"Nngg.. Nini.." Lisa menggeliat di tidur nya, menghadap kanan dan kiri agar bisa lanjut tidur. Sementara Jennie masih sangat nyenyak tidur di sebelah nya.Jennie yang merasakan itu pun segera tidur membelakangi Lisa,ia pun terlelap kembali. Karena posisi tidur Lisa yang membagongkan,alhasil guling yang membatasi mereka tertendang dan jatuh ke bawah kasur. Lisa pun tertidur menghadap ke jennie.
Tanpa ia sadari, ia menarik pinggang ramping Jennie kepelukan nya lalu terlelap kembali. Kedua nya terlelap tanpa menyadari hal itu.
.
.
.
Pagi pun tiba,sinar matahari masuk dari jendela hingga mengusik tidurnya dua burung dara ini.
Jennie menyingkirkan kaki Lisa yang menimpa kakinya. Ia membuka matanya perlahan dan seketika terbelalak melihat Lisa yang memeluk nya dengan nyaman.
"Heh bayi,lepasin ga?" Bisik Jennie. Lisa tak menggubris nya dan masih memeluk Jennie dengan nyaman.
"Lisaya.." Panggilnya lembut. Tanpa ia sadari,pipinya sudah memerah malu. Ini kali pertamanya Lisa memeluknya dalam keadaan tertidur!"Malu banget" Batin Jennie menutup wajah nya yang memerah. Perlahan,ia menggerakkan tangan Lisa agar lepas dari tubuh nya. Tapi itu malah membuat Lisa terbangun dari tidurnya.
"Lili kan masih mau peluk.."
shit.
"Suara nya berat banget lagi.." Batin Jennie yang tak tahan mendengar itu.
"Hmmm.." Lisa lanjut memeluknya dan kembali tertidur. Ia bisa merasakan deruan nafas Lisa di lehernya,yang membuat nya geli sekaligus deg-degan.
"A-Aku mau..keluar kamar" Ucap Jennie mencari alasan. Lisa membuka matanya lagi dan berhenti memeluk Jennie.
"Maaf" Ucap Lisa menatapnya dengan tatapan kantuk.Imut tapi seksi. Itu yang jennie deskripsikan saat ini. Ia tak bisa di sini lama-lama, Jennie segera bangkit lalu mencari kuncir rambutnya.
"Kuncir rambutku mana" Batinnya mencari-cari di sekitar kasurLisa menguap lalu duduk. Ia menggaruk lengan nya yang tak gatal. Rambut yang masih berantakan,memberi kesan bahwa pria ini sangat lucu ketika bangun tidur. Ia melihat Jennie yang mencari-cari sesuatu.
"Nini cari apa?" Tanya nya. Jennie menoleh
"Kuncir rambutku hilang" Jawab Jennie lalu fokus mencari-cari lagi
"Ini" Lisa menunjuk sebuah kunciran yang ia pasang di tangan nya sebagai gelang. Jennie terbelalak
"Ih ternyata kamu yang ambil!" Jennie segera melepas paksa dari tangan Lisa"Nini ninggalin di meja ruang tamu semalam" Ucap Lisa
Jennie pun bangkit dan segera keluar.
"Nini.. Lili ikut" Lisa melepas selimut nya lalu mengekori Jennie ke dapur. Hari ini,ia cuti bekerja untuk beberapa saat. Daddy nya juga memberi waktu untuk Lisa agar ia lekas baik-baik saja dan berhenti bersedih lagi karena kehilangan Tiffany."Nini mau masak ya?" Tanya Lisa yang melihat Jennie mengeluarkan bahan-bahan masakan.
"Mau mandi" Balas Jennie dengan singkat
"Mandi kok di dapur? Mandi kan di kamar mandi" Ujar Lisa dengan polosnya.Jennie menatapnya geram sambil mendengus kesal di hadapan nya. Lisa menatapnya dan sedikit menunduk agar berpapasan dengan Jennie.
"Nini jelek kalo lagi marah" Tawa nya sambil mengacak rambut jennie. Jennie menatapnya dengan kesal,tapi ia tak sadar bahwa ia telah blushing dari tadi.
"Nini kan ga bisa masak-"
"Jangan meledek!"
"Lili tidak meledek kok. Kan Nini sendiri yang pernah bilang kalo Nini ga bisa masak" Ucap Lisa"Bisa kok!"
"Kata mommy Hye Kyo, Nini ga bisa potong tomat" Ucap Lisa dengan polosnya.
"Ah kenapa Mommy pake bilang-bilang segala sih!" Batin Jennie dengan geram
"Bisa kok!" Jennie merasa tertantang dan meraih tomat. Ia meletaknya lalu meraih pisau. Sementara Lisa menyaksikan nya sambil menopang dagu.Jennie mulai memotong nya dengan hati-hati walaupun tangan nya bergetar. Ya ia belum ahli memotong tomat.
Ia berhasil memotong nya sekali. Lalu memotong satu bagian lagi,tapi pisau nya melesat karena tangan
Jennie bergetar. Alhasil, pisau itu menggores ujung jarinya dan mengeluarkan darah yang cukup banyak disana.Lisa terbelalak menyaksikan hal itu.
"Aww!" Jennie segera meletak pisau itu dan meringis kesakitan sambil memegangi jarinya.
"Nini,sakit ya?" Tanya Lisa panik
"Sakit lah bodoh! Masih nanya lagi" Ketus Jennie.
"Maafin lili!" Lisa segera menarik tangan Jennie dan melumat jari nya.Jennie melotot menyaksikan nya.
"L-lisa.."
"Kata mommy,biar darah nya ga keluar banyak" Ucap Lisa sembari menghisap darah tersebut.
"Kamu..nangis?" Tanya Jennie saat melihat mata Lisa yang sudah berkaca-kaca
"Aku yang kegores kenapa kamu yang nangis" Ucap Jennie kebingungan
"Ini gara-gara Lili" Ucapnya sambil berhenti menghisap darah itu"Gara-gara Lili, Nini jadi sakit" Air mata nya menetes, Jennie menatapnya dengan muka bodoh.
"Maafin Lili" Isaknya
"Aku ga apa-apa. Ga sakit kok-"
"Lili yang suruh Nini potong tomat!" Lisa semakin histeris. Jennie segera membuka kulkas dan meraih sekotak susu coklat.Ia menancapkan sedotan nya lalu memberikan nya pada Lisa. Seketika, tangisan nya berhenti.
"Dasar bayi" Umpat Jennie
"Minum susu kotak mulu,rasa coklat lagi. Kayak anak kecil" Balas Jennie lalu hendak menyalakan kompor
"Emang Lili boleh minum susu Nini?"
deg.
Jennie langsung menoleh ke arahnya dengan terkejut.
"Apa?!" Kaget Jennie
"Susu" Ia menyodorkan susu kotak itu ke Jennie agar Jennie tak marah
"Kamu bilang apa tadi?!"
"Susu Nini.." Suara nya mulai mengecil karena takut Jennie memarahi nya
"Siapa yang ajarin?!"Lisa menggeleng pelan dan tak berani menatapnya
"Kamu mulai nakal ya sejak aku tinggal?" Tuduh jennie sambil menunjuk Lisa menggunakan spatula
"Engga kok. Lisa ga nakal" Lisa menggeleng"Hampir seminggu aku ninggalin dia. Pasti Somi sering kesini kan? Gimana kalau mereka... melakukan sesuatu" Pikir Jennie
baiklah,overthinking di mulai.
Lisa menatap raut wajah jennie yang membingungkan
"Gimana kalau Somi ngajarin Lisa yang engga-engga? Gimana kalau Somi ngasih tau Lisa cara bikin dede bayi yang sebenarnya..?" Jennie mulai panik memikirkan hal itu
"Nini kenap-"
Jennie segera menghampiri nya
"Kamu,jangan dewasa dulu ya?" Ia segera memotong omongan Lisa. Lisa menaikkan alisnya kebingungan
"Hah?" Balasnya
"Jangan dewasa dulu. Kamu tetap begini aja ya? Kalau Somi ajarin kamu hal yang aneh-aneh,jangan turutin!" Ucapnya. Lisa jadi makin bingung."Emang nya Somi kenapa?" Tanya Lisa yang masih bingung
"Pokoknya jangan dulu ya!"Lisa menatapnya
"Nini kenapa sih? Lili ga bakal aneh-aneh kok. Maksud Lili soal susu
Nini,kemarin kan lili beliin Nini susu kotak rasa vanilla. Itu yang Lili maksud"Jennie terbengong seketika
"Jadi Lili pengen coba rasa vanilla. Selama ini kan Lili minum rasa coklat mulu" Ia menopang dagunya dan menatap Jennie
"Kenapa Nini mikirnya Lili nakal?""G..Gatau deh! Terserah,kalo mau minum ya minum aja!" Dengan pipi memerah, Jennie pergi darisana dan menuju kamar mereka.
Lisa menatap kepergian nya sambil cekikikan"Istri nya Lili lucu banget sih" Ucapnya tertawa dengan pelan.
Tbc..
