Part 3. This is my Number!!

841 15 4
                                    


Acara reuni telah dimulai, aku satu table dengan Rossa dan suaminya, sering kali tawa renyah keluar dari bibir kami, membuat para suami kami tersenyum geli

"Jadi udah berapa anak kalian?" Tanyaku sambil menyuapkan beff steak kemulutku

"Ya ini... dalam kandunganku, belum lahir" jawab Rossa

Aku menatapnya dengan heran

"Masak sih? Kalian nunda punya momongan ya?" Tanyaku lagi

"Enggak, kandunganku lemah Ran.. udah dua kali hamil dan dua-duanya keguguran, so setelah 3 Tahun akhirnya Tuhan ngasih gue kesempatan hamil lagi, gue harus jaga baby ini" ucap rossa serius sambil membelai perut buncitnya "makanya, gue langsung minta pulang kampung setelah gue dinyatakan hamil, biar deket sama ibu dan ada yang mantau gue kalo gue disini" lanjutnya membuatku terharu

Refleks aku memeluknya, mataku berkaca-kaca mendengar ceritanya. 8 Tahun menikah dan belum memiliki momongan mungkin sebuah kesedihan baginya, namun aku akui rossa wanita yang tegar. Aku usap lembut punggungnya

"Gak bisa komentar" ucapku sambil melepas pelukanku serta menyeka air mataku yang sudah berhasil lolos dari kelopaknya "kamu hebat ross, sayang...kamu harus sehat ya biar bisa jadi kado terindah buat mama sama papamu" lanjutku sambil mengusap-usap perut buncit rossa

Rossa tersenyum menatapku, begitupun jason dan mas dewa mereka berdua terharu melihat tingkahku dan rossa

"Oh ya, udah ketemu sama jefrey?" Tanya rossa pelan sambil mendekatkan wajahnya ketelingaku

Aku terdiam dan menatapnya sambil mengangguk, hanya Rossa yang tau tentang masa laluku, tentang cintaku, dan tentang jefrey

"Dia dari tadi liatin kamu terus..." lanjutnya

Aku langsung menatap kearah jefrey yang menatapku tajam, kemudian aku mengalihkan pandanganku ke rossa

"Biarin aja, dia udah mau merried loh... rania kamu masih ingat kan?" Ucapku kemudian menyeruput minuman cola didepanku

Mas dewa memegang punggungku dan aku menolehnya

"Mas ketoilet dulu ya sayang" ucapnya

Aku anggukkan kepalaku dan mas dewa segera berlalu dari hadapan kami

"Rania, cewek gak tau malu itu?" Tanya rossa sambil menunjuk gadis cantik disebelah jefrey

"Gak usah ditunjuk juga kali rose" ucapku sambil menurunkan tangan rossa, rossa tersenyum "dia cocok buat jefrey, dia cantik, pintar dan..."

"Licik" ucap rossa menyela ucapanku yang seketika membuatku menolehnya

"Maksud kamu?" Tanyaku heran dengan ucapannya barusan

"Dia dapetin jefrey dengan cara licik, dia nyuruh papanya yang CEO itu buat rekrut jefrey sebagai karyawan diperusahaan mereka, setelah itu menjadikan jefrey sebagai manager dan memakaikan tali kekangnya dihidung jefrey" ucap rossa berapi-api

"Dari mana kamu tau?" Tanyaku

"Papanya rania adalah kolega jason, ya kan beib?" Tanya rossa suaminya. Dan jason hanya mengangguk sambil menyantap makanannya "dan mama jefrey adalah temen mamaku, ingat kan? Gosip itu cepat sekali menyebarnya ran" lanjutnya

"Jadi jefrey....?" Aku menatap rossa

"Jefrey, tidak pernah mencintai rania... sama seperti dulu" ucap rossa melanjutlan pemikiranku "jefrey mencintai gadis lain ran...gadis yang sangat berharga dimatanya, gadis itu cinta pertama dia" ucap rossa membuat dadaku sakit.

Kenapa dadaku sakit seperti in??
Lupakan ran... jefrey bukan siapa-siapa kamu
Ingat itu!!

Aku mengalihkan tatapanku dari rossa dan kembali menikmati makananku

Forbidden LOVETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang