31.always happy with you

297 26 1
                                    

Karisa terbaring lemah diatas ranjang rumah sakit. Kemarin gadis itu benar benar kelelahan dan mengalami drop sehingga harus dirawat dirumah sakit.

"Excuse me, Mr. Wijaya, may I speak to Miss Karisa's personal doctor?"tanya dokter Smith.

Wijaya mengangguk.

"Sure Wait for It dokter aryo dokter Smith ingin bicara"ucap Wijaya memanggil dokter aryo.

Dokter aryo yang sedang mengobrol dengan rekannya segera menghampiri Wijaya.

"Iya kenapa tuan?"tanyanya.

"Dokter Smith ingin bicara mengenai operasi Karisa, dia sudah menemukan donor yang cocok untuk Karisa"jelas Wijaya.

Dokter aryo mengangguk, "Then let's talk in my room, Doctor Smith"ajak dokter aryo.

Gema menggenggam lengan Karisa, mengusapnya pelan.

"Kamu ga kangen sama aku?bangun Karisa"ucapnya lirih.

Gema tidak tidur sedari semalam, ia hanya ingin menunggu Karisa membuka matanya.

Kenzo masuk dengan beberapa paper bag yang ia bawa.

"Gar makan dulu tar Lo ikutan sakit lagi"titahnya.

Gema mengangguk, "iya"jawabnya singkat.

Dokter aryo dan dokter Smith masuk keruangan karisa, dua dokter berkacamata itu segera mendorong brankar Karisa keluar dari ruangannya.

"Dok Karisa mau dibawa kemana?"tanya gema.

Dokter aryo melepas maskernya, "Karisa akan segera dioperasi mau tidak mau dia harus keamerika hari ini juga"jelas dokter aryo.

Gema terdiam, amerika batinnya.

"Gar"panggil Kenzo.

Keluarga Karisa dan teman temannya berada dirumah sakit sekarang.

"Tolong lyadra tenang, Karisa akan baik baik saja"ucap Wijaya.

"Ayah ngak lyadra gamau ayah, lyadra cuma punya Karisa"ucap lyadra dengan tangisannya yang semakin gencar.

Dokter Smith menepuk pundak lyadra pelan.

"please don't make things more complicated Mrs. lyadra, Karisa will be fine. there he will get the best treatment hopefully when he comes back here he will recover and not feel Again"jelas dokter Smith.

Lyadra menghapus jejak air matanya, tubuh kecilnya memeluk Karisa rengkuh.

"Kamu harus pulang, harus. Bunda disini sayang bunda nungguin Karisa disini"ucapnya pelan tepat didekat telinga Karisa.

Gema memijat pangkal hidungnya pelan, "apa gak ada yang bisa ikut selain anda?"tanya Kenzo pada Wijaya.

"Rumah sakit disana membatasi pasien dari luar saya sudah berbicara pada pimpinan rumah sakitnya agar menyiapkan tiket khusus untuk Karisa, namun tetap saja hanya saya yang bisa ikut"jelasnya.

Nadia menggenggam lengan mungil Karisa.

"Get well soon bestie, gw tunggu Lo disini. Kita udah mau try out jangan sakit lagi"ucapnya pelan.

Rania memeluk Nadia, "kak Risa pasti sembuh"ujarnya yakin.

Pesawat pribadi milik Wijaya sudah terbang 15 menit yang lalu, gema cowok itu masih duduk diatas rooftop rumahnya.

"Cepat kembali, bayi beruangnya gara"gumamnya disertai raut sedih.

🌻

🌻

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
KARISA[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang