"sore sore sampe bandung, langsung makan masakan sunda yang dimasakin langsung sama istri, "
Tulis fajar di instastory miliknya sore ini, ia begitu semangat menyantap masakan sunda, sudah berbulan bulan ia merindukan masakan tanah kelahirannya.
"alhamdulillah! Enak banget ih istriku pinter masak"- ujar fajar sembali memasang dua jempol
Talitha hanya menggeleng geleng pelan, jujur ia merasa malu, ternyata pujian sekecil apapun, jika dari orang berharga sangat berbeda ya rasanya.
"sana siap siap ke mesjid, "- ujar talitha setelah selesai mencuci piring
"solat disini aja kayaknya, males ke luar, masih capek"- keluh fajar sembari memeluk erat talitha, sepertinya memeluk talitha akan menjadi hobi barunya.
"kalo tau meluk kamu secandu ini, aku bakalan lakuin ini dari dulu"- gumam fajar.
"apasih, yaudah, sekarang kita siap siap solat ya, "- talitha mengusap rambut fajar
"tapi nanti peluk lagi ya?"
"iyaaaaa, ayo wudhu"
Ini pertama kalinya talitha beribadah bersama dengan suaminya, ibadah solat ya, kalo ibadah lain udah pernah. Eh? Oke kembali ke topik.
Ada gelenyar aneh saat fajar membimbingnya untuk mengucapkan aamiin untuk semua doa yang fajar panjatkan. Dan yang paling membuatnya terharu adalah disaat fajar meminta segera diberikan keturunan, alih alih meminta titel "juara" seperti yang talitha duga selama ini.
Fajar berbaring di atas sajadah dengan beralaskan paha talitha untuk dijadikan bantal, kepalanya bergerak gerak seolah meminta perhatian, talitha yang peka pun mengusap pelan kepala suaminya itu, dan memberikan kata kata positif
"kamu udah keren kok a.. Belum rejeki aa sama mas jom aja, "
"gapapa, allah mau nguji dulu kesabaran aa, allah mau lihat seberapa keras aa berusaha, allah sayang sama aa"- fajar mendongak, merasa terharu
Fajar pov
Gue mendongak saat talitha mulai memberikan kata kata positif buat gue, gimaana bisa dia tau persis suasana hati gue disaat gue gak bilang apa apa ke dia? Disaat gue berusaha bersikap ceria seperti biasa dihadapan semuanya.
"kalo aa gak enak ngeluh ke orang lain, nunjukin sisi lemah aa ke orang lain, masih ada aku, rumah aa yang selalu menunggu dan menyambut aa pulang"- gue langsung bangkit dan meluk dia erat,
Tangis gue pecah, semua kecewa, kesal, dan rasa bersalah gue seolah nguap gitu aja, jujur gue terlalu banyak khawatir. Gue belum bisa jadi yang terbaik, dan gue belum bisa ngebuktiin ke orang orang yang udah dukung gue dari awal.
"hate comment wajar, aa kan public figure. Gapapa ya? Dapet pahala, aa mah bagian ikhlas nya aja. Sambil buktiin kalo aa masih layak, "- lagi lagi tangis gue pecah disaat kata kata talitha berhasil nusuk jantung gue se dalam dalamnya.
"neng.. "- sumpah, gue speechless, gabisa utarain apa yang ada di hati gue. Dia cuman senyum sambil merentangkan tangannya. Gue meluk dia erat sambil nyium puncak kepala nya berkali kali.
"jadi begini ya rasanya beristri? Pantesan ko sinyo demen pamer"- gumam gue dalem ati.
Fajar pov's end
Talitha jelas paham bagaimana hancurnya hati sang suami saat ini, semua tekanan dan rasa bersalah muncul bersamaan dengan rasa kecewa karena gagal membuktikan pada diri sendiri.
Talitha harus akui bahwa suaminya itu sangat pandai menyimpan luka sendirian. Dan berusaha bersikap biasa saja saat dihadapan orang lain, khususnya para penggemar.
Sekian, terima gaji
KAMU SEDANG MEMBACA
istri atlit
Short Storynyatanya kehidupan para istri atlit tidak seindah karangan para fans. FANFICTION