❄️ 11 - panacea ❄️

212 30 13
                                    

Boleh minta supportnya gak?

Vote dan komen ya gaess
Supaya aku lebih semangat lagi berkarya😊🤗
Terima kasih

Cerita ini tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 18+ , terdapat kata-kata vulgar dan unsur dewasa harap bijak dalam membaca😊

Edisi ulang tahun ayang Nanami😍🥵❤️
.

.

.

Hana POV

Aku pernah bertanya akan kisah cinta ini pada Kento-san.

"Kenapa mata Hana-san sembab?" Kala itu aku habis membuka ponsel milik Kento dan mendapatkan panggilan dari wanita yang bernama Seina-- karena aku masih naif, aku mengangkat telepon itu dan mendengarkan omongan sampah dari wanita tersebut.

"Nanami .. maafkan aku, bisakah kita lupakan tentang selasa malam kemarin?" Aku tertegun mendengarnya, apa yang dimaksud dengan selasa malam? Bukankah kami makan malam bersama hari itu?--aku baru ingat jika setelah makan malam Kento menyuruhku untuk pulang duluan dengan memesankan taksi online karena ia bilang ada kesibukan sebentar .. kesibukan sebentar itu adalah i menemui wanita lain dibelakangku.

"Ku rasa aku terlalu mabuk sehingga melupakan jati diri, maafkan aku Nanami .. kau sudah menikah bukan? Aku akan ke luar negeri besok bersama pria yang mau menikahiku." Tanganku bergetar, apa yang mereka lakukan dibelakangku?

"Aku harap kita bisa memperbaiki diri kita yang sudah rusak, berbahagialah Nanami Kento .. aku tutup selamat tinggal." Perempuan yang bernama Seina itu mengakhiri panggilannya, benar bukan? Seina adalah mantan dari Nanami Kento.

Aku berusaha untuk menepis semuanya, aku mencoba bersabar dan mencoba menormalkan pikiranku seolah tidak terjadi apapun.

Tidak terasa pikiran-pikiran negatif mendatangiku, air mataku keluar-- aku berpikir .. apa yang ia lakukan dibelakangku? Apakah ia bertemu dengan perempuan itu? Atau kah perempuan itu sengaja menelpon Kento-san hanya untuk memanasi hatiku?

Aku menghela napas panjang dan berusaha berpikir jernih, untuk apa aku mencurigai suamiku? Toh ia sudah menjadi milikku! Berarti aku disini adalah pemenangnya. Untuk sesaat pikiran itu membuat aku tenang dan agak bersemangat sebelum pikiran negatif datang datang untuk membuatku menangis lagi.

Suara wanita itu terdengar sangat halus dan penuh kelembutan, benar-benar wanita yang baik hati.

Kento, benar-benar tidak terjadi apa-apa kan?

Jangan! Jangan pikirkan apapun! Percaya lah kepada suamimu Kazumi Hana!

Pada hari itu aku sangat yakin dan dengan bodohnya aku melupakan kesalahannya, aku memaafkan dirinya.

***
Aku terbangun dari tidurku, menatap Kento-san yang berada disampingku tanpa terbalut benang sehelaipun, kami baru saja melakukan hubungan badan. Aku kelelahan dan tertidur disampingnya.

"Selamat malam, Hana." Ia membelai pipiku lembut, aku suka dengan sentuhan hangat ini.

"Selamat malam, Kento-san!" Aku menampilkan senyum terbaikku pada suami tampan ini.

Tacenda • nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang