"Nini.." Bisik Lisa tepat di telinga Jennie. Jennie segera menutup telinga nya menggunakan bantal lalu lanjut tidur membelakangi Lisa.
"Niniiii" Rengek Lisa lagi dengan manja.
Jennie lanjut terlelap, tanpa menjawab Lisa.
"Pim..pim.. pom..ayo bangun" Lisa berirama sambil mentoel toel pipi mandu Jennie. Jennie segera menepis jari Lisa dengan geram. Ia pun membuka mata nya perlahan dan menatap Lisa dengan kantuk.
"Kamu mau apa sih?!" Kesal Jennie. Ia meraih handphone nya. Terbelalak saat melihat jam menunjukkan pukul tiga pagi. "Kamu mau apa? Susu? Ambil sendiri sana di kulkas. Argh aku mau tidur!" Geram Jennie
Lisa mengerucutkan bibirnya dan memainkan ujung piyama nya dengan gugup.
"L-lili cuma mau.."
"Apa?!" Ketus Jennie. Lisa tersentak
"I-Itu mau kasih tau, kalau..penerbangan kita jam.." Lisa sengaja memotong kata terakhirnya, lalu ia mengangkat lima jarinya."Penerbangan? Apa maksud mu?" Jennie langsung membuka matanya dengan lebar
"Madu bulan. Ke Paris, kayak yang nini bilang kemarin" Ucap Lisa dengan enteng"Paris?" Tanya Jennie. Lisa mengangguk antusias
throwback on-
"Cantik banget" Ucap Jennie sambil mengunyah keripik kentang. Lisa ikut menoton tv yang menyiarkan berita di Paris hari ini. "Nini mau kesana?" Tanya Lisa
Jennie tertawa pelan
"Siapa yang ga mau" Kekeh Jennie. Lisa tersenyum lebar
"Mommy sama Daddy ku juga pernah liburan kesana" Ucap Jennie sambil mengunyah.
"Kenapa kita ga madu bulan aja disana?" Tanya Lisa"Gak" Ketus Jennie
"Tapi kan Nini mau ke Paris?" Tanya Lisa. Jennie memutar bola matanya. "Ya ke Paris doang. Bulan madu sama kamu ya ga mau" Jawab nyathrowback off-
"Inget ga?" Tanya Lisa. Jennie masih terbengong. Menyadari bahwa Lisa menganggap perkataan nya serius saat itu.
"Tunggu, tadi kamu bilang apa? Penerbangan kita jam lima?!" Kaget Jennie baru menyadari ituLisa mengangguk dengan polosnya
"KENAPA BARU KASIH TAU SEKARANG?! KITA BELUM PACKING BAJU!" Jennie segera bangkit dari kasur, meraih koper dari lemari dan mulai memasukkan baju-baju nya.
Sementara Lisa hanya menyaksikan nya saja.
"Kenapa cuma bengong? Siapin baju mu!" Kesal Jennie. "Oh..iya" Lisa bangkit dan menyusul Jennie.
"Siapin" Pinta nya
"Apa?""Siapin baju nya lili" Lisa mengulang permintaan nya.
"Siapin sendiri!" Ketus Jennie
"Tolongin.." Pinta nyaJennie menatapnya dengan tajam dan benar benar kesal saat ini.
"Kamu ini jangan kayak anak-anak dong!" Ketus Jennie. Lisa terdiam.
"Ini semua juga salah kamu! Mesen tiket ga bilang-bilang. Tiba-tiba udah begini. Siapa yang mau di salahin? Aku? Kamu lah!" Bentak Jennie dengan geram"Katanya udah dewasa, mana? Aku ga nemu tuh titik dewasa kamu dimana" Kesal Jennie
"Hwaa-"
"Ga usah nangis!" Jennie memotong rengekan nya. Lisa semakin merengek dengan keras. Jennie menutup telinga nya.
"Lili udah dewasa!!" Pekik Lisa
"Gak!"
"Udaaaahh!!"
"Gak!"
"Udaah!""Kamu itu gak pernah dewasa, Lalisa!" Bentak Jennie. Lisa terdiam seketika. Ia menatap Jennie dengan mata yang berkaca-kaca.
"Apa? Nangis lagi? Nangis aja sana! Cengeng! Kamu itu ga dewasa!" Balas jennie.
Lisa meredakan rasa sedihnya. Ia mencerna kata-kata Jennie barusan. Ia kira, ia sudah dewasa di mata Jennie. Ternyata belum.
Lisa pun diam sesaat lalu meraih kopernya dan mulai memasukkan baju nya sendiri ke dalam koper itu.
