19

1.3K 129 7
                                    

Akhir tahun.... Talitha harus disibukkan dengan jadwalnya yang padat, mengingat ia tidak mengambil jatah cuti nya untuk berlibur tahun baru, karena tadinya.. Ia akan ditinggal oleh suaminya untuk mengejar turnamen bergengsi, taoi takdir berkata lain. Suaminya itu menganggur sampai awal tahun depan.

"bosen neng, kamu pulang malem berangkat pagi. Aku gaada temen"- keluh fajar sembari memakan sarapannya.

Talitha menghela napas pelan, suaminya itu terus mengomel ketika tahu dirinya tidak bisa mengambil cuti. Padahal karena siapa ia tadinya tidak mengambil jatah cuti?

"aa keluar kek. Ajak ginting atau siapa gitu, atau aa liburan aja."- jelas talitha

"ginting sama pacarnya mulu! masa sendiri liburannya. Kayak jomblo"- fajar sok imut mode on

"yaa kan biasanya juga sama temen, atau aa pulang dulu aja ke rumah mama papa, tahun baruan disana. "- talitha mengusap surai hitam fajar yang sempat di pangkas dengan harga lumayan

"masa gak sama kamu. Ini tahun baru pertama kita lho"- fajar sudah memasang wajah sok imutnya.

"maaf ya? Aku bener bener gabisa ngajuin cuti. Gaboleh dadakan gini, apalagi aku udah ngeloby job dokter lain"

"yaudah, aku dirumah aja deh, mama papa aja yang aku suruh kesini"- putus fajar

"eh? Ngerepotin aa! "









Guess what?


Dan benar saja, pada tanggal 31 desember, fajar dan keluarga sudah berkumpul di halaman belakang kediaman fajar dan talitha. Talitha harus absen karena kebagian double shift

Talitha hanya bisa melihat keseruan keluarga suaminya itu lewat layar handphone, suaminya dengan penuh perhatian melakukan panggilan video dan merekam kegiatan mereka.

"a, aku ada op darurat, udah dulu ya. Assalamualaikum"

"waalaikumsa-... Yahh udah ditutup. Happy new year neng"

"amang! Ngapain disana! Kesini! Ini sate nya udah mateng! Wangi banget mang!"- Fajar tersenyum ketika fariq menarik tangannya dengan antusias

"iya iya, pelan pelan itu sate nya mau tumpah! Kebiasaan kamu mah"- omel fajar sembari menahan tangan fariq

Semua anggota keluarga yang sudah biasa melihat keributan mereka berdua hanya tertawa bahagia. Ada ada saja memang kelakuannya.


Esoknya, talitha berniat untuk segera pulang setelah dokter jaga selanjutnya sudah sampai, namun acara pulang buru buru nya harus terjeda karena dirinya yaNg mendadak pingsan di lobby rumah sakit.

Seperti yang di harapkan, semua manusia yang sedang berlalu lalang memekik tertahan, lalu segera memanggil staff kesehatan.

Semenjak sadarkan diri dan diberu diagnosa. Talitha hanya diam mematung , terlalu terkejut atas apa yang ia dapat.

Katanya... Ia hamil, usianya sudah sekitar satu bulan. Ia harus bahagia? Atau menangis karena bebannya bertambah. Talitha segera menghubungi sang ayah lewat lesan singkat. Meski tak terlalu dekat, namun ia merasa ayahnya perlu tahu terlebih dahulu.


Bapak mahawira

Hello, abah

Wait, what do you mean?

Seriously?! Alhamdulillah and congratulation ma daughta. All good wishes for both of you.

Thank's.





"yok. Dianterin nih sampe gerbang depan"- seru arditho. Ya.. Talitha meminta antar arditho karena ia masih takut kembali pusing saat dalam perjalanan. Talitha mendadak gugup, dirumahnya nanti akan ada keluarga besar sang suami. Dan ia datang membawa kabar besar.

"assalamualiakum"-

"waalaikumsalam. "- talitha terbatuk saking kaget nya. Keluarga suaminya sedang berkumpul di teras depan.

"baru pulang neng"

"iya ma. Em.. A, boleh ikut dulu sebentar gak?"- talitha merasa, sebelum memberitahu keluarga yang lain, suaminya berhak untuk tahu lebih dulu

"ada apa neng? Di kamar aja"



"em.. A. Aku.. Hamil"- ujar talitha

"what?! Pardon"

"aku hamil. I'm pregnant. You're goin to be a papa!"

"really?! Ya allah nuhun! Sayang makasihhh. "- fajar berujar sambil menggendong talitha.

"iya. Turunin, pusing ini!"

"ayo ke halaman depan! Aku mau pamer!"




"PERHATIAN SEMUANYA! EKHEM! DEMI SURABI CEU ETI YANG LEGEND! SEMUANYA DIAM DULU! HEH! AIQ KOBE! DIEM DULU. INI AMANG MAU HALOw HALOw"

"ada apasih ribet banget"- ujar teh susan sembari melempar wajah fajar dengan jepit rambut yura

"DIEM DULU KAMU IBU IBU"- tembak fajar dramatis

"BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM. DENGAN IZIN ALLAH, DAN ATAS RESTU MAMA PAPA. DEMI PBSI YANG JAYA, DEMI BAPAK ASEP YANG SUDAH MEMBUAT SAYA ADA DI DUNIA. "- fajar dengan semangat 45 meneruskan pidato nya

"to the point please"- tembak fariq

"ISH! SAYA! SI SAYA! FAJAR ALFIAN. DAN NENG GEULIS TALITHA ALFIANA AKAN JADI ORANG TUAAA. MAMA PAPA BAKALAN PUNYA CUCU LAGI" - heboh fajar sembari bertepuk tangan sendiri

Meski awalnya semua anggota keluarga terkejut dengan gaya, mereka langsung berhamburan ke arah fajar dan mengangkat fajar seperti adegan pahlawan di film.

dan.. Begitulah, Semuanya berakhir kacau karena kerusuhan yang dibuat fajar. Talitha pun banyak ditawari makanan oleh perempuan di keluarga suaminya, bahkan ia dilarang untuk membantu mereka menyiapkan makanan.

Hei.. Talitha hanya hamil, bukan lumpuh.
















Tamat:v

istri atlit Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang