"Kemeja yang biru atau yang merah?" Mahen berdiri di depan cermin sambil Mencocokkan bergantian pakaian yang di pegang nya.
Jihan yang tengah asik menguyah keripik kentang fav nya pun beralih menatap mahen,
"Ngga dua-duanya" sahutnya.
Mahen membuka lagi lemarinya, melihat-lihat pakaian mana lagi yang harus ia coba dan tunjukkan kepada jihan.
"Kalau yang ini gimana kak?" Tanya nya.Kali ini dengan kemeja oversize lengan pendek berwarna cream.
Jihan menggeleng, "Bukan lo banget hen"
Mahen membuang nafas kasar, mungkin sudah ada sekitar 6-7 baju yang ia tunjukkan kepada jihan.Tapi satupun belum ada yang dipilih jihan untuk mahen kenakan malam ini.
Jihan bangkit, ia membersihkan tangannya dengan tissue basah terlebih dahulu sebelum beralih memilih pakaian untuk mahen.
Jam sudah menunjukkan pukul 18:45, jihan melirik kearah kamar mahen yang belum terbuka juga.
"Mahen cepetan!! Kalau lo lama banget yang ada terlambat!!" Teriaknya dengan wajah kesal, ia pun beralih mengambil ponselnya, mengirimkan sebuah pesan.
"Kak"
Jihan tersenyum lebar, akhirnya si bujang yang akan menyatakan cinta muncul juga.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Beneran gini kak? Gue keliatan biasa aja nggak ada bedanya" keluh mahen, ia melihat dirinya sendiri dari atas sampai bawah.
"Tapi kan kak inituh beda, ceritanya gue mau confess ke cewe!, Seenggaknya gue harus tampil beda" Komentar mahen lagi, kini lengkap dengan wajah melasnya.
"Justru itu! Karna lo mau confess makanya lo harus jadi diri lo sendiri hen, karena apa?! Karena lo butuh pasangan yang bisa nerima diri lo apa adanya" Tangan jihan mengelus pundak mahen, mencoba untuk meyakinkan nya
Mahen menyerah, yang dikatakan jihan ada benarnya.
✨KURAWAN✨
@jhnkrn gw sama mahen otw, doain adek kita biar g jadi galau-galau boy lagi!!
@dionyon Wess!! Semangat mahen! Lo baik-baik han, jadi tim sukses harus becus!
@rosaoca MAHEN SEMANGAT!
@kanaynay MAHEN SEMANGAT! (2)
@Jor__ MAHEN SEMANGAT! (3)
@JJU Up up
Jihan menepuk bahu mahen seraya mengangguk, mahen harus berani.
