteriak, "Baiklah! Aku akan diam! Kalau kau masih tidak mempercayaiku, kau bisa menyerang orang di belakangmu itu. Paksa dia mengatakan apakah aku berbohong atau tidak!"

Sebilah pedang membawa gempuran angin ke arahnya. Xiao XingChen otomatis menangkis dengan Shuanghua. Begitu dua pedang saling bertubrukan, wajahnya mendadak hampa.

Dia mengenalnya, Xiao XingChen merasa tidak asing dengan hentakan pedang yang akan menyerangnya itu.

Xiao XingChen bertanya dengan sangat hati-hati, "... Apa itu kau, ZiChen?"

Tidak ada jawaban.

Mayat Song Lan berdiri di belakangnya. Dia terlihat seperti sedang menatap Xiao XingChen, tapi tidak ada pupil di matanya. Dia menggenggam pedang yang bertubrukan dengan Shuanghua. Mereka berdua sudah sering berlatih bersama dengan beradu pedang. Meskipun kedua pedang itu baru bertubrukan sekali, Xiao XingChen sudah bisa menebak siapa lawannya dari tenaga serangan itu. Namun, Xiao XingChen masih terlihat belum yakin. Dia berbalik perlahan dan mengulurkan tangannya yang gemetaran, meraba bilah pedang Song Lan.

lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang