Aku update lagi, mana yang nagih buat update lagi?
Jujur sebenarnya aku udah kehilangan harapan buat update ini cerita soalnya yang baca ada tapi bintang nya nggak ada. Gimana tuh? Duh, yaudah enjoy yaa!!-------------------------------------------------------
Dua Minggu setelah rapat panjang waktu itu, kini para anggota kurawan kembali berkumpul.
Kanaya dan juga rosa sibuk ngebuka satu persatu kotak dihadapan mereka, Juan dan dion sedang sibuk menata kamera dan juga pencahayaannya. Disisi lain Jihan dan Tama sibuk berdiskusi, dan yang tersisa membantu pekerjaan yang sekiranya dapat mereka bantu.
"Aaaahhh gw mau ini!!! Plis ini lucu bgt" teriak Rosa histeris sambil megang sepasang sepatu dengan mata berbinar.
Brakk
Suara barang yang tiba-tiba dibanting ngebuat seisi ruangan kaget, mereka noleh ke sumber suara, ternyata si pembuat kebisingan itu Mona.
"Lo mau minggat kemana Mon bawa-bawa koper segala" ujar Juan sambil mendudukan diri.
Mona membuang nafas kasar, "Sembarangan Lo! Ini nih peralatan tempur" sahutnya.
Jenisa mendekat, "Udah semua kan Mon?" Mona hanya mengacungkan jempol.
"Face nya siapa ya ngomong-ngomong?"
Semua orang langsung diam, pertanyaan Kanaya bener. Daritadi mereka udah prepare buat foto-foto produk, tapi nggak mikir yang jadi Muse nya siapa?
Jenisa dan Mona melirik kearah Jihan secara bersamaan, aksi lirikan mereka justru menuntun yang lain Mandang Jihan juga.
Jihan jadi panik, ini mereka mau numbalin dia gitu? , "apaan? Kenapa? Jangan mikir aneh aneh deh lo pada" komentarnya.
Mona masang wajah puppy eyes nya, "Plis ya ji, cuma Lo yang paling oke"
Jihan menggeleng keras, "Nggak ah, nih ada jenisa, Rosa , Kanaya juga ada. Atau nggak Lo sendiri juga bisa"
Jenisa bertelak pinggang, "Eh Jihan boncel! Kalau gw yang jadi model nya yang ada orang kagak mau beli, malah pengennya ngajak gw ribut gara-gara ngeliat muka gw"
Mona mengangguk setuju, "Tau tuh, kalau Rosa sama gw gabakal bisa. Soalnya ini baju yang gw bawa size mungil semua. Cuma bisa kepake di Elo, jenisa, Kanaya.Tapi jenisa di blacklist, jadi tinggal Lo sama Kanaya"
Merasa namanya tersebut Kanaya langsung menyilangkan tangannya, "Nggak! Jangan gw dong. Duh gabisa, gw gak pede. Yang ada fotonya jelek"
Para cowok-cowok yang cuma dengerin perdebatan para wanita sekarang ikutan nimbrung, tugas baru, Ngebujuk jihan.
"Ji, ayolah. Masa Lo nolak sih, lagian Kapan lagi coba orang boncel bisa jadi model" ini Dion emang kurang ajar, mau bujuk tetap aja pake kata menghina.
Yudha mendekat, merangkul bahu Jihan. "Katanya sohib, ayolah ji. Ya? Demi bang Tama. Kita sama sama berusaha ya?"
Helaan nafas dari mulut Jihan terdengar, "Yaudadeh iya"
-
Semua orang sekarang sibuk dengan kegiatannya masing-masing, ada yang sibuk kerja, ada yang sibuk gangguin orang kerja.
"Udah? Lo yakin muka gw nggak keliatan aneh kan Jen?"
Jenisa menggeleng, "Nanya lagi gw gampar ya Jihan! Muka Lo udh on point bgt cakepnya"
"Udahan belom woy? Biar jangan kelamaan nih" Chandra muncul dari balik pintu.
Jihan berjalan kikuk kearah teman temannya, semua persiapan sudah selesai jadi mereka bakalan langsung mulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lepas || Jisoo x Nct 127
General Fiction"Emang lo sama kak jihan putus kenapa sih bang?" "Privasi chan" . .