Forbidden Love (2)

170 3 2
                                    

Kirana memandang pintu yang tengah diketuk dari luar, kemudian melangkah dengan pelan ke arah pintu. Dia membuka pintu dan mendapati wajah cerah Jefrey yang tengah tersenyum riang. Kirana menatap tas plastik yang tengah di pegang Jefrey sambil berjalan mendahuluinya, Jefrey menutup pintu dan berjalan di belakang Kirana, kemudian menaruh tas plastik di atas nakas.

"Aku tinggal mandi sebentar ya," ucap Jefrey sambil melepaskan jasnya dan menaruhnya di atas nakas.

Kirana menganggukkan kepalanya dan duduk di tepi ranjang. Jefrey menatap wajah Kirana yang terlihat sendu.

"Atau, kamu mau mandi duluan, Ran?" tawar Jefrey.

Kirana mendongak menatap Jefrey

"ini, tadi aku belikan kamu ..., daleman buat ganti," ucap Jefrey ragu sambil memberikan kotak kecil berwarna coklat pada Kirana.

Kirana menerima kotak itu dan tersenyum geli.

"Dulu, kamu sering menyuruhku membelikan benda itu di koperasi sekolah jika kamu sedang bulanan, em..., aku harap nomornya masih tetap seperti yang dulu," lanjut Jefrey sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal sama sekali.

Kirana berdiri dari posisinya dan melangkah mendekati Jefrey.

"Untuk apa kamu membelikan aku benda ini, jef?" tanya Kirana dengan nada jahil, sambil menatap lekat wajah Jefrey

"Em..., aku kira kamu membutuhkannya," jawab Jefrey gugup,  "dan..., dan..., tidak nyaman rasanya kalau tidak ganti *itu*, lebih baik tidak ganti pakaian dari pada tidak ganti itu kan yang kamu katakan dulu," sambung Jefrey dengan cepat, menahan malu Jefrey berusaha menghindari tatapan mata Kirana.

"Yakin tidak ada niat lain kamu membelikan ini?" tanya Kirana lagi sambil memegang ke dua bahu Jefrey sehingga lelaki itu sedikit terlonjak dan membuat Kirana menahan tawanya.

"Enggak..., enggak, kamu jangan mikir yang macam-macam ya, Ran," jawab Jefrey dengan wajah polosnya.

Kirana menggoda Jefrey dengan semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Jefrey. Lelaki itu  menahan napasnya kemudian memejamkan matanya sambil menutup rapat bibirnya. Namun, sedetik kemudian dia mendengar suara tawa pecah dari bibir Kirana.

"Hahaha..., Jefrey..., Jefrey." Kirana terbahak dan melepaskan tangannya dari ke dua bahu lelaki itu.

Jefrey membuka matanya dan menatap Kirana yang tengah menertawainya. Dia diam sambil membenahi posisi rambutnya yang tidak berantakan. Kirana menolehnya dan menyudahi tertawanya dengan senyuman manis.

"Jangan berpikiran macam-macam oke!" Ucap Kirana sambil berlalu mendahului Jefrey ke arah kamar mandi.

Jefrey menghela napasnya yang berat kemudian dengan langkah cepat menyusul Kirana. Jefrey memegang tangan Kirana dengan kasar dan secara otomatis Kirana menoleh ke arahnya, kemudian secara cepat Jefrey membungkam bibir wanita itu dengan bibirnya. Kirana terbelalak dan berusaha melepaskan pagutan Jefrey. Namun, kekuatan Jefrey lebih besar darinya.
Jefrey memperdalam ciuman di bibirnya ketika melihat Kirana berontak. Namun, ciumannya berubah menjadi lembut saat Kirana tidak lagi melawan dan memejamkan matanya. Jefrey melepaskan pagutannya dan mengelus lembut wajah wanita yang teramat dicintainya itu. Jefrey menggendong tubuh Kirana dan Kirana melingkarkan ke dua tanggannya di leher Jefrey.

Jefrey dengan lembut , menurunkan tubuh Kirana di atas ranjang berukuran king size. Dia elus lembut wajah Kirana sementara wanita itu hanya memejamkan matanya menikmati perlakuan Jefrey, sekali lagi dia mencium bibir Kirana, kali ini Kirana tidak tinggal diam. Dia membalas ciuman itu. Jefrey semakin memperdalam ciumannya, tubuhnya menindih tubuh Kirana, sementara tangannya mulai melepas satu persatu kancing kemeja Kirana dan menyentuh benda rahasia wanita itu, yang seharusnya hanya boleh di lihat oleh Dewa.
Kirana terhenyak ketika merasakan tangan Jefrey dengan lembut menyentuh bukitnya. Sepersekian detik dia dilempar kembali pada kenyataan, dia menahan tangan Jefrey dengan tangannya. Jefrey kaget dan menatap Kirana, wajah Jefrey berubah putus asa ketika melihat air mata yang mengalir di wajah Kirana. Dia turun dari tubuh Kirana dan mengusap air mata wanita itu. Kirana menatap Jefrey dengan sendu dengan wajah yang dipenuhi air mata.

Forbidden LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang