Chapter 11

317 52 58
                                    

Jefano --- pemuda itu baru saja sampai di rumah nya setelah mengantarkan Saskia kembali ke rumah nya.

Ia mendudukan tubuhnya ke sofa yang berada di ruang keluarga, bahkan jari jari nya kini bergerak di kening nya, memijit.

'Ga, ga boleh. Lu ga boleh samain dia ama Aqeela. Mereka beda, kalau gua tetep samain mereka yang ada kasian mereka berdua. Aqeela yang pasti ga tenang di alam sana terus Asya yang ngerasa kalau dirinya dijadiin pelampiasan. Setiap orang pasti ga bakalan ada yang suka kalau di sama samain, walaupun mereka mirip' batin Jefano.

Tangan Jefano merogoh saku celana nya, setelah mendapatkan apa yang ia cari segera menghubungi seseorang.

"Tolong cari informasi tentang Asyaqeela Karisa Laurenza. Saya mau secepatnya" setelah mengatakan itu, Jefano langsung mematikan telfon nya.

"Kalau seandainya Asya itu Aqeela, terus jenazah yang gua temuin itu siapa ???"gumam nya frustasi.

...

Keesokkan pagi nya, Laura sudah berangkat ke kampus padahal kampus masih sepi, hanya ada beberapa mahasiswa dan mahasiswi yang datang dan itupun tidak banyak.

Laura memang sengaja berangkat sepagi ini, karena ia ingin menemui seseorang. Langkah nya memelan saat melihat orang yang ia cari baru saja datang.

"Huh capek capek gua keliling eh ternyata dia baru dateng"keluh nya.

Setelah itu ia langsung berjalan mendekati kearah orang tersebut.

"Kak Rassya"panggil nya.

Memang, orang yang ia cari sedari tadi adalah Rassya. Muhammad Arrassya Efrianda. Kakak tingkat nya.

Sedangkan Rassya yang merasa di panggil lantas menatap kearah Laura dengan tatapan bingung. Ia memang tidak mengenali adik tingkat nya itu, tapi ia pernah melihat wajah nya saat ia menjemput Asya di kelas nya. Katakan saja Rassya mengenal wajah Laura, namun tidak dengan nama gadis itu.

"Kenalin nama aku Laura Khiel, panggil aja Laura"ujar Laura memperkenalkan diri nya "bisa ngomong sebentar, penting. Ini tentang Asya"lanjut nya membuat Rassya langsung mengangguk kan kepala nya.

Oh ya hari ini Rassya berangkat sendiri karena Asya akan berangkat  bersama dengan Raquel dan Richelle. Gadis bule itu meminta mereka untuk menemani nya ke fh dan tentu saja Raquel langsung menyetujui permintaan Richelle, karena kalian tau sendiri lah kalau gadis yang mempunyai nama plesetan 'Raket nyamuk'  itu ingin mempunyai pacar dari anak Fh, alias anak dari Fakultas hukum.

"Di rooftop aja ya kak"pinta nya.

"Disini aja"balas Rassya dingin membuat Laura menghela napas nya.

"Yaudah"putus Laura.

Gadis itu menatap kearah Rassya dengan tatapan serius dan dibalas tatapan dingin oleh Rassya.

"Aku sebenarnya ga mau ikut campur tapi karena ini tentang Asya, aku ngerasa harus kasih tau ini..."

"To the point"suruh Rassya.

"Kak, aku ga tau maksud kakak pacarin Asya itu karena apa, ntah karena emang kakak beneran tulus sama dia atau ada maksud lain, seperti karena wajah Asya mirip sama wajah kak Aqeela"

"Aku udah tau kak semua nya dari Damar, dan aku mohon sama kakak jangan jadiin Asya pelampiasan ka, dia tulus sama kakak. Kalau kaka cuma jadiin dia pelampiasan, mending kakak putusin dia karena ujung ujungnya pasti Asya yang bakalan ngerasain sakit hati. Bukan kakak !!!"jelas nya.

Rassya tersenyum miring mendengar penuturan adik tingkat nya itu, ia maju selangkah dan mendorong pelan bahu Laura.

"Lu ga usah sotoy jadi manusia"ujar Rassya tajam.

About us (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang