Stay or leave

142 2 3
                                    

Part 25. Stay or leave???

Dewa membuka kenop pintu dan melihat istrinya yang tengah tertidur sambil duduk dengan menggenggam tangan mungil Abree, Dewa tidak jadi masuk ke dalam kemudian keluar dan melangkah menuju kantin. Dewa melihat Jefrey yang tengah duduk sendiri di sudut ruangan sambil menyesap sesuatu di dalam mug putih, Dewa melangkah mendekati pria itu.

"Boleh saya duduk di sini?" tanya Dewa

Jefrey terbelalak menoleh Dewa kemudian mengangguk pelan, Jefrey menyesap lagi kopi dalam mug putihnya.

"Bagaimana kabarmu?" tanya Dewa

Jefrey menoleh Dewa dengan heran

"Seperti yang kamu lihat sekarang," jawab Jefrey sambil tersenyum simpul

"Kamu harus selalu sehat, selalu ceria supaya bisa membuat Kirana bahagia, dia sangat sedih bila melihat orang yang dicintainya sakit, Kirana dulu melahirkan dengan cara caesar jadi jika nanti kalian menikah dan dia hamil, jangan memaksanya untuk melahirkan normal, dia akan berusaha kuat dengan menahan sakit berhari-hari tapi aku mohon, sarankan dia untuk segera caesar karena kata dokter yang dulu menanganinya, dia memiliki panggul yang sempit, Kirana suka terbangun di tengah malam jika itu terjadi buatkan susu hangat dicampur vanila, itu akan membuatnya rileks dan kembali tertidur dan yang terpenting jangan buat dia menangis, air matanya mudah untuk keluar jadi buatlah dia selalu tersenyum, kamu bisa melakukannya untukku kan?" Ucap Dewa panjang lebar.

Jefrey heran mendengar ucapan Dewa dan menatap intens pria di depannya itu.

"Dia sudah memilihmu, jadi aku mohon jaga dia..., hanya itu yang aku inginkan, bisakah kamu berjanji padaku?"

Jefrey menghembuskan napasnya denan kasar kemudian menatap pria di depannya yang teramat menyedihkan.

"Kamu tidak marah pada kami?"

Dewa menggeleng dan tersenyum simpul?

"Sejak awal bukan aku yang dicintainya. Sejak awal aku hanya menggantikan sebuah nama yang telah terukir di hatinya, dan sejak awal aku sudah  berjanji akan membahagiakannya, jadi jika bersamamu dia bisa bahagia, aku rela melepaskannya bersamamu."

Jefrey sendu menatap lelaki di depannya, lelaki baik yang telah dia curangi. Apa berhak dia mendapatkan semua ini, di saat dia bahagia dia telah menyakiti hati pria baik di depannya secara sadar?.

Dari balik pintu kantin Kirana terisak mendengar obrolan Dewa dan Jefrey, dia memegang dadanya yang tidak kuasa menahan sakit yang teramat dalam. Hatinya bimbang. Haruskah dia melepaskan suami yang teramat mencintainya demi cinta masa lalunya yang belum usai. Suami yang hangat baik yang bahkan tidak pernah membuatnya menangis sekalipun, haruskah dia menjadi sejahat itu? Batin Kirana bimbang sekali lagi.
Kirana berlari menjauhi kantin, hatinya sangat sesak mendengarkan ucapan suaminya barusan, ucapan cinta yang tidak pernah disadarinya, bahkan Dewa melepaskannya demi kebahagiannya. Kirana berlari ke atas rooftop rumah sakit dan menangis sejadi-jadinya.

**

Flashback

Ingatannya melayang pada beberapa tahun yang lalu saat dia tengah berjuang melahirkan bayi pertama mereka. Dewa menggenggam erat tangan Kirana yang tengah berusaha melahirkan bayi mereka secara normal. Peluh membanjiri tubuh Kirana, tenaganya sudah terkuras karena merasakan sakit yang teramat semenjak semalam. Dewa semakin frustasi karena belum juga ada tanda-tanda bayi mereka akan terlahir ke dunia, pembukaan sudah lengkap, air ketuban juga sudah pecah namun sang bayi yang di tunggu-tunggu belum juga lahir. Keadaan Kirana sudah semakin lemah dan pegangan tangannya di tangan Dewa terlepas, Dewa kaget dan menatap istrinya yang telah memejamkan mata.

"Sayang..., sayang bangun, sayang..., "

Dewa menggoncang-goncang tubuh Kirana, namun tidak ada pergerakan sama sekali, Dewa segera menekan bell dibawah ranjang pasien. Tidak lama dokter dan suster berlarian masuk ke ruangan bersalin.

"Dok, tolong istri saya, dok" ucap Dewa kebingungan

Dokter segera memeriksa kondisi Kirana, Dewa masih memegang erat tangan istrinya.

"Nyonya Kirana pingsan, pak"

Dewa menghembuskan napas lega.

"Kita harus segera mengoperasi nyonya Kirana, karena kondisinya sudah semakin melemah, nyonya Kirana memiliki panggul yang sempit sehingga agak sulit untuk melahirkan secara normal namun dia bersikeras untuk melahirkan secara normal sehingga kondisinya semakin menurun seperi ini, jika kita menunda lagi untuk operasi maka kemungkinan bayi dalam kandungannya tidak bisa diselamatkan karena air ketubannya sudah pecah sedari tadi" jelas dokter panjang lebar

"Apapun itu kalau untuk keselamatan istri saya, lakukanlah dok." Kata Dewa mantap

Dokter segera mempersiapkan operasi Kirana. Dewa menunggunya dengan harap-harap cemas dan setengah jam kemudian terdengar tangisan seorang bayi. Dewa berdiri dari posisi duduknya dan menatap ke arah pintu ruangan operasi, hatinya menghangat mendengar suara tangisan bayi. Kemudian seorang suster menggendong bayi yang terbungkus selimut putih keluar dari ruangan operasi. Dewa segera menghampirinya, suster itu tersenyum sambil memperlihatkan seorang bayi yang sangat lucu dalam gendongannya. Dewa menyentuh tangan mungilnya, kemudian tersenyum haru.

"Ini anak saya, sus?" tanya Dewa dan suster mengangguk "dia, laki-laki apa perempuan?" tanyanya lagi

"Selamat anak Anda laki-laki," jawab suster

"Terimakasih Tuhan," ucap Dewa "istri saya, bagaimana keadaannya, sus?" Dewa menatap serius ke arah suster

"Bayi dan ibunya selamat," jawab suster

Dewa menghembuskan napas leganya dan tersenyum pada suster.

*

Kirana akan menaiki lift namun Dewa keluar dari lift sebelahnya, pandangannya kosong disertai langkah goyah dari kakinya, sehingga dia tidak melihat Kirana yang berdiri di depan pintu lift. Kirana menatap Dewa dengan pandangan sendu, dia ikuti langkah Dewa menuju rooftoop.
Dewa menangis sambil menutup wajahnya dengan ke dua tangannya. Dari kejauhan hati Kirana hancur melihatnya.

Dia sangat merasa menjadi wanita paling jahat di dunia karena telah menyakiti lelaki sebaik Dewa, lelaki setia yang sangat mencintainya, kenangan masa indah dengan lelaki itu terputar kembali di memorinya. Kirana menangis sambil menatap punggung Dewa yang bergetar hebat.

Forbidden LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang