Part 10

65 10 1
                                    

"BreadTalk Mall"

-happy reading-

-happy reading-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Alex POV

Tidak ku sangka, ternyata Bella mau menceritakan tentang diriku pada Mamanya.

Jujur, padahal aku sendiri pun masih agak kaku berinteraksi dengan manusia lain. Karena bagiku manusia lain hanyalah pengganggu.

Entahlah dari awal aku berada dan tinggal dirumah ini rasanya benar-benar tidak ingin ada orang yang mengusikku. Tapi lambat laun jadi berbeda karena kehadiran Bella.

Mangkanya kemarin waktu teman Bella main kerumah, yang bisa ku lakukan hanyalah bersikap jahil dengan menjatuhkan salah satu pajangannya.

Diriku sekarang entahlah mungkin merasa senang karena sudah dikenalkan dengan mama Bella. Ada perasaan lega dan membuncah ketika ternyata Mama Bella orangnya asik, beliau hangat dan ramah pada semua orang.

Perihal soal buku yang aku baca bersama Bella tadi siang. Membuat diriku sekarang merenung, yah ... aku sedang memikirkan tentang diriku. Kenyataannya aku bukan lah hantu, rasa senang muncul tiba-tiba di dadaku.

Apakah tuhan akan menakdirkan aku bersama dengan Bella? Jika iya, maka aku akan menjadi orang yang paling beruntung di bumi ini.
Bisa bersama selamanya dan memiliki Bella adalah anugerah terindah jika benar terjadi. Aku tidak bisa menjelaskan betapa inginnya aku bersama dengan Bella.

Namun jika takdir kami tak bisa bersama— arghh tidak-tidak, aku tidak ingin membayangkan hal itu. Walau kemungkinan besar kami bisa saja terpisah.

Tanpa sadar ketika sedang merenung, tanganku menyentuh kalung yang memang sejak aku bangun tidur waktu itu dikamar ini. Aku sudah memakai setelan hitam dan ada dua buah kalung yang terpasang di leherku.

Dua kalung itu polos dan ada bandulnya, bandulnya berbentuk bulat seperti uang koin recehan. Dan yang satunya lagi seperti kalung wanita, karna dilihat dari bandulnya yang bulat sedikit lonjong ditengahnya ada batu permata warna biru muda. Kalung yang indah

Aku tidak tau, kenapa ada dua kalung yang ku pakai. Aku benar-benar tidak mengingat apapun, andai suatu saat nanti jika aku berpisah dengan Bella aku ingin memberikan kalung yang ada batu permata ini padanya. Anggap saja sebagai kenang-kenangan.

***


Bella sekarang sedang rebahan nyaman di ranjangnya, tampak dirinya sedang asik memainkan ponsel. Kurasa sedang chattingan.

Tidak tau kah dia, jika setiap kali dia membalas pesan laki-laki lain atau teman laki-lakinya sekali pun, aku merasa begitu kesal. Aku tidak suka, apa ini yang dinamakan cemburu? Tapi sayangnya sepertinya iya aku cemburu.

Looking For Lost IdentityTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang