8

1.7K 121 10
                                    

Setelah puas uring uringan karena lagi lagi FajRi perang saudara, talitha mulai menata suasana hati nya agar ia bisa fokus bekerja.

"apasih! Takdir agak kejam! Kan gak rela ibul perang sama ajay"- misuh talitha,

"ini lagi pake macet segala! Jakarta rese!"

"ish! Lagu nya malah lagu ini lagi! Siapa yang masang playlist?! Kan gue jadi kangen fajarrrrrr"

Talitha mengomel untuk segala hal pagi ini, entahlah, ia hanya terlalu bosan melihat suaminya tanding melawan teman sendiri. Meskipun itu hal wajar.. Namun tetap saja bukan? Agak.. Mengesalkan


"pagi dok"- talitha tersenyum ramah ketika ada yang menyapa nya sepanjang lorong rumahsakit.

"dok hari ini suami dokter lawan BakRi ya dok, dokter dukung mana? Kalo saya dukung BakRi"- sarah, dokter residen dibawah pengawasannya bertanya

"penting banget sar? Netral ajalah, sama sama indonesia ini"- BOHONG! TALITHA BERBOHONG! ia juga ingin bersikap netral tapi apalah daya, hati tak sesuai dengan mulut

"padahal dok, kalo fajri menang kan dokter juga ikut kecipratan hadiahnya"- ujar sarah

"yaa iya, tapikan.. Udahlah! Kamu ini kok malah bahas kerjaan suami saya, kamu kerja disini! Sama saya, bukan sama suami saya. Cepet rekap rekam medis pasien baru. Saya tunggu siang ini"- mampus, talitha mengeluarkan jiwa killer nya.








Talitha membuka notif pop up dari suaminya, ada apa gerangan? Ini masih pagi padahal

BaBunya masJom

Doain, semoga di H2H ini gakeulang kayak kemarin

Iya, jahat banget sih doa aku, tapi semoga aja bakri kalah.

Gitu ya,

Ish! Tau ah, susah.. Mau netral ajaaa

Berdoa yang terbaik aja buat suami dan keuangan

Hm.. Iyajugasi

Yaudah, ini mau stretching dulu, cepet nyusul lagi kesini yaaaa. Kita laksanakan kembali program FA junior

Lambemu

Haha. Udah, bye























"dok, ini tehnya dok, awas tuh mata copot dok, serius amat"- sarah menyimpan satu mug berisi teh jahe hangat pesanan talitha

"ish! Diem. Ini masvito lagi main!"

"kan suami dokter mas fajar"

"ya terus?! Kan dia tandingnya nanti, diem kamu ah"

"dokter sensi banget. Heran"

"hush hush sana"

  Talitha kembali fokus menonton ketika sarah keluar dari ruangannya. Sesekali ia melirik papan skor. Masih agak jauh, tapi ia yakin vito bisa.

"ih, kenapa itu tangannyaaa. Huhuuu semoga baik baik aja"

"ayo di game kedua mas!. Eh? Aduh mengundurkan diri?! Semoga cepet sembuh mas....."

istri atlit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang