AVIATORS |13

82 12 0
                                    


Flashback on..

Marela terbangun dari tidurnya karena mendengar suara alaram yang sangat nyaring. Dengan malas marela menggapai jam beker di atas meja samping tempat tidurnya.

Dengan malas ia mengambil handuk dan berjalan kekamar mandi untuk mandi dan bersiap siap kesekolah. Setelah bersiap siap menggunakan seragam yang rapi  Marela bergegas untuk sarapan.

Sesampainya di meja makan, ia tidak melihat makanan satupun di atas meja makan. Marela pun pergi kekamar orang tuanya untuk melihat apakah mereka ada disana namun saat ia membuka pintu kamar orang tuanya, Marela melihat mereka tidak ada disana. Marela akhirnya berjalan mengelilingi rumah untuk mencari orang tuanya sayangnya mereka sama sekali tidak ada disana. Marela mengira jika orang tuanya sedang pergi entah kemana.

'Krukkk'

Marela memegang perutny yang bunyi. "Laper banget gue." Keluh nya.

Marela berfikir kenapa maminya tidak memasak sarapan pagi ini? jadi ia ingin meminta pembantunya untuk membuatkannya sarapan sebelum berangkat ke sekolah.

Tapi sayangnya semua pembantunya belum datang kerumahnya se pagi itu, karena semua orang uang bekerja di rumahnya akan datang rumahnya untuk bekerja pada saat jam 10:00 sampai jam 16:00.

Marela melihat jam di handphone nya. Jam menunjukkan pukul 06:10 WIB. Dengan terpaksa Marela pergi ke sekolah tanpa sarapan.

"Oh iya, Papi sama Mami tidak ada dirumah, trus gue pergi sama siapa dong?" Ucap Marela panik. Pasalnya ia tidak memiliki supir pribadi. Kemana pun ia pergi Orang tuanya lah yang akan mengantarkan nya.

Marela mencoba mendownload aplikasi ojek online seperti yang ia lihat di sesmed beberapa hari yang lalu.

"Yang ini bukan si aplikasinya? Yang warna hijau kan?" Marela pun mendownlod aplikasi tersebut.

Dengan perbekalan melihat 'tutorial menggunakan aplikasi ojek online' di aplikasi tok tik, Marela memesan ojek melalui aplikasi itu.

"Ini gue harus mesan yang mobil apa yang motor? Mana banyak lagi pilihannya. Oh ini juga bisa mesan makanan ya? Baru tahu gue." Ia benar benar bingung, pasalnya ini pertama kali bagi Marela memesan ojek online.

'Krukkk'

"Aduh laper banget gue, apa gue mesan makanan dulu kali ya? Tapi ini sudah jam berapa ya?" Marela melirik jam di handphone nya, mata Marela memotong ke tika jam sudah menunjukkan pukul 06.25 WIB.

"Anjir sudah jam segini! Yang motor aja deh, soalnya gue gak pernah naik motor. Gimana si rasanya naik motor?" Setelah beberapa menit berfikir akhirnya Marela memesan ojek online.

Marela menunggu ojek online itu di depan pagar rumahnya. Ia sangat exited menunggu ojek online itu.
Sembari Ia menunggu ojek online itu sampai Marela melihat dilayar handphonenya terlihat gambar peta dan gambar orang yang mengendarai motor bergerak sesuai arah jalan yang berwarna biru untuk sampai ke tujuan.

"Wow, ini peta? Wah ini rumah gue nih." Ucap Marela yang sangat senang kalau jalan perumahan yang ia tinggali masuk kedalam aplikasi itu yang bertulisan 'Hummingbird residence'.

"Neng Marela yang memesan ojek online ya?" Tanya pria paruh baya yang mengenakan helm dan jaket berwarna hijau itu.

"Iya!" Ucap marela antusias.

"Ini helm nya." Ucap pria itu sambil memberikan Marela sebuah helm.

Mareka menyambut nya. Dengan kebingunangan. "Saya harus pakai ini ya pak?" Marela belum pernah melihat helem secara langsung, baru kali ini ia memegang benda tersebut.

Marela memakai helem itu di atas kepalanya dan langsung naik ke motor. Tukang ojek itu pun melajukan motornya menuju ke sekolah.

Dengan sangat senang Marela melihat ke sekeliling "Wah gini ya rasanya naik motor?"

"Emang nya eneng gak pernah naik motor ya?" Tanya tukang ojek itu.

Marela menggelengkan kepalanya "saya baru pertama kalinya naik motor."

"Melihat reaksi si eneng keknya emang baru pertama kali ya? Saya juga kaget tadi, soalnya saya baru pertama kali nerima orderan ojol dari perumahan elit."

Mereka pun melanjutkan obrolan, hingga tak sadar sudah sampai di tempat tujuan. Marela pun turun dari motor dan melepaskan helm dari kepalanya. Dan tak lupa Marela membayar ongkosnya dengan nominal Rp25.000.

Marela panik ketika melihat gerbang yang sudah di tutup, dan sudah terdengar pula lagu Indonesia Raya sudah berkumandang yang berarti upacara sudah di mulai sedari tadi.

"PAK! BUKA PAGARNYA!" Ucap Marela yang berteriak kepada si satpam.

"Aduh gak bisa neng, soalnya nengnya terlambat si, makanya bangun lebih awal."

"Saya tadi sudah bangun awal pak, tapi tadi macet."

"Ya kalau sudah tau macet lebih awal lagi dong bangunya."

"TAPI PAK—"

"Percuma lo teriak teriak kek gitu, gak bakalan di buka." Ucap seseorang yang sudah sedari tadi duduk di depan pagar sambil meminum es cekek.

Saat Marela menengok ke sumber suara ternya itu adalah Malvin. Ya Malvin dan Marela sudah kenal saat mereka masih berumur 8 tahun.

"Pagi pagi sudah minum es aja lo." Sewot Marela.

"Terserah gue lah, sewot banget lu jadi orang." Ucao Makvin sambil meminum es cewek rasa mangga miliknya.

"Eh denger ya, gak baik pagi pagi minum es, ntar perutnya sakit."

"Ck, ya trus?"

Dengan kesal Marela langsung merebut es cekek dari tangan Malvin dan langsung membuangnya ke tempat sampah.

"Apa-apaan si lo? Mau nyari gara gara lo?" Ucap Malvin kesal.

"Kenapa?! Mau berantem? Ayo, siapa takut." Ucap Marela yang sudah siap dengan kedua tangannya yang sudah ia gepal di depan dadanya.

"Ayo, siapa takut." Malvin menggulung kedua lengan bajunya. Malvin Menggepalkan tangannya di depan dadanya.

Tiba tiba ada seseorang yang menarik telinga sebelah kanan Malvin. "Aduh, sakit sakit." Malvin meringis kesakitan ketika telinga nya di tarik. Ia lihat siapa yang menarik kupingnya itu adalah guru bk.

"Kalian berdua, cepat hormat di depan tiang bendera sekarang!"

"Loh, kok saya juga bu?"

"Cepat laksanakan apa yang saya katakan, atau hukumnya di tambah lagi?"

"Tapi bu—" ketika Marela mau protes tiba tiba tangannya langsung di tarik oleh Malvin.

Marela melepas tangannya dari genggaman Malvin. "Apaansih lo narik narik tangan gue. Lagian gue gak mau dihukum."

"Ya trus? Lo mau protes gitu? Eh lu pikir lu bakalan di bebasin gitu? Nih ya gue itu sudah sering dihukum, kalau lu protes yang ada hukuman nya di tambah. Lagian lu juga yang salah, kenapa telat coba?"

"Ya kan gue tadi sudah bilang, tadi di jalan macet."

"Kalian berdua, kenapa masih di situ? Mau hukumannya saya tambah?" Tegur guru bk.

"Eh, i-iya bu." Marela dan Malvin langsung berlari menuju lapangan.

" Marela dan Malvin langsung berlari menuju lapangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
AVIATORS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang