Ikhlas itu perihal melepaskan, merelakan, dan mengabaikan.
Jihan Kirana
✨✨
"Ih ngga kaya gitu theo, bukan di timpah-timpahin disusun yang rapi" rengek jihan karena ulah theo yang nyusun buku nya sembarangan.
"Terus gimana dong?"
Jihan mendengus, buku dari tangan theo ia ambil alih.Satu persatu disusun rapi dengan tegak, ini baru susunan yang jihan mau.
"Kaya gini tau"
Theo terkekeh, diacak nya rambut hitam jihan "Yaudah iya, kamu emang paling bisa"
"Ish jangan diberantakin, aku masih ada kelas habis ini tau!" Kesalnya.
"Biarin.Biar kamu berantakan terus gaada yang naksir kamu" Ledeknya
"Dih aku gimana juga tetap ada yang naksir aku"
"Siapa? Aku doang perasaan" theo mengeluarkan senyum miringnya.
"Chandra"
Theo terkekeh, "Si bocil doang mah gampang aku nyingkirinnya"
"Ih apaan sih theo gajelas, theo alay" Jihan melet ngeledek theo.
"Dih, apaan coba hah?"
Theo mulai menggelitiki jihan, dia tau betul kalau jihan paling geli di gelitikin.Bener aja, baru digelitikin sebentar jihan udah teriak-teriak minta tolong, ngebuat theo makin semangat buat ngejailin pacarnya ini.
"Aaaaaa theo udah ampun" teriak jihan.
"Oke , tapi ada syarat nya" theo menghentikan aktifitas nya menggelitikin jihan.
"Peluk dulu" sambungnya
Jihan tersenyum, tangannya dia rentangkan sebagai kode theo untuk memeluknya.Theo tersenyum,menoel dagu jihan dan langsung meluk jihan erat-erat.
Dipelukan theo, jihan bener-bener ngerasa nyaman.Bukan cuma nyaman, tenang juga iya seolah semua beban jihan runtuh untuk sementara.
"Ji, ayo pacaran sampai lulus, setelah itu kita nikah"
.
Deringan keras telpon nya menganggu waktu tidur jihan yang santai.Sudah dua kali di tolak, tapi tetap aja di telpon lagi sampe jihan kesel sendiri.Jihan yang sama sekali ngga tau siapa yang nelpon dia pun langsung mengangkat nya.
"Halo-
"Halo, ji lo dimana??"
Jihan menggosok telinga sendiri begitu mendengar suara jenisa, percayalah pendengaran jihan masih baik tapi jenisa bicara sekeras itu seolah jihan punya ganggan pendengaran.
"Aish! , dirumahlah.Gw masih tidur lo ganggu aja tau nggak!"
"Hehe yamaaf, lo kelas jam berapa emang?"
"Gw kelas siang.Kenapa emang? Gw mau tidur nih"
"Hehe kelas gw dibatalin, anak-anak yang lain pada kelas pagi.Gabut banget, gw kerumah lo ya?"
"Hmm ya ya, eh bawain gw sarapan ya"
"Iya tenanglah, gw juga belum sarapan"
Setelah telepon mendadak dari jenisa yang bikin jihan gabisa tidur lagi, akhirnya dia mutusin buat bangun mandi dan beberes rumah.Jujur, jihan masih ngantuk banget tapi ya dasarnya udah terlanjur kebangun emang susah mau tidur lagi.
Dua puluh menit jihan kaya orang bego nungguin jenisa yang nggak nongol-nongol, akhirnya dia mutusin buat scrol-scrol ig.Tapi kayanya hari ini jihan emang sial banget, baru berapa kali scrol eh muncul postingan theo.Mana yang dia posting foto nya dengan pose senyum lagi, jihan jadi galau sendiri.
Mak lampir❤️
Gw di depan, bukain.
Ngeliat pesan dari jenisa, jihan langsung lari ngebukain pintu.Disana jenisa udah cengengesan gajelas kaya orang habis menang lotre, jihan jadi kesel sendiri ngeliatnya.
"Kaya nya dari kampus kerumah gw nggak jauh-jauh amat deh, kok lo lama banget? Lo nyantol di mana emang?"
"Eh, maaf atuh jihan cantik, pas mau beli sarapan eh ngga sengaja lihat tas bagus di toko yang di simpang jalan itu, yaudadeh mampir dulu hehe"
Jihan cuma bisa geleng-geleng doang.Kalau udah soal belanja, jenisa emang nomor satu dikalangan teman-teman nya.
"Oh iya ji, kemaren gw ngeliat theo loh"
.
.
.
Jenisa udah tau temennya belum move on, masih aja dibahas ya jen wkwkwk
KAMU SEDANG MEMBACA
Lepas || Jisoo x Nct 127
General Fiction"Emang lo sama kak jihan putus kenapa sih bang?" "Privasi chan" . .