(JANGAN LUPA FOLLOW SEBELUM BACA OKEYYY!)
Dia Jessica, Jessica Arashelly Geandra.
Berparas jelita, multi talent dan terlahir dalam keluarga kaya raya.
Banyak orang yang iri dengan kehidupannya.
Hidupnya sering kali dikira sempurna hanya karena dia p...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
●○●
"Balas dendam adalah jalan menuju kehancuran diri sendiri"
~Andra geonando brawijaya~
●○●
"Auuhh sakit"
"Jessiiiii.."
Jeana dan Gibran langsung berlari menghampiri Jessica yang terjatuh di persimpangan koridor setelah menabrak seorang adik kelas yang berjalan dari arah berlawanan di depannya.
"Jes lu gapapa? Aduh lu sih lari larian kayak bocil" kata Jeana khawatir melihat lutut Jessica yang tergores dan mengeluarkan darah.
"Aissshh kaki gua lagi sakit Je! lu kalo mau marah marah mending dipending dulu aja deh!" balas Jessica sambil meniup niup lukanya.
Jika Jessica sedang sibuk dengan luka dikakinya. Berbeda lagi dengan adik kelas yang ditabraknya tadi.
Dia justru terdiam mematung sambil menundukan kepala, kedua tangannya meremas kuat rok abu abu yang dia gunakan. Dia merasa sangat ketakutan setelah tau siapa yang baru saja menabraknya.
"Eh lu baik baik aj---" kalimat Jessica yang ingin menayakan kodisi adik kelas tadi terputus begitu saja saat dia mengetahui siapa orang yang baru saja ditabraknya.
Mata yang tadi menatap ramah, kini berganti dalam sekejap berubah menatap tajam penuh amarah kepada adik kelasnya itu.
"BICTH LU LAGI LU LAGII!!" Teriak Jessica marah.
Suara teriakan Jessica berhasil memancing atensi para murid yang sedang ada di koridor. Mereka berkumpul menatap penasaran pada dua orang yang ada di tengah kerumunan.
"Ma..ma..maaf kak," suaranya bergetar, dia sangat ketakutan.
"LU SENGAJA MAU NYARI MASALAH SAMA GUA?!!"
Mendengar itu dia menggelengkan kepalanya cepat, "Aku... aku ga sengaja kak, tolong maafin aku" sungguh dia benar benar tidak bermaksud.
"BOHONG! LU PASTI SENGAJA KAN!!"
"Aku ga sengaja tolong maafin aku" kata gadis menundukan kepalanya takut. air mata sudah mengalir deras di pipinya, sungguh dia sangat ketakutan melihat Jessica yang sedang marah sekarang. Dia sendiri tau seberapa bencinya Jessica padanya.
