Pagi ini suasana asrama sudah cukup sepi, hampir semua penghuni nya mendapati kelas pagi. Jehan, satu-satunya orang yang masih tersisa di dalam asrama berjalan celingukan.
Bukan apa, pasalnya perutnya sudah mulai keroncongan tapi dia sedang dalam masa pms atau paling malas jadi buat beli makan diluar tuh rasanya berat banget, apalagi kalau masak sendiri beuh gk usah ditanya.
Di tengah kegundahan dan kegelisahan hatinya ditambah perut yang sudah meronta meminta diisi, terlintas seseorang yang sangat amat bisa dimanfaatkan. Jehan mengambil hp nya, mengetikkan sebuah nama dan menekan panggil.
Sementara itu jihan, orang yang disebut bisa dimanfaatkan oleh jehan itu sudah mencium aroma tidak menyenangkan saat nama jehan muncul di hp nya. Dia tau persis kalau jehan udah ngehubungin dia, gajauh-jauh dari minta makan ataupun iseng.
1 jam sudah berlalu sejak jehan menghubungi jihan, dan entah ada angin apa dengan mudahnya jihan setuju membawakan makanan untuk mereka. Ya lagipula jihan sudah lama tidak berkumpul dengan teman temannya bukan?
Juan yang sedang bersantai di teras asrama terkejut kala jihan jalan terburu-buru, telebih lagi dia langsung menjatuhkan bawaannya dipangkuan juan begitu saja.
"BANG TAMAA!"
Teriakan Jihan secara mendadak membuat Jehan berlari keluar dari kamarnya, dia menghampiri Jihan.
"Kenapa sih ji? Ngapain teriak teriak?" Tanya nya.
"Tama mana?"
Sebelum Jehan sempat menjawab Jihan sudah berlalu sendiri menuju ke arah kamar Tama. Juan baru saja masuk dengan barang-barang yang sebelumnya di bawa Jihan pun menghampiri Jehan.
"Kenapa sih?" Tanya nya heran.
Jehan mengerdikkan bahu, sambil keheranan mereka menuju ke kamar Tama juga. Disana sudah ada Jihan yang teriak-teriak gaje di depan kamar Tama.
"BANG TAMA KELUAARR!!"
"WOYY TAMA KELUAR NGGAK! NGGAK USAH PURA² GADENGER DEH"
"Ji kenapasih? Gasopan banget Lo manggilnya gitu" kesal Juan.
"Diem Lo! Lagian Lo semua bego bgt sih, berapa orang yg tinggal disini? Perubahan temen sendiri masa gatau"
To the point
Jehan dan Juan di buat terdiam dengan kalimat Jihan, mereka sendiri bingung lagi. Ini kenapa? Perubahan apa? Bang Tama kah?
Klek
Pintu kamar Tama terbuka, muncullah orang yang dari tadi di tunggu Jihan.
"Kenapa Jihan?" Tanya nya dengan santai seperti biasa.
"Bodoh!" Celetuk Jihan.
Jehan sama Juan kaget, ini Jihan kesambet setan apa ngatain bang Tama begini?
"Dasar bodoh! Gk bisa pegang omongan, gk setia kawan, jahat, nggak bisa nepatin janji!!" Oceh Jihan, tangan kecil nya bahkan juga memukul mukul badan Tama.
Tama sebagai korban cuma bisa diem sambil natap jihan.Dia tau persis apa penyebab Jihan marah seperti ini, dia juga tau bahwa suatu saat nanti rahasia yang dia sembunyikan akan diketahui salah satu temannya juga.
"Sorry" hanya 1 kata yang keluar dari mulut Tama.
Jangan tanya Jehan sama Juan, mereka tambah bingung lagi.Mereka berasa kambing conge yg gatau apa apa, cuma ngang ngong ngang ngong aja.
"Kenapasih bang? Kenapa di tutupin? Kemana kata-kata bg Tama yang selalu bilang kalau kita ini keluarga. Apapun masalahnya kita bisa saling sharing,minta bantuan,atau hal lainnya.kemana?!" Jihan terisak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lepas || Jisoo x Nct 127
General Fiction"Emang lo sama kak jihan putus kenapa sih bang?" "Privasi chan" . .