❄️ 13 - desire ❄️

277 19 12
                                    

Boleh minta supportnya gak?

Vote dan komen ya gaess
Supaya aku lebih semangat lagi berkarya😊🤗
Terima kasih

Cerita ini tidak cocok dibaca untuk anak dibawah 18+ , terdapat kata-kata vulgar dan unsur dewasa harap bijak dalam membaca😊

.

.

.

.

"Kau benar-benar berjalan terlalu jauh, Kazumi Hana!" Rahangnya mengeras seiring ketajaman matanya yang nampak menahan amarah-- sedih bercampur kemarahan tercipta di dalam sirat mata Nanami.

Nanami mengira hubungan ini bisa dipertahankan sedikit lagi, hanya tinggal ia meminta maaf dengan tulus kepada perempuan itu seraya memperbaiki hubungan mereka yang telah rusak.

Bahkan menyebut marga Nanami Hana pun ia tidak sanggup, mungkin bisa dihitung dengan jari beberapa kali pria itu menyebut nama Hana dengan marga nama milik Nanami Kento. Layaknya perempuan itu adalah aib baginya.

Kesalahan Hana adalah selalu memaafkan Nanami sehingga hati yang pernah terisi oleh nama pria tinggi itu berubah menjadi hati kebencian, setiap harinya ia harus menahan kemarahan atas Nanami yang membawa kembali Seina.

Ingin sekali dia memaafkan Nanami Kento dan berakhir memperbaiki hubungan ini, tapi kabar buruk menimpa Hana ketika anak yang dikandungnya telah gugur meninggalkannya--anak satu-satunya yang bisa membuat dirinya tetap waras.

Karena kematian bayi itu dirinya menjadi berubah, menjadi lebih pembenci dan tidak kenal kata maaf.

Didalam kepala kecilnya sudah tercetak kata-kata "jika kau tidak sanggup menghadapi segala kesakitan ini, maka tinggalkan lah sehingga kau tidak akan pernah melihat kesakitan ini." Malang sekali Hana, ia benar-benar mencintai sedalam-dalamnya kepada Nanami Kento.

TING!

Ponsel Nanami menyala, tertera pesan baru masuk.

Mata sipitnya terbelalak dan segera membuka pesan tersebut-- tertera nama Kazumi Hana.

Hanya dengan pesan singkat tersebut dapat membuat matanya membendung air mata, sudah 10 tahun terakhir ia tidak pernah menangis.

"Aku ingin bertemu denganmu untuk yang terakhir kalinya, sebelum aku pergi meninggalkan negara ini." Tangannya dengan erat menggenggam ponselnya, jantungnya berdegup dengan kencang segeralah ia membalas pesan itu.

"Baiklah, aku akan menemuimu sekarang." Ia meninggalkan berkas-berkas penting di atas mejanya seraya memasang dengan terburu-buru jas coklat miliknya.

Ia benar-benar harus mempersiapkan diri untuk segalanya.

***
Sangat cantik, Kazumi Hana benar-benar cantik layaknya boneka hidup apalagi hari ini ia berdandan dengan menggunakan dress selutut berwarna pink pastel, sangat menambah kecantikannya.

Sekuat mungkin ia meyakinkan hatinya bahwa ini adalah pilihan terbaik, solusi yang paling baik adalah meninggalkan pria pemilik hatinya.

Tacenda • nanami kentoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang