7

1.7K 111 12
                                    

Sudah tiga hari sejak kepulangan talitha ke jakarta, ia mulai disibukkan dengan rutinitas nya sebagai seorang dokter spesialis bedah umum, bedah sana sini, visit sana sini,. Untungnya, hari ini ia bisa melihat suaminya tanding dikarenakan jadwal tandingnya pada saat ia sedang istirahat. Berbekal komputer rumah sakit, kini talitha sudah fokus di depan layar sembari sesekali berbicara sendiri.

"ayo ayo dua set! "- greget talitha sembari mengetuk ngetukkan telunjuknya pada meja.

"match point! Yhaaa gaberhasil"

"nonton apa sih mbak?"- arditho nampak mengintip layar kpmputer

"oalah, lawan mana?"

"lawan sodara sendiri"- balas talitha seadanya.

"match point! Ayo ayo! Maaf ya daniel, leo, gue gabisa netral huhu"- jerit talitha frustasi

"good! Alhamdulillah gak perlu rubber! "- sorak talitha ketika melihat kemenangan suaminya di dua game sekaligus. Dengan waktu 39 menit, mereka berhasil memenangkan tiket menuju babak selanjutnya

"sono snapgram. Biar jadi istri yang berbakti"- cibir arditho, memang.. Sejak identitasnya sebagai istri dari salah satu atlit beken terungkap, rekan kerja nya terus mengolok ngoloknya. Bagaimana tidak? Mereka kira teman se profesi nya ini adalah jomblo membosankan.

Kalau kata arditho.. "diam membosankan, bergerak jadi nyonya alfian"


  Talitha pun memposting sesuatu di snapgram nya. Ia hanya menuliskan

Congrats, lalu menyimpan handphone nya, jam kerja nya sudah mulai, ia harus visit ke bangsal vip sekarang.










"bibi, liat aiq dibeliin hape baru sama amang"- aiq nampak semangat menunjukkan handphone baru nya ke layar telepon milik susan, saat ini talitha sedang videocall grup dengan mama mertua, kakak ipar serta suaminya. Ya.. Siapalagi jika bukan fajar alfian

"wahhh bagus, jadi samaan sama amang ya handphone nya. "- ujar talitha ber akting antusias. Semua orang tersenyum melihat bagaimana talitha menanggapi ocehan fariq.

"neng baru pulang? "- talitha hanya mengangguk pelan ketika mama mertua nya bertanya.

" jangan suka capek capek neng, biar neng nya sehat, kan cepet punya dedek"- talitha termenung. Bingung harus menjawab apa

"meskipun gak kecapean, kalo suaminya jauh mah, gimana ada dedek nya mama"- greget fajar sambil mengusak rambutnya pelan.

"hahaha, yaudah atuh neng samperin lagi si aa. Gasskeun gituh mumpung masih di indonesia"- talitha hanya geleng geleng kepala. Mama mertuanya ini sangat antusias jika membahas cucu, padahal cucu nya sudah dua

"mama kan udah ada yula sama aiq. Segitu aja udah pusing, apalagi si aiq yang borokok" - fajar memasang wajah menjengkel kan miliknya

"eh! Amang we, da aiq mah engga"

"hah sudah sudah, kalian ini kok malah berantem"- susan nampak menepuk nepuk bahu aiq pelan.

  "neng izin keluar ya, ini ada panggilan masuk dari rumah sakit"





  Talitha berbohong, dia tidak ada panggilan sama sekali, ia hanya sudah tidak kuat untuk membuka matanya.

Mata yang hendak tertutup sempurna harus terbuka lagi ketika mendengar notif masuk ke handphone nya. Dengan malas ia mengambil handphone miliknya yang terletak mengenaskan diatas karpet.




Babu nya masjom

Hayu atuh, mumpung di indo nih

Apanya

Ya akuunyaa di indo, kata mama ayo gasskeun, yang kemarin belum maksimal

Beneran freak nih si mang yana

Neng, jika aku mang yana nya, maka kamu adalah oray koneng yang mampu membuat mang yana menghilang dari derita dunia

Dih, beneran freak. Dah ah, mau tidur, mang yana juga kalo capek tidur ya.. Jangan nge prank

Awas ya!



























Salam dari mang yana - talitha

Bukan! Salam dari ajay- fajar alfian membekap mulut kurang ajar istrinya itu

istri atlit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang