chapter 13

2.1K 203 5
                                    

Lisa menutup laptop nya dan meregangkan otot-ototnya. Ia sangat lelah. Tapi juga lega karena semua pekerjaan nya untuk beberapa hari ke depan sudah selesai. Jadi, ia bisa lebih leluasa bulan madu bersama Jennie.

Lisa menidurkan kepalanya di meja kerja nya,mulai mengantuk.

"Akhirnya..kerjaan Lili selesai" Ia mengatur nafas nya.

Ia meraih handphone nya lalu hendak mengirimkan pesan pada jennie

Lisa : Nini, kerjaan nya Lili udah kelar hihi, Nini kesini ya? Tadi mommy Hye Kyo suruh Nini temenin Lili disini
Lisa : kita bisa madu bulan tanpa hambatan deh

Lisa tersenyum saat pesan itu terkirim. Senyuman nya lebih melebar saat pesan itu terbaca oleh Jennie.

Jennie segera membalas pesan itu dengan geram dan emosi

2 messages from my wife
My wife : Gak
My wife : Bulan madu,bukan madu bulan. bodoh

Lisa memayunkan bibirnya dan mematikan handphone nya
"Emang nya apa yang salah dengan madu bulan sih? Kenapa Nini ga mau.." Pikirnya.

"Apa Lili masih bikin Nini malu?"

"Apa Nini takut, kalau Lili bikin ulah?"

Pertanyaan itu tergiang-giang di kepalanya.
"Lili belum dewasa" Keluhnya sambil memejamkan matanya
"Lili ga bisa dewasa" Ia menutup wajahnya menggunakan kedua tangan nya. Ia mengusap rambutnya, tatapan nya teralihkan ke sebuah foto yang terpajang di meja kerja nya.

Foto Tiffany yang merangkul nya saat ia menikah. Ia seketika tertegun dan menatap foto itu lebih lama.
"Mom, Lili mau cerita ke siapa lagi.." Keluhnya sambil menatap wajah Tiffany di foto itu

"Kamu udah dewasa sayang. Sangat dewasa. Kamu udah punya Jennie. Udah bisa melanjutkan perusahaan Daddy. Kamu udah bisa semuanya"
"Tapi kenapa Nini masih ga sayang sama Lili?"
"Nini sayang sama Lili. Cuma caranya aja yang beda"
"Beneran?"
"Iya. Anak Mommy jangan sedih-sedih lagi ya? Kamu harus jadi laki-laki yang kuat! Kamu akan jadi seorang Daddy nanti. Kamu pemimpin jennie,jadi laki-laki yang kuat ya?"

"Lili kangen" Batin Lisa mengingat percakapan nya dengan Tiffany waktu itu

Tok..Tok..

Lisa mengangkat kepalanya dan merapikan jas nya. "Masuk" Seru nya. Wanita itu masuk, tersenyum ke arah Lisa lalu menutup pintu itu kembali.

"Somi?"

Somi tersenyum senang lalu menghampiri Lisa. Ia segera memeluk Lisa dan Lisa membalas pelukan nya.

"Ini udah malem lho. Kamu sama siapa kesini?" Tanya Lisa. "Sendirian" Jawab Somi tersenyum senang.
"Lagian aku kangen sama kamu, emang ga boleh kesini?" Kekeh nya, Lisa ikut terkekeh.
"Boleh kok" Jawab Lisa tersenyum

"Kemarin, kamu mau ke rumah aku ya? Aku baru baca chat kamu" Ucapnya sambil duduk di hadapan Lisa. Lisa mengangguk dan tersenyum nyengir

"Um..kemarin Lisa cuma mau minta susu coklat dikiiit aja. Soalnya susu coklat di rumah Lisa udah habis" Ia menggaruk tengkuk nya yang tak gatal

"Pas banget dong" Somi menaruh sekantung plastik berisi tiga susu coklat ke atas meja. "Tadi aku mampir ke minimarket, beliin ini buat kamu" Ia tersenyum. Lisa seketika berbinar dan menerima susu itu.

"Terima kasih banyak ya, Somi!" Girang nya. Somi ikut tersenyum. "Sama-sama" Jawab nya

Perhatian nya tertuju ke meja kerja Lisa yang bersih rapi tanpa satu berkas pun. "Um..berkas-berkas nya mana?" Tanya nya. Lisa menusukkan sedotan ke susu kotak itu lalu meminumnya.
"Hm? Ooh..udah selesai semua" Lisa lanjut meminum susu kotak itu

PerjodohanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang