AVIATORS|14

84 13 0
                                    

Sudah 1 jam Malvin dan Marela hormat di depan tiang bendera, dengan matahari pagi yang terik membuat keringat bercucuran di seluruh tubuh.

'Kruukk'

"Ini kapan selesainya? Perut gue laper banget." Batin Marela sambil memegang perutnya yang kelaparan.

Malvin yang mendengar bunyi perut Marela sedari tadi memutuskan untuk menghampiri guru bk yang sedari mengawasi mereka berdua di tempat yang teduh.

"Permisi bu, ini kira kira hukumannya masih berapa lama ya bu?" Ucap Malvin sopan.

"Ya terserah saya dong mau berapa lama." Ucap guru bk itu santai sambil menatap kuku jari tangan nya.

"Bu, boleh gak hukuman Marela tampak ke saya saja, jadi hukuman saya dua kali lipat. Kasihan bu Marela, wajahnya pucat banget, keknya belim makan deh bu."

"Enak saja, emangnya sekolah ini punya bapak kamu apa? Semua siswa itu sama dimata saya. Gak ada alasan ini itu, cepat kembali kelapangan."

"Tapi bu-" ucapan Malvin terhenti ketika mendnegar suara 'gedebuk' dari belakang. Yang ternyata Matela sudah tergeletak pingsan di tengah lapangan.

Malvin dan guru bk itu pun langsung menghampiri Marela.terlihat wajah mareka sudah pucat. "Marela?!" Ucap Malvil sambil menepuk-nepuk pipi marela.

Ia pun langsung membawa Marela ke uks. Malvin mencoba menelepon kedua orang tau Marela, akan tetapi tidak ada satupun yang mengangkat telfon dari nya.

•••♡•••

Marela membuka matanya dengan perlahan. Marela mencoba duduk, marela meringis ketika merasakan perut dan kepalanya yang sakit.

"Hati hati."Ucap Malvin yang membantu marela duduk.

"Sekarang sudah jam berapa?" Marela melihat keseliling, matanya mengarah ke jendela. Marela mengerutkan keningnya 'kok langitnya warna Orange?' Batin Marela.

Malvin melihat jam di handphone miliknya "Jam 17.30 wib." Jawab Malvin.

"APA?! GUE PINGSAN LAMA BANGET?" Ucao marela dengan ekspresi yang kaget.

"Iya, kek orang mati." Ucap Malvin yang bercanda dengan wajah yang datar.

"Eh, mulutnya dijaga ya." Kesal Marela.

"Nih makan dulu, trus minum obat." Ucap Malvin sembari memberi Marela nasi goreng dan obat.

"Suapin." Ucap Marela. Dahulu ketika Merela sakit orang tuanya selalu menyuapi ia makan maupun minum obat. Hal itu menjadi kebiasaan ketika ia sakit, walaupun sekarang bukan orang tuanya yang menyuapi ketika ia sakit melainkan para pembantu yang akan menyuapinya secara bergantian.

"Manja banget si lo jadi orang? Makan sendiri!"

"Yaudah kalau gitu gue gak mau makan!" Ucap marela merajuk.

"Ck, iya iya, sasar anak mami" Malvin memutar matanya malas. Ia dengan terpaksa menuruti kemauan Marela. Marela tersenyum senang ketika Malvin mengiyakan keinginannya.

Malvin duduk di kursi dan mulai membuka nasi goreng itu, lali ia menyuapi Marela menggunakan sendok plastik berwarna hitam.

Setelah menyuapi Marela makan, Malvin menyuruh Marela untuk meminum obat. "Nih obatnya di minum."

AVIATORS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang