.
---INTRODUCE POV: Harry Sudibyo---
Angin kencang menerpaku, perlahan-lahan angin itu semakin kuat, disitulah aku menyadari ada yang tidak beres. Badanku terasa aneh, kepalaku serasa berat, bahkan kakiku seperti diikat.
"Duhhh... ke-kenapa ini? EH?!!?"
Aku baru menyadari, diriku terikat dalam keadaan terbalik. Apa yang terjadi? Kenapa aku malah diikat begini??!!.
"Ehhh....??? Ahh.... aghhhh.....Aaaaaahh!!!!! Tolong!!!!! Egghhhh!!! TOLONG!!!"
Aku tidak tau dimana aku, tapi dilihat dari posisiku sekarang, aku diikat diatas sebuah menara tinggi di daerah yang tidak kukenal. Aku sendiri masih terus berusaha melepaskan diri dari ikatan tali ini.
Ini aneh, padahal aku ingat apa yang terakhir kali kulakukan! aku baru saja selesai makan malam sebelum aku berniat menemui seseorang, tapi kenapa... t-tunggu dulu... aku baru ingat sesuatu.
Tepat setelah aku makan malam, aku secara tidak sengaja berpapasan dengan sekumpulan orang misterius! Iya... aku ingat sekarang, mereka memanggilku kemudian mereka...
"Selamat pagi Pak Harry!!!"
Belum selesai diriku mengingat kejadian tersebut, orang yang bertanggung jawab terhadap hal ini muncul. Ia pria berambut cepak bersama dua temannya yang gondrong dan botak dari sisi balkon menara.
"AH!!?" Aku sontak terkejut melihat mereka.
"Bagaimana hmm? Pemandangan yang indah bukan?" Ucap orang itu lagi.
O-orang ini!! Memang benar dia dan teman-temannya yang menculikku! Mereka pasti menggunakan bius untuk membawaku.
"Kau!!! Apa-apaan ini!!! Lepaskan aku!" Teriakku sambil mengayunkan diri ke sisi menara.
"Haduh haduhhh Pak Harry, sungguh malang sekali nasibmu ya!" Balas salah satu dari mereka yang berambut gondrong.
Ia pun melanjutkan, "Padahal kau sudah berjanji pada bos kami, untuk tidak membuka rahasia bisnis ini, tapi otak bodohmu benar-benar menguasaimu ya??"
Eh? S-Sebentar...... jangan-jangan mereka ini!
"T-tunggu dulu!!! Sebelumnya aku bisa menjelaskan masalah ini!!"
Tiba-tiba si pria gondrong menyela, "Jelaskan? Apa yang kau mau jelaskan HAH? hei Andre! Lu rela mau dengerin alesan nih orang???" Si cepak yang bernama Andre itu kembali mengatakan sesuatu padaku.
"Anda sudah melakukan kesalahan besar pak Harry, dan sudah saatnya untuk hukuman" Hukuman!!??? T-tunggu Sebentar!!!
Belum habis aku berpikir, si pria bernama Andre ini tiba-tiba berbicara pada temannya yang botak, "Apa dia sudah datang?"
"Sudah dekat" balas temannya yang mengecek handphonenya.
Benar saja, barisan mobil mendatangi tempat ini. Walau kurang jelas, aku masih bisa melihat penampilan mereka. Semua memakai pakaian jas dan setelan, semuanya berkumpul tepat di dekat menara ini.
Keringat mengucur ditubuhku, bahkan aku merasakan hal yang tidak enak diperutku. Belum sempat aku bisa tenang, para bajingan itu kembali berbicara.
"Nah karena dia sudah datang, selamat menikmati waktu terakhir anda Pak Harry"
Aku tidak tau harus bilang apa, aku merasakan gemetar di seluruh tubuhku, yang kubisa katakan hanya "Hey!! Tunggu! HEY!!! TUNGGU!!!!"
Tidak ada yang bisa kulakukan, mereka pergi menjauh dan kini aku dihadapkan dalam keadaan mematikan ini. Aku tidak bisa berbuat banyak, aku berusaha melepaskan diriku tapi tetap saja gagal.

KAMU SEDANG MEMBACA
Tengkorak Hitam (Season 1)
ActionHerman Sukarno Aditama awalnya hidup normal bersama keluarganya, hingga suatu hari secara tidak sengaja ia terlibat insiden yang mengakibatkan kematian keluarganya. Bertahun-tahun kemudian, setelah ia diadopsi oleh seorang pandai besi bernama Joko S...