Chapter 3: Janji

570 79 4
                                    

Chapter sebelumnya

Song ZiChen tersenyum tipis melihatnya, lebih tepatnya melihat Xiao XingChen.  Bahkan pada suapan terakhir pun senyum tipis itu masih  tersinggung di bibirnya, tanpa Xiao XingChen sadari.

Anak itu menunduk, "Jie jie" gumam anak itu pada Xiao XingChen

Xiao XingChen menatap anak itu penasaran

Anak itu mendongak kepalanya dan kembali menatap lekat Xiao XingChen, "Jie, namaku Xue Yang... Xue Chengmei."

*****

Empat bulan berlalu, Xue Yang mulai bisa berdaptasi dengan kuil Baixue. Kedekatannya dengan Xiao XingChen pun bertambah.

Xue Yang belajar banyak hal selama di sana, tentu saja yang mengajarinya adalah Xiao XingChen. Xue Yang hanya ingin belajar dengan Xiao XingChen saja, tidak ingin dengan yang lain.

Xiao XingChen mengajari Xue Yang bagaimana caranya membaca, menulis, menggunakan alat makan bahkan dia juga mengajari Xue Yang menggunakan pedang.

Xue Yang termasuk orang yang cerdas, ia mudah belajar banyak hal. Selama tiga bulan lebih, ia mampu membaca dan menulis dengan benar.

Karena itulah Xiao XingChen bangga dengan Xue Yang.

Jika saat malam tiba dan Xue Yang sudah terlelap, Xiao XingChen dan Song ZiChen tetap pada kebiasaan mereka untuk berburu malam.

Semuanya berjalan dengan lancar, sampai suatu ketika.

Derap langkah kaki anak kecil disepanjang lorong menuju sebuah kamar paling ujung.

Xue Yang membuka pintu tanpa mengetuk, "Gege!" Pekiknya

Xiao XingChen menatap Xue Yang penasaran, ia meninggalkan kegiatan menatap pemandangan alam dari jendela. Pria cantik itu berjalan menuju kasur lalu duduk di tepiannya.

Xiao XingChen tersenyum tipis, "Ada apa?"

Xue Yang berjalan menuju tempat Xiao XingChen berada, "Ge, kata paman Hwang Tao kalian akan pergi dari sini." Ucap Xue Yang penasaran. Namun terdapat jejak kesedihan di balik matanya.

Xiao XingChen terkejut mendengar pertanyaan Xue Yang, ia mengulas sebuah senyuman lalu menepuk tempat di sampingnya. Mengisyaratkan Xue Yang untuk duduk di sana.

Xue Yang menuruti permintaan Xiao XingChen, ia duduk dengan tenang di samping malaikatnya.

Xue Yang menatap Xiao XingChen dengan lekat, penuh perhatian.

"Kami akan pergi dari sini."

Xue Yang membelakan matanya, "lalu...lalu bagaimana denganku! Aku akan ikut denganmu, kan?" Ekspresi Xue Yang menjelaskan betapa panik dan sedihnya dia. "Gege tidak akan meninggalkanku, kan?" Lanjutnya

Xiao XingChen berlutut di depan Xue Yang, ia menggenggam tangan mungil itu dalam genggaman hangatnya

Xiao XingChen menatap lekat mata Xue Yang yang berkaca-kaca, "Untuk saat ini Xue Yang harus berada di sini tanpa gege dan Song gege, saat Xue Yang besar gege akan menjemput Xue Yang. Jika sekarang Xue Yang ikut dengan gege, gege takut tidak bisa menjaga Xue Yang. Perjalanan gege terlalu berbahaya."

Xue Yang sudah mengeluarkan air asin dari pelapuk matanya, Xiao XingChen langsung memeluk Xue Yang. Namun, Xue Yang memberontak dan memukul dada Xiao XingChen secara acak.

"Gege tidak menyayangiku lagi, kamu hanya menyayangi Song gege saja."

Beberapa saat kemudian, Xiao XingChen melepaskan pelukannya, ia menatap Xue Yang yang juga menatap dirinya dengan tatapan kesal, sedih dan marah.

lifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang