17: Butterfly

47 24 12
                                    

Hai bestie....

Selamat datang di part baru!

Sudah siap untuk kembali menyelami kisah ini?

Sebelum baca, pencet bintang dulu bisa kali ya....

Udah? Udah dipencet?..

Okey langsung aja...

HAPPY READING!!

●○●

"Kupu kupu itu layaknya kamu. Cantik dan terbang bebas di angkasa."

○●○

Malam ini suasana tidak terlalu cerah. Sang rembulan masih malu malu menunjukan cahayanya, memilih bersembunyi diantara kumpulan awan.

Sepasang anak kembar berbeda jenis kelamin berjalan pelan di supermarket. Sang gadis mengambil beberapa snack singkong pedas untuk dimasukan ke troli yang di dorong cowok dibelakangnya.

Jessica dan Jhansen kembali berjalan pelan diantara tingginya rak, ia meneliti kembali barang yang diambil dengan list barang pesanan sang mommy.

"Sabun cair, udah ... "

"Shampo 4, udah ... "

"Chikken nugget 2 bungkus, ih dikit banget. Daddy kesayangan gua otw bangkrut apa gimana sampe hemat gini?"

Jessica beruntung hanya berdua dengan Jhansen, jika saja ia belanja bersama orang tuanya dan mengantakan itu, tangan Nyonya Gracia Lyodra Alexis pasti akan langsung menarik gemas rambut putrinya yang cantik cantik  sinting ini.

"Ambil lima lah Jess, biar banyak.  Jangan pelit pelit!"

"Ide bagus! Kalo mommy marah tanggung bareng bareng ya?" Kata Jessica yang dibalas Jhansen dengan acungan jempol disertai kedipan mata.

"Terus minyak goreng dua liter, udah ... "

"Gula tujuh bungkus ... , buset banyak amat ini gula, ga takut kena diabetes apa ibu Gracia yang terhormat ini?"  Jessica dan segala sesuatu yang keluar dari mulutnya memang selalu nyeleneh dan penuh kegilaan.

"Mungkin mommy mau bikin peternakan semut kali, Jess." Jawab asal Jhansen.

"Buat apa mommy pelihara semut?" 

"Buat nyuri resep rahasia krabby petty yang ada di bikini bottom."

Lagi lagi jawaban nyeleneh, memang si kembar ini sama saja gilanya.

"Ke rumahnya Spongebob?"

"Dodol!  Ke restorannya tuan Krab dong, sejak kapan formula krabby petty ada di rumah nanas?" Jhansen menjitak kepala kembarannya. Ia heran, Jessica ini pinter tapi dodol banget!

"Yeee ...! Sante dong brader ... "
Balas Jessica.  "Udah lu berisik, lanjut belanja nih lupa gua sampe mana tadi."

"Dasar pikun."

"Ga denger bodo amat!"

"Dasar budeg!"

"Dasar adek durhaka!"

"Lu kakak durjana!"

Keduanya saling menatap sengit, sebelum akhirnya tertawa sendiri.

Memang si kembar ini ada gila gilanya!

Tolong rumah sakit jiwa, ini ada pasiennya yang kabur!

●○●

"Siang abang Juna ku sayang...."

ARASHELLY (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang