RT - Chapter 19

1.3K 93 7
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Tell your God, if I only want to love His people. Not to snatch from Him."

{"Katakan pada Tuhanmu, jika aku hanya ingin mencintai umat-Nya. Bukan untuk merebut dari-Nya."}

-Alexio Eduardo Smith-

...

       Manik tajam milik Alex tidak lepas dari Risna yang sejak tadi hanya terdiam dengan pandangan kosong, entah memikirkan apa. Ia sebenarnya sangat penasaran apa yang sudah terjadi dengan gadisnya ini, namun sepertinya Risna butuh waktu untuk menenangkan diri. 

Mobil yang ditumpangi mereka berdua berhenti di apotek. Alex menghembuskan napas pelan, melepas sabuk pengaman.

"Aku akan segera kembali." Ucapnya tanpa menunggu balasan dari Risna yang sebenarnya tidak mendengar sama sekali apa yang Alex ucapkan. 

Turun dari mobil dengan hanya menggunakan kemeja yang telah ia gelung sampai siku. Jas dan dasinya sudah Alex lepas sewaktu dalam perjalanan tadi. 

Risna menoleh tersadar saat terdengar pintu mobil disampingnya tertutup. Matanya tertuju pada pria yang sedang berjalan di depan sana, kapan mereka berhenti? 

"Mau beli apaan tuh bule satu? Perasaan dia sehat-sehat aja. Ah jangan bilang beli tespek titipan ceweknya? Astaghfirullah jangan suudzon Na.." Risna menggelengkan kepalanya. 

Ingatannya saat kejadian di toilet tadi pun kembali berputar. Bibir itu membentuk senyuman getir dan miris yang tertuju untuk dirinya sendiri. 

"Apa yang tadi itu cewek yang deket sama Al? Atau mungkin pacarnya?" 

"Siapa?"

"Astaghfirullah! Heh! Kapan masuk coba?" Pekik Risna menaruh telapak tangannya di dada karena mendengar suara berat yang tiba-tiba ada itu, bahkan ia sampai memundurkan tubuhnya saking kagetnya.

Alex terkekeh kecil melihat reaksi gadis manis berbadan tambun ini. Di keluarkan apa yang ia beli tadi dari kantong plastik. 

"Malah ketawa lagi ih- loh..kirain beli tespek atau tempat penampungan sperma." Tutur Risna begitu lancar dengan wajah tanpa dosa. 

Membuat Alex melirik dengan tatapan tak percaya akan yang sudah ia dengar. Ternyata gadis ini tidak sepolos yang ia kira. 

"Kamu hamil atau mengkode untuk aku hamili?"

Tuk! 

"Mulutnya! Sembarangan banget kalo ngomong."

Rahasia Takdir (END ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang