Part 7 I Love You Too

847 11 0
                                    

"Aku mencintaimu," ucap Jefrey

Kirana menatap sayu wajah tampan Jefrey,

"Aku rasa ucapan itu tidak tepat untuk kamu ucapkan sekarang jef," jawab Kirana

"Aku tau ini salah tapi, aku sudah tidak mampu menahan perasaanku lagi rana, Maafkan aku." balas Jefrey penuh penyesalan

"Aku tau... tapi kakiku sakit jef" ucap Kirana

"Heh?" celetuk Jefrey yang tidak mengerti akan arah pembicaraan Kirana

Kirana menunjuk kakinya yang berdarah terkena pecahan piring. Jefrey kaget dan membelalakkan matanya.

"Astaga... kakimu ran!"

Jefrey terkejut menatap kaki Kirana yang terluka terkena pecahan piring, dengan refleks Jefrey membopong tubuh Kirana, Kirana terbelalak dengan Perbuatan Jefrey. Jefrey segera merebahkan badan Kirana di sofa.
Jefrey menatap Kirana dengan penuh penyesalan. Jefrey memegang kaki Kirana yang berdarah dan melepas sepatu yang Kirana pakai.

Jefrey mencabut pecahan kaca yang menusuk kaki Kirana dengan perlahan.

"Auw..." pekik Kirana ketika Jefrey mencabut serpihan kaca dari kakinya

"Sakit?" tanya Jefrey lembut, sambil mengelap darah di kaki Kirana dengan sapu tangannya, "Maaf" lanjutnya sambil menatap Kirana yang menganggukkan kepalanya.

Jefrey merengkuh tubuh Kirana kedalam dekapannya, dan untuk kedua kalinya Kirana tak mampu menolak Jefrey. Namun seketika Kirana tersentak saat bayangan Abree yang tengah tersenyum menggemaskan melintas dibenaknya.

"Ini salah,"

Kirana berusaha melepaskan dekapan Jefrey ditubuhnya namun, sekuat tenaga Jefrey menahannya.

"Ini salah jef... jefrey... lepas.. please..."

Kirana masih berusaha melepaskan dekapan Jefrey namun kekuatannya tidak mampu menyaingi kekuatan Jefrey, sehingga Kirana hanya bisa pasrah dan terisak dalam dekapan Jefrey.

"Cinta itu tidak pernah salah ran, hanya saja cinta ini datang disaat yang tidak tepat," ucap Jefrey lemah sambil perlahan mengurai dekapannya ditubuh Kirana, "kita tidak akan pernah tau, bagaimana akhir kisah cinta kita ini jadi aku mohon, maukah kamu melengkapi kisah cintaku ran?" lanjut Jefrey sambil mengusap lembut rambut hitam panjang Kirana.

Air mata dengan deras mengalir diwajah Kirana. Dia menatap wajah Jefrey dengan tatapan sendunya. Masih tampan seperti dulu bahkan jauh lebih tampan dari ketika mereka SMA dulu. Tidak dipungkirinya bahwa Kirana dulu amat sangat mencintai lelaki ini, namun itu dulu, sekarang hati dan tubuhnya adalah milik Dewa, suaminya, kekasih halalnya sejak Lima Tahun yang lalu Kirana memutuskan lelaki itu menjadi bagian dari hidupnya. Walau tak bisa dipungkirinya bahwa getaran aneh didalam dadanya masih kuat dikala Kirana menatap wajah Jefrey.

"Kita sudah memiliki hidup kita masing-masing jef, aku memiliki suami dan anak yang sangat aku cintai, begitupun kamu, telah memiliki Rania, gadis yang sangat cantik dan sangat mencintaimu tentunya,"

Kirana mencoba menyadarkan Jefrey akan posisi mereka masing-masing

"Aku kira awalnya juga begitu, aku akan menikah dengan Rania, kami akan bahagia dan memiliki anak yang lucu-lucu," ucap Jefrey sambil memandang lekat wajak Kirana, "namun kamu tau ran, sejak bertemu denganmu lagi diacara reuni kemarin, semua impian dan harapanku tentang Rania menguap begitu aja, digantikan oleh impianku bersamamu, bagaimana caranya agar aku bisa merebutmu dari suamimu yang kaya itu, bagaimana caranya aku bisa mendapatkanmu dan kita akan menikah, hidup bahagia serta memiliki seorang anak yang sangat cantik sebagai adik dari anakmu yang sekarang, hanya itu sekarang impian yang ada disini ran." Lanjut Jefrey sambil menyentuhkan tangan Kirana kedadanya.

Air mata Kirana tak mampu lagi terbendung, Kirana terisak, hatinya sesak mendengar ucapan Jefrey barusan. Lelaki itu sakit, sama seperti apa yang dia Rasakan bertahun-tahun yang lalu.
Jika saja kata-kata itu Jefrey ucapkan disaat mereka masih remaja dulu
Jika saja kata-kata itu Jefrey ucapkan sebelum dia mengucap janji dengan Dewa,
Jika saja Jefrey hadir kembali sebelum dia bertemu dengan Dewa,
Ya... hanya jika saja kata yang mampu terucap dibenak Kirana. Kenyatannya adalah dia milik Dewa sekarang, itu kenyataan telak seharusnya menjadi sebuah perisai untuk mereka berdua.

Jefrey mengusap lembut wajah Kirana yang berurai air mata. Kirana tersentak dan menatap tajam wajah Jefrey.

"Hentikan jef, kumohon" ucap Kirana sambil mencekal tangan Jefrey dan menjauhkan tangan itu dari wajahnya.

Jefrey menatap sedih tangannya dan menatap Kirana dengan pandangan kesakitan. Ya Jefrey terluka, hatinya terluka akan cinta dimasa lalunya yang tak pernah mampu dia gapai.

"Apa kamu tidak pernah mencintaiku ran?" tanya Jefrey lemah,

Kirana hanya diam sambil menatap lantai yang dianggapnya lebih aman daripada dia harus menatap wajah Jefrey yang memabukkan.

"Jawab aku ran, APA KAMU PERNAH MENCINTAIKU?" teriak Jefrey

Kirana terlonjak dan menatap wajah Jefrey yang penuh akan duka. Kirana tak mampu menatap wajah itu lagi, dia segera beranjak berdiri dari sofa dan melangkah namun dari belakang Jefrey memegang tanggannya. Menghentikan langkah Kirana.

"Hentikan jef, disini banyak orang" ucap Kirana tanpa menoleh kearah Jefrey yang tengah mencekal pergelangan tangannya,

"Jawab dulu pertanyaanku ran"

Jefrey memandang punggung Kirana yang bergetar, wanita itu menangis.

"Tidak ada yang perlu aku jawab jef, kumohon lepaskan aku"

Kirana menatap jefrey dengan penuh belas kasihan, namun Jefrey kali ini membentengi hatinya, dia tidak mau mengasihani wanita itu, yang dia mau hanya jawaban Kirana, itu saja.

Kirana hampir frustasi menatap Jefrey yang hanya diam menatapnya sambil memegang pergelangan tangannya,

"Jefrey kumohon" ucap Kirana sekali lagi mengiba

Jefrey tetap diam, Kirana semakin terisak,

"Aku mencintaimu..."

Akhirnya jawaban yang ingin didengar oleh Jefrey keluar dari bibir Kirana. Jefrey menatap lekat wajah Kirana. Hatinya membuncah, bahagia. Jefrey langsung merengkuh tubuh Kirana namun Kirana mendorongnya membuat Jefrey membelalakkan matanya keheranan.

"Aku mencintaimu,dulu dan sampai sekarang perasaan itu tidak pernah berubah, namun sekarang aku adalah milik Mas Dewa, jadi aku tidak berhak lagi memiliki perasaan ini," Ucap Kirana, "jawaban yang kamu minta sudah aku berikan, sekarang lepaskan aku" lanjutnya

Jefrey melepas tangan Kirana dan Kirana segera berlalu dari hadapan jefrey.
Jefrey tersenyum lega mendengar ucapan Kirana barusan, apapun ucapannya setelah itu, yang pasti Kirana pernah mencintainya, sama dengan perasannya sendiri. Jefrey memegang dadanya yang menghangat mengetahuinpemilik hatinya juga memiliki detak yang sama dengannya.

Jika cinta itu adil maka tidak akan pernah ada air mata didunia ini, namun semua itu yang membuat dunia ini terasa manis.
Perasaan bahagia akan datang setelah terluka
Dan rasa manis akan terasa setelah mengecap pahit.

---------

Tbc

Thanks buat yang udah mau baca
Jangan lupa vote ya sama sempetin komen juga
Maaf jika typo dan penulisan kata yang salah dan tidak tepat

Oh ya selamat berpuasa buat yang menjalankan^^

Bwi, 1 june 2017

Big Love

Anggie Bauti

Forbidden LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang