Princess

48 10 0
                                    

   Aku bersiap dengan pakaian yang terlihat manis seperti biasa. Gaun selutut berwarna hitam dengan riasan tipis. Aku tidak suka terlihat seperti gadis yang berusaha menggunakan riasan agar terlihat menarik. Karena pada dasarnya, orang-orang bisa sangat mudah menyukaiku hanya dengan senyumanku. Itu adalah salah satu alasan kenapa aku selalu menggunakan masker.

   Jujur saja aku sangat berdebar. Begini, aku akan menghadiri makan malam pertemuan keluarga orang lain yang bahkan aku sendiri tidak diundang. Dan tujuanku kesana adalah merebut pria yang akan segera melangsungkan pernikahan.

   Apa itu terdengar menyenangkan?. Hei.. Aku akan melakukan sesuatu yang sangat dibenci oleh semua orang. Merebut pasangan orang lain. Walaupun itu semua didasari oleh keinginan pria itu, tetap saja nanti aku akan dipandang seperti itu.

   Aku akan menyelamatkan pria ini, walaupun nanti aku akan terkena masalah besar. Aku tidak memikirkan konsekuensinya nanti dan langsung menyetujui semua itu. Jika berhasil, aku juga tidak tahu apa yang akan aku lakukan selanjutnya. Tujuanku hanya untuk menyelamatkannya.

   Jika boleh jujur, aku juga tidak ingin dokter ini menikah dengan gadis itu. Ya baiklah, aku mencintainya. Aku tidak bisa berbohong lagi. Aku memang merasa nyaman bersamanya. Terlebih lagi dalam pelukkannya. Aku merasa aman saat bersamanya.

   Hanya dia yang berhasil menatapku seperti diriku sendiri, tidak seperti anak seorang konglomerat. Kami juga memiliki kesamaan pemikiran tentang hidup. Kami suka kebebasan. Oleh karena itu kami pergi jauh dari keluarga yang berusaha mengekang dan mengatur kehidupan kami. Tidak ingin diperlakukan seperti tahanan tepatnya.

   " Apa sudah dimulai?.'' tanyaku mengikuti langkahnya menuju mobil.

   " Beberapa sudah datang. Tepat saat kita sampai nanti, semuanya pasti sudah menunggu dimeja makan.'' ucapnya ringan. Mobil melaju digelapnya malam. Perasaanku semakin buruk seiring berjalannya waktu. Perasaan ragu mulai membayangiku. Rasanya ini semua bukanlah hal yang baik. Mungkin masih bisa dibicarakan dengan lebih baik.

   " Apa kau yakin dengan apa yang akan kita lakukan ini?. Tiba-tiba aku merasa ragu.'' ucapku menatapnya takut.

   " Tentu aku sangat yakin. Aku tidak pernah main-main dengan ucapanku. Kita akan kesana dan menjelaskan semuanya. Pertunangan itu akan dibatalkan dan kita akan baik-baik saja. Apalagi saat mereka mengetahui siapa kau, mereka akan menurut.''

   " Tapi kita akan membicarakan ini secara baik-baik,bukan?. Jangan ada keributan. Kurasa itu akan memperburuk suasana nantinya.'' ujarku kembali menatap jalanan.

   Reiki mengangguk dan tersenyum. Tak lama, akhirnya kami sampai. Setelah memarkirkan mobil, kami keluar dan berjalan masuk. Nyaliku seketika menciut menatap banyaknya tamu yang datang dan menatapku dengan ekspresi terkejut. Aku memang menggunakan masker hitam. Tapi mereka terlihat terkejut karena melihat pria yang akan melangsungkan pernikahan itu menggandeng seorang wanita lain. Bisikan-bisikan kecil mulai terdengar.

   " Hei.. Apa ini?. Bukankah itu Reiki?.''

   " Itu jelas dia. Siapa yang ia bawa itu?.''

   " Kenapa dia membawa gadis lain?. Itu jelas-jelas bukan gadis yang akan menikah dengannya.''

   Bisikan-bisikan itu terus menggema. Aku hanya bisa mengeratkan genggamanku ditangannya. Tapi pria ini terlihat sangat santai. Seperinya dia sangat percaya diri.

   Kami memasuki sebuah pintu besar yang menampilkan Semua orang yang kutebak adalah kedua keluarga besar itu. Jantungku sangat berdebar. Tapi  kucoba untuk bersikap tenang dan menatap mereka satu persatu. Tak kusangka mereka terlihat terkejut dan seketika berdiri.

Tuan Dokter [Completed✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang