9

1.7K 112 6
                                    

"dokter, ada orang yang nyariin dokter di depan"- talitha mendongak, ketika sarah dan arditho memunculkan kepalanya di balik pintu sembari tertawa cekikikan.

"siapa?"- talitha mengernyit, ia merasa tidak memiliki janji dengan siapapun.

Kedua manusia yang hanya terlihat kepala nya saja itu saling memandang dan kemudian mesem mesem.

"anu dok, gatau ah, gakenal"- ditho salah tingkah sendiri, talitha semakin penasaran. Siapa yang mencarinya?

"kalian ini! Tanya dulu dong harusnya, siapa? Ada keperluan apa?"- cerocos talitha sembari bangkit dari kursi ruang prakteknya .

"ehhh ya dokter yasmine? Apa? Butuh bantuan kita? Oke. Yuk sar. Eh iyya dokter talitha, tamu nya nunggu di ruangan pribadi bu dokter. Cepet ya, kasian nungguin, "-talitha jelas tahu, arditho dan sarah berbohong jika mereka di panggil dokter yasmine, bukannya dokter yasmine pensiun satu bulan yang lalu?

Talitha pun berjalan agak cepat menuju ruangannya, sebelum dipanggil karena ada tamu pun, sebenarnya talitha memang berniat untuk langsung ke ruangannya untuk mandi.

"siapa?"- tanya talitha ketika memasuki ruangan, matanya menjelajahi seisi ruangan dan menemukan satu koper besar dan satu koper kecil, di koper besar bertuliskan nama pemilik koper. Talitha tersenyum pelan dan mulai mencari keberadaan sipemilik koper.

"ya allah, ngapain tiduran di sofa sih tuh anak"- gumam talitha ketika menemukan seonggok manusia di atas sofa nya.

"a, ngapain tidur disini? Pelatnas dikunci? Apagimana?"- talitha menepuk pelan pipi fajar.

"eh? Kaget kirain siapa. "- fajar mengerjap dan terbangun. Ia sedikit mendekatkan dirinya pada tuhan, eh bukan maksudnya pada tubuh talitha, membawa talitha kedalam pelukannya.

"aku belum mandi"- cicit talitha pelan

"gapapa, soalnya akujuga belum mandi, hahahaha"

"ih! "

"sini salim dulu, malah ribut kdrt"- ujar fajar sembari menyodorkan tangan kanannya ke depan muka talitha. Dengan wajah cemberut talitha mencium tangan suaminya itu dengan khidmat

"pinterrr. Sini peluk lagi, kangen"- ujar fajar dan kembali memeluk istrinya itu

"bukannya pulang ke pelatnas? "

"dikasih waktu dulu buat pulang ke rumah. Ke bandung yuk? Kangen rumah"- gumam fajar

"boleh. Berapa hari dikasih libur?"

"gak lama, gak sebentar, eh sebentar sih. Bukan gak sebentar lagi "- talitha hanya tersenyum mendengar ocehan suami bawelnya itu. Meskipun jujur, ia masih kaget dengan perubahan fajar yang sekarang.

Kira kira apa yang ginting bicarakan pada suaminya hingga suaminya berubah drastis seperti ini?

"mandi di bandung aja ya? Biar gak mandi lagi nanti, kayaknya bakalan keringetan lagi"- talitha hanya mengangguk saja.

"pakai mobil aku?"- tanya talitha ketika sudah di lobby rumah sakit

"hehe, iya, tadi kesini naik taxi dari bandara. "

"eh iya bener, udah makan? Sampe lupa nanyain"

"udah. Ayok ah, biar sampe bandungnya sore "


"kamu aja yang nyetir ya? Aku capek"- talitha membulatkan mata nya, suaminya ini tidak bisa sedikit saja ber basa basi?

"oke. Tidur aja yang nyaman di belakang, tuan"- talitha tersenyum manis














Fajaralfian95

"silahkan, tuan" ceunah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"silahkan, tuan" ceunah. Enaknya punya istri, kalo capek ada yang nyetirin. Kalo dingin ada yang......👀👀? Bikinin kopi. 🙈
3837387 like
6268comment



"aku tidur ya? Maaf banget tapi beneran capek"

Talitha hanya mengangguk, kasihan juga jika dipikir. Ia memutuskan untuk mendengarkan lagu sepanjang perjalanan melalui earphone,.


Bandung, kediaman bapak fajar.

"mas, bangun mas, sudah sesuai petunjuk ini mas"- talitha membangunkan suami kebo nya itu

"eh? Iya mbak? Bayar nya udah lewat aplikasi ya mbak. Makasih mbak"- ujar fajar sembari menjawil hidung istri tengil nya itu.

Mereka berdua kemudian tertawa dan langsung masuk ke dalam rumah, rumah orang tua fajar nampak kosong, karena mereka belum pulang dari acara liburan merayakan ulangtahun fariq.

"eh?! Jangan dulu rebahan! Mandi dulu hush hush"- talitha menaha tangan fajar, karena fajar memang berniat untuk melanjutkan tidur nya di sofa ruang keluarga.

"ish. Iyaaa. Bareng mau? Hemat air?"

"a!"

"hahaha. Iya! Galak amat"

Talitha menunda acara mandi nya, ia memutuskan untuk memasak terlebih dahulu, suami kuyus nya itu pasti sudah lapar lagi. Saat membuka kulkas di rumah mertuanya, talitha tersenyum cerah saat banyak bahan masakan yang tersedia, dan jangan lupakan bumbu bumbu yang memang sudah dalam bentuk halus, karena mertuanya hobi menyimpan bumbu dengan keadaan siap pakai.

Talitha memasak nasi liwet, ikan asin goreng, tumis kangkung, lalapan, dan the lord of meja makan nya orang sunda.. Sambel.

"oh iya, kerupuknya belum ada. Kayaknya di toples depan ada deh"- gumam talitha sembari menata meja makan.

"oke beres! Ayo kita mandi!"- ujar talitha pada dirinya sendiri.


"a, makanan uda- astagfirullah! Bukannya mandi malah molor lagi?! Suami siapa sih dia?!"- talitha naik pitam saat melihat suaminya malah tertidur pulas diatas ranjang.

Bukannya membangunkan fajar, talitha memutuskan untuk mandi terlebih dahulu saja, tentu saja ia melakukan ini untuk menghindari kelicikan tuan fajar alfian, waktu mandi nya bisa bertambah nanti.

Selesai mandi dan berganti pakaian, suaminya itu masih tetap dalam posisi yang sama, bergelung dengan selimut, sesekali dahi nya berkerut, entah mimpi apa yang sedang lelaki itu alami.

Talitha duduk di pinggir ranjang, dan mengusap pelan kepala suaminya itu,

"a, bangun hayuk, makan"- bisik talitha, fajar hanya menggeliat dan memeluk perut samping talitha

"bangun ih, pamali tau, sore sore gini tidur"

"kamu kayak mamah deh neng, pamali pamalian segala, yaudah aku mandi, mandiin?"-

"jangan ngadi ngadi lo yana!"- ujar talitha sembari menggebuk fajar. Fajar hanya tertawa dan berlari ke arah kamar mandi.










Dasar fajar modus alfian

istri atlit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang