.
---Change POV : Rangga Saputra---
((Di saat yang sama))
Harusnya di hari ini anggota kami berhasil menggrebek dan membawa si Herman sesegera mungkin, tapi sialnya kami sudah keduluan oleh pihak berwenang. "Itu artinya... kita hanya bisa mengikuti rancangan Bartuli nanti!" ucap Andre di kursi sopir yang memecah keheningan ketika aku sedang berpikir, "kode hitam itu ya? Hummm...... baiklah! Biar aku hubungi Bartuli terlebih dahulu, baru kita jalan" kemudian aku langsung mengambil ponsel dan menghubungi Bartuli.
Singkatnya jelas Bartuli memarahiku, tapi aku masih diampuni dengan tugas khusus yaitu mengikuti mobil yang membawa Herman selagi sebagian dari tim yang kubawa dikerahkan untuk menyerang kantor kepolisian. Tanpa berlama-lama aku dengan Andre dan kawan-kawannya menjalankan mobil dan diam-diam mengikuti mobil polisi yang membawa Herman.
Ketika mobil kami tidak terlalu jauh dari mobil polisi yang membawa Herman, aku segera menelpon pasukan yang berada di mobil lain untuk perlahan memanuveri mobil-mobil polisi lain dan menyabotase orang-orang di dalamnya, butuh sekitar beberapa menit sebelum aku dan Andre menurunkan Gerakan cepat dengan mengarahkan mobil yang kami kejar ke jalan yang terpisah dengan mobil lain.
Tidak berapa lama aku mendapat telepon dari tim yang kukirim untuk menyerang markas polisi di saat mobil yang kunaiki perlahan mendekati mobil polisi yang membawa Herman, "Kami sudah stand by bos! Tinggal menunggu perintah" aku segera melirik ke Andre yang masih memegang kendali setir dan ketika ia memberi senyuman tanda siapnya ia, aku langsung berseru di telepon "Sekarang!" dan mobil yang kami tumpangi mulai menyerempet mobil polisi tersebut, aku juga sempat mendengar suara ledakan dari balik telepon yang kupegang dan kumasukan kembali ke saku celana.
"Ayo-ayo! Kita hentikan mereka!!!" perintahku kepada Andre. Pada akhirnya terjadi pengejaran antara mobil kami dengan mobil yang kami kejar, Andre beberapa kali berusaha menabrak dan mencoba untuk memperlambat laju mobil tersebut, akan tetapi entah kenapa orang yang mengendarai mobil tersebut sangat ahli dalam bermanuver.
"Ayo cepat! Susul mobil itu!!!" perintahku pada Andre, akan tetapi ia malah tidak bisa menghentikan mobil tersebut, ia beberapa kali menggerutu sambil terus menabrak mobil polisi yang kita kejar dari tadi.
Melihat mobil itu sulit untuk dikejar, aku segera menyuruh kawan-kawan Andre untuk mengkoordinasi tim lain dalam membantu mengejar target, dan benar saja... 2 mobil mulai ikut dalam pengejaran.
Sontak aku langsung memerintah kawan Andre untuk menyuruh mereka menembak mobil target, "suruh mereka untuk menembak mobil itu!!!" salah satu dari kawan Andre membalas, "eh? Tapi bagaimana kalau targetnya..." tanpa memberi kesempatan dia menyelesaikan perkataannya, aku pun berteriak "LAKUKAN!!! Tembak bodi dan ban mobilnya!!!!" aku sudah tidak bisa mengkompromikan hal ini, Herman harus ditangkap!!!
((Beberapa menit kemudian))
Masih dalam pengejaran yang sulit dan tiada henti, target yang kami kejar memang benar-benar lihai dalam mengemudi, siapapun dia aku akan menghabisinya setelah berhasil menjatuhkannya. "Ayo tabrak lagi Andre... gua udah muak ngelihat ini terus!" ujarku. Andre hanya tertawa kecil dan berseru, "wokey!!! Pegangan bos!" dan ia mulai menggunakan cara yang paling menguras tenaga, yaitu melakukan tabrak-tabrakan dengan mobil target.
"Ughh!!!!! Sialan!!!!" Andre dengan kesal terus mengumpat dan mencoba memepet mobil target, tapi mobil itu terus memberi manuver yang diluar akal! Aku sendiri yang juga ikut kesal mulai menghubungi tim yang dikerahkan untuk menyerang markas polisi.
"Siap bos?" ucap salah satu anggota tim dari balik telepon.
"Bagaimana? ...Berhasil??" tanyaku yang langsung dibalas, "tenang bos! Sudah kami tangani, markas polisi sudah kami luluh lantahkan!" aku pun membalas, "ada yang mengejar kalian?" dan salah satu anggota tim merespon "selain sejumlah mobil polisi yang sudah kami ledakan, belum ada yang mengikuti kami!" aku langsung bernafas lega sebelum mengucapkan sesuatu kepada mereka, "Bagus! Tetap pertahankan! Kita semua akan kembali berkumpul ke markasnya bos!" kemudian telepon pun di tutup.
![](https://img.wattpad.com/cover/272208601-288-k194906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Tengkorak Hitam (Season 1)
ActionHerman Sukarno Aditama awalnya hidup normal bersama keluarganya, hingga suatu hari secara tidak sengaja ia terlibat insiden yang mengakibatkan kematian keluarganya. Bertahun-tahun kemudian, setelah ia diadopsi oleh seorang pandai besi bernama Joko S...