Part 5

4K 374 6
                                    

Pagi ini Jennie sudah berada diperusahaannya. Meeting penting yang dikatakan oleh sekertarisnya dimulai jam 9 nanti. Jennie biasa melakukan dirumah namun kali ini dia harus melakukan dikantor. Liam dijaga oleh Lisa sesuai perkataannya tempo hari.

"Siapkan saja berkasnya. 10 menit lagi saya akan kesana"ujarnya kepada sekertarisnya.

Jennie mengambil ponselnya mengirim pesan kepada istrinya sebelum meninggalkan ruangannya untuk meeting.

Jennie dirumah dan dikantor sangatlah berbeda hingga para Karyawannya atau pun staff lainnya takkan berani menyelah setiap perkataan Jennie.

Jennie memasuki ruangan meeting tanpa menoleh kepada calon rekan bisnis barunya itu.

"Kita bisa mulai meetingnya sekarang." Ujarny tanpa repot-repot menatap Pria didepannya itu. "Saya belum melihat profil perusahaan anda, bisakah anda memperkenalkan perusahaan anda dulu." Lanjutnya.

Pria itu tersenyum menatap Jennie yang sibuk dengan berkas ditangannya. "Tidak perlu terburu-buru jennie." Ujarnya.

Jennie mendongak mendengar suara pria yang dikenalinya itu. "Kau..?"

Kai mengangguk. "Ya.. apakah kamu keberatan..?"

Jennie mengerutkan keningnya. "Untuk apa kau keperusahaanku..?"

"Aku fikir sekertarismu sudah memberitahumu tentang rekan bisnis barumu." Ujarnya.

Jennie menoleh kesekertarisnya lalu kembali menatap Kai. "Jika kau menginginkan perusahaan kita untuk bekerja sama itu tidak jadi masalah untukku tapi bukan untuk hari ini."

Kai menatap Jennie bingun. "Kenapa.. bukankah perusahaanmu membutuhkan kerja sama seperti perusahanku. Bahkan perusahaanku yang di LA sangat berkembang."jelas kai.

"Ya aku tahu itu."

"Ayolah.. ini akan menjadi keuntungan kita Ms. Kim.." goda Kai.

"Maaf Kai.. Mungkin kau sedikit keliru dengan panggilan itu.. Jika kau ingin panggilan Formal itu cukup panggil aku Mrs. Manoban karena aku sudah memiliki keluarga. Dan untuk kerja sama kita nanti aku masih butuh istriku untuk persetujuannya walau pun aku tahu ini perusahaanku tapi dia kepala keluarga dalam rumah tanggaku.. Jika tidak keberatan aku permisi." Jelas Jennie meninggalkan Kai.

"Aku tahu hubungan kalian. Kalian menikah karena perjodohankan.." ujar Kai membuat langkah Jennie terhenti.

"Ini perusahaanku Mr. Kim.. aku harap kau memiliki sopan santun sedikit." Jennie benar-benar meninggalkan ruangan itu.

Kai mengepalkan tangannya. "Atur semuanya. Aku tidak ingin menerima penolakan dari Jennie."pria disampingnya hanya menagguk patuh.

***

Jennie POV

Setelah dari ruangan meeting aku memilih untuk pulang kemansion. Aku merasa waktuku terbuang sia-sia karena Meeting yang tidak ada untungnya itu. Aku tidak bodoh untuk tidak menyadari perlakuan Kai. Setelah mendengar pengakuan Lisa jika Kai ingin menguasai perusahaannya bukan berarti itu tidak berlaku pada perusahaanku. Aku bukan wanita yang tidak menyadari mana pria yang benar-benar ingin bekerja sama dan mana yang tidak. Lisa memang wanita bodoh bagiku tapi dia adalah sumber kebahagiaan keluarga kami.

Aku sampai di Mansion sebelum waktu makan siang. Aku hanya melihat Maid dan tidak mendengar suara Lisa.

"Bi.. Lisa sama Liam dimana..?"

"Ada dikamar Nyonya."

Aku segera melangkah kekamar kami. Aku membuka pintu kamar dan satu hal yang membuat detak jantungku hampir berhenti.

My Sassy Girl 2 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang