AVIATORS |06

136 17 0
                                    

Jam istirahat.....

Ron, Malvin, dan juga Marela sedang menyantap makanan yang mereka pesan di kantin.

"Tumben lo ngikut kita makan di sini?" Tanya Malvin terheran heran, pasalnya baru kali ini Marela ikut duduk bersama nya di kantin.

"Ck, gak ada temen gue. Bestie gue baru pindah kemaren." Ucap Marela santai.

"Lo gak takut?" Tanya Ron.

Marela menaikkan sebelah alisnya dan berkata."Takut kenapa?" Ucapnya bertanya tanya.

"Ya lo tau lah, kita itu banyak fans. Lu gak takut di bully mereka?." Ucap Malvin sambil menunjuk segerombolan cewek yang sedari tadi enatap ke arah mereka di seberang meja sana.

Hal ini bukan tanpa lasan Malvin adalah kapten basket di Acwers School, sedangkan Ron adalah Ketua Paskibra, dan Ron dan Malvin juga salah satu murid berprestasi di sekolah tersebut. Oleh karena itu mereka berdua memiliki banyak fans di Acwers School.

Kalau ada cewek yang berani mendekati mereka berdua, siap siap aja, dia akan di bully oleh Jeyspi, Della, dan Renny. Mereka bertiga adalah para cegil nya Acwers School.

"Lo lupa gue siapa? Walaupun gue 'pendek', tetapi gue itu ketua taekwondoe, sudah sabuk hitam. Kalau mereka berani macam macam sama gue, siap siap aja kalau gak tangan atau kakinya yang patah." Ucap Marela.

"Wihh, ngeri juga lo ya." Ucap Ron sambil tertawa.

"Jelass." Ucap Marela bangga.

Malvin yang melihat itu memutar kedua matanya dan berkata "Dih sok iye lu." Cibir Malvin.

"Lo nya aja yang syirik, ya kan?" Balas Marela.

"Duh perut gue mules, Ron temenin gue ke toilet." Ajak Malvin.

"Dih ke toilet aja minta di temenin, kek cewek lo." Cibir Mareka kepada Malvin.

"Bacot, lo enak toilet cewek bagus, pintunya masi ada kuncinya. Lah ini toilet cowok, kuncinya udah kagak ada lagi. Ntar gue lagi enak enak boker tiba tiba ada yang buka gimana?"

"Alah alasan, ini sekolah elit mana ada hal yang kek gitu, semua fasilitas terpenuhi di sekolah ini. Gue tau lo berdua mau bolos kan? Ya kan?! Lagian mapel berikutnya kan pelajaran Kimia." Bukan tanpa alasan Marela berbicara seperti itu. Marela sudah mengamati hal ini sejak mereka duduk di kelas 10. Ron dan Malvin lebih sering bolong pada mapel kimia.

"Dih sotoy lo." Elak Ron.

"Aelah santai aja kali, gue ikut kalau lo berdua bolos." Ucap Marela santai.

"HA?!" Ucap Malvin dan Ron bareng. Mreka saling pandang, seakan akan tidak percaya apa yang barusan mereka berdua dengar dari mulut Marela.

"Gue serius, gue bosen di kelas sendirian. Lagian gue pengen ngerasain bolos tu kek gimana si?." Ucap Marela yang penasaran. Pasalnya ia tidak pernah bolos sekalipun dalam hidupnya. Bolos sekali kali boleh kan? Toh lagian ini baru awal masuk, gak mungkin kan seluruh mapel belajar.

"Yaudah gas lah, mumpung masih jam istirahat." Ajak Ron.

"Oke, lo tunggu di belakang kelas ya, kita ke atas ngambil tas dulu." Ucap Malvin. Mereka bertiga pun menjalankan rencana.

Marela sudah menunggu di bawah sedangkan Ron dan malvin mengambil tes mereka.

"Marela tangkep." Ucap Ron melempar tasnya Marela dan tas dirinya. Marela dengan sigap menangkap tas itu dari bawah.

"Nih tas gue juga." Ucap Malvin.

Marela menangkap tas Malvin, ia terhuyung ke samping karena merasa tas Malvin sangat kah berat. "Aduh berat banget tas lo Malvin! bawa apaan si lo? Narkoba ya?!"

AVIATORS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang