1 : Awal

298 180 187
                                    

Holaaa....

Selamat membaca Capther pertamaa..

I hope you love it...

and enjoy this story guysss❤❤

and enjoy this story guysss❤❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


●○●

" inget ga semua hal harus diceritain sekarang, semua butuh waktu"

~Jeana Anatasya Fazzan~

●○●

Bel masuk sudah berbunyi sejak setengah jam yang lalu.
Semua siswa telah berada dikelas dan mengikuti pelajaran dikelas dengan tenang.

Berbeda dengan gadis cantik yang sedang berjalan santai tanpa beban di koridor kelas.

Dia Jessica, Jessica Arashelly Geandra.

Genius Trouble maker yang dikenal dengan sejuta prestasi juga sensasi.
Tidak ada sedikitpun raut wajah panik atau takut yang terbingkai dalam wajahnya meski tau bahwa dia sudah sangat terlambat mengikuti kelas, justru dia berjalan dengan santai.

Beruntung karena guru matematika yang seharusnya mengajar pada jam pertama di kelas 12 IPA 3 sedang sakit, jadi dia bisa bebas masuk kelas tanpa harus menjalani hukuman terlebih dahulu.

"Dari mana aja dek baru dateng?" Tanya cowok berwajah blasteran yang duduk dibangku belakangnya, namanya Gibran Argatama.

Kalian tidak perlu merasa heran mengapa dia memanggil jessica dengan embel embel 'dek' okey, karena Jessica memang adiknya, adik sepupu lebih tepatnya.

"Darimana aja dek baru dateng" bukannya menjawab Jessica justru meniru ucapan Gibran dengan nada dan muka menye-menye yang jelas mengejek sepupunya itu.

"Berdosa banget lu emang"

"Gua nanya serius ya bukan becanda"

"Kenapa bisa telat?"

"Mobil lu mogok? Lu kesiangan? Atau apa?"

"Jes jawab oy!! gua kayak orang gila ngomong sendiri"
Kesal Gibran yang sejak tadi diabaikan oleh adiknya.

"Bukannya emang udah gila?" Balas Jessica santai.

"Gua serius! Jawab yang bener!" Tekan gibran.

"Apasiii? Berisik lu!" Setelah mengatakan itu, Jessica langsung menyumpal telinganya dengan airpond karena terlalu malas meladeni Gibran yang sudah mirip monyetnya dora.

Dia lebih memilih mendengarkan suara merdu Shawn Mendes --kekasih khayalannya-- daripada harus mendengarkan suara ocehan ga berfaedah Gibran yang tidak akan berhenti sebelum mendapatkan jawaban yang dia mau.

Kadang Jessica merasa kalau Gibran terlalu mencampuri urusanya. Dia tau niat Gibran itu baik, ingin menjaga dan memastikan ia aman. Namun Jessica hanya tidak suka saja dengan tingkat kekepoan Gibran yang sudah setinggi menara eiffel yang berada di kota penuh cinta, Paris.

ARASHELLY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang