Talitha terbangun ketika mendengar suara gaduh dari luar rumah, sepertinya mertua nya baru pulang. Talitha mencepol rambutnya dan mencuci muka sebentar, dirasa sudah rapi, ia membuka kan pintu, dan benar saja, mertua serta keluarga kakak iparnya baru sampai.
Talitha menyalimi tangan mertua dan kakak iparnya, lalu menggendong yura yang sebelumnya tertidur di pangkuan susan, susan nampak berterima kasih karena ia sudah kerepotan.
"teh ini yura bobo dimana?"- tanya talitha, ia tidak tahu letak kamar kakak iparnya itu.
"tidurin di kamar yang lantai satu aja tha, teteh gak kuat kalo naik tangga, capek banget ini"
Talitha mengangguk dan langsung menidurkan yura di kamar yang di maksud. Sebagai menantu yang baik, talitha membantu mertua nya mengangkut barang barang bawaan, dan membawakan air minum.
"fajar tidur tha?"- suami susan bertanya sembari celingukan
"iya a, kecapek an kayaknya, tidur mulu kerja nya sedari sampe"
"kemarin sempet endorse kopi padahal"- ujar susan
"iya, itu baru bangun teh, abis subuhan langsung tidur lagi dia. "
"yaudah atuh neng, balik lagi aja ke kamar, padahal mah gak usah dibukain pintu juga gak papa, mama bawa kunci nya kok"
"kebetulan aja neng ke bangun mah, gapapa, cuman bukain pintu ini, kalian juga pasti capek, yaudah, neng ke kamar duluan ya semuanya. "
Talitha kembali melepaskan cepolan rambutnya, ini masih pukul satu dinihari, sepertinya ia akan melanjutkan tidurnya.
"mama papa pulang ya?"-
"astagfirullah kaget! Hah! Ya allah! Aa! Kapan bangun?"- talitha memekik kaget karena fajar tiba tiba bersuara
"barusan, pas kamu buka pintu kamar"
"o-oh, yaudah, tidur lagi aja, atau mau ibadah malam dulu?"- talitha memandangi wajah suaminya itu
"boleh?"- fajar mengerjap
"ya boleh lah, masa ibadah gaboleh,"
"yaudah hayuk"- fajar menarik talitha..
Talitha mengerjap, bukan ini yang ia maksud.
"kirain aku, ibadah tahajud a"- cicit talitha
"hmm? Kan ini juga sama sama ibadah, semoga ibadahnya dapet bonus berupa malaikat kecil"
Talitha mengaamiini dalam hati, meskipun ia harus merelakan jam tidurnya yang tersisa.
Paginya, Setelah subuhan, fajar langsung mengajak talitha jogging mengelilingi sekitar perumahan. Talitha awalnya menolak, karena pekerjaan rumah belum selesai, ia tak enak jika harus meninggalkan mertua nya yang sedang beres beres. Namun mertuanya malah memaksanya untuk keluar. Katanya mumpung ada suami.
"capek gak?"- fajar bertanya , talitha hanya menggeleng,
"kamu emang sering olahraga ya?"- tanya fajar sembari memberikan botol air minum
"hu'um, biasanya tiga kali seminggu lah, soalnya aku udah terbiasa olahraga, sekalinya gak olahraga malah sakit badan semua"
"dibiasain hidup sehat? Jarang orang awam olahraga tiga kali sehari"
"enggak sih, tapi emang bapak suka olahraga, dan aku juga ikut kayak ekstra bidang olahraga sama beladiri, jadi kebiasaan deh"- fajar hanya mengangguk ngangguk, jujur ia tak tahu apapun tentang istrinya ini, setelah tujuh bulan menikah, bahkan ia tak tahu tanggal lahir istrinya ini.
"eh ada bubur tuh, makan yuk"- fajar menarik tangan talitha ke arah tenda tukang bubur.
"mang, dua nya. "
"siap a fajar!"
"a ajay boleh minta foto?"- seorang remaja tiba tiba menghampiri fajar dan talitha, fajar hanya tersenyum seraya mengangguk
"makasih a ajay, teh talitha, boleh foto sama kalian berdua juga? "
"lho? Saya juga?"
"iya teh, banyak tahu yang suka teteh, boleh yaa"
"iya boleh"- bukan talitha yang menjawab, melainkan fajar. Ia sudah bersiap, tangannya bertengger manis di bahu talitha
"makasih, a , teh. Semoga langgeng yaa. Ini ada kado dari aku, setelah tau aa pulang kemarin aku jadi nyiapin kado, siapa tau ketemu, eh beneran ketemu"
"aamiin, makasih ya, "
Setelah BL tadi pergi, talitha tak henti hentinya tersenyum, ternyata ada yang menerima hubungan mereka, ia merasa bahagia.
"dih, senyum senyum"- ejek fajar
" abisnya... Bahagia banget ada yang dukung hubungan kita, aku takut awalnya, takut gaditerima"
"lahhh kenapa gak diterima coba, nikah kan ibadah nengggggg"- ujar fajar sembari mencubit kedua pipi talitha gemas.
"ish, saakiit"
"ulu uluuuuu"
"aa! Ah, jail banget sih" - talitha menggeplak lengan fajar
Sepulang dari lapangan tempat mereka jogging, rupanya fariq sudah pulang sekolah, fariq dan fajar memang belum sempat bertemu, karena subuh tadi fariq harus sudah kembali ke rumahnya untuk mengambil seragam.
"amangggg"- fariq berujar heboh sembari memeluk fajar.
"apasih aiq, padahal dibali kita ketemu"- ejek fajar
"yaabiarin. Eh iya, amang makasih kado hp nya"
"eh iya, amang juga punya kado lagi! Bentar"- fajar berlari kecil ke kamarnya, lalu membawa kotak yang tak terlalu besar.
"ini kado dari amang sama bibi"
"makasih bibi, amang"
Talitha mengabadikan moment bromance mereka, dan menguploadnya di instastory,.
Fajaralfian95
Love❤
KAMU SEDANG MEMBACA
istri atlit
Short Storynyatanya kehidupan para istri atlit tidak seindah karangan para fans. FANFICTION