CHAPTER : 12 [SEASONS 1]

102 18 0
                                    

Yoona pov ~

Aku menunggu sampai jam menunjukan waktu tengah malam untuk memastikan semua tetangga ku yang mayoritas manusia mortal ini terlelap dalam tidur mereka.

Saat jarum jam sudah menunjukan pukul 00:00 dan memastikan tak ada manusia mortal yang masih terbangun. Aku pun langsung menyuruh ziz berubah ke wujud aslinya yang berukuran 5kali lebih besar dari wujud sehari2nya yang hanya sebesar burung elang harpy.

Akupun segera naik ke punggung ziz dan kami berdua pun pergi menuju hutan black forest berada, seharusnya akan sangat sulit untukku dan ziz saat ingin melalui pintu portal ke dunia para immortal berada karena saat ini bukan saat nya red blood moon muncul.

Tanpa ku sangka tiba2 saja burung falcon api milik chanyeol muncul, yang ternyata ia menunggu kami berdua tepat di depan twins tree portal. Dengan adanya dia kami pun bisa masuk ke portal dengan mudah atau istilahnya burung falcon api ini seperti surat izin khusus di dunia manusia mortal.

Setelah sampai di dunia immortal, aku dan ziz pun segera menuju ke castil sekolahan seira dipimpin oleh burung falcon api milik chanyeol. Saat aku dan ziz baru sampai di sekolah, hal pertama yang kulihat dengan mataku adalah sebuah battle fight antara hyunjin dan salah satu anak murid laki2 lain yang tak ku kenal siapa ia.

Aku sangat mengenal hyunjin dan cukup tau tentangnya. Aku melihat beberapa anak2 murid lain berkumpul disekitar hyunjin dan anak laki2 yang menjadi lawan hyunjin. Mereka semua seperti berusaha menghentikan hyunjin dengan kekuatan mereka masing2 namun nihil tak ada yang berhasil.

Aku mencoba memperhatikan battle fight mereka yang lama kelamaan itu bukan lagi terlihat seperti battle fight biasa tapi seperti benar2 sedang menghajar satu sama lain.

Aku mengernyit bingung, ku perhatikan sepertinya lawan dari hyunjin seakan tak mau membalas serangan hyunjin. Yang lawan hyunjin lakukan hanyalah menangkis setiap serangan hyunjin.

Pertarungan AIR VS API yang cukup menarik namun tiba2 saja hyunjin berlari dan berhasil menangkap lawannya dan mencengkram leher lawannya dengan satu tangan saja.

Tatapan mata hyunjin terhadap lawannya seakan ingin membunuh, ku kira itu bukanlah hal serius namun seketika saat itu juga aku melihat dengan kepala dan mataku sendiri dimana hyunjin yang tiba2 saja mendapatkan kekuatan api lainnya yang berubah ketingkat kekuatan api yang semakin tinggi.

Kekuatan api milik hyunjin sebenarnya adalah kekuatan api merah dan ia mampu mengendalikan Lava gunung berapi. Namun saat ini dalam keadaan tangan yang masih mencengkram leher lawannya, kekuatan api milik hyunjin meningkat dari kekuatan api merah lalu meningkat ke api jingga > api kuning > api biru dan terakhir adalah kekuatan api paling tinggi yaitu api putih.

Saat itu juga aku berlari menuju hyunjin, dan berusaha untuk mengunci kekuatannya namun usahaku gagal karena kekuatannya yang tiba2 saja meningkat drastis dan memiliki power yang sangat besar. Ditambah lagi hyunjin sepertinya sedang dalam kondisi emosi yang memuncak membuat kekuatannya menjadi semakin membesar.

Aku pun menghampiri beberapa murid lain..

"dimana seira?!" tanya ku.

Seorang anak laki2 menjawab..
"seira sedang dirawat di ruang lab master lay!"

"pastikan anak laki2 itu tidak hangus terbakar oleh hyunjin! Kalian harus bekerja sama untuk melindungi anak malang itu!... Aku akan ke lab sebentar!" ujarku dan para murid pun mengangguk.

Aku menyuruh ziz untuk mengawasi para murid lain dan hyunjin juga lawannya yang malang itu. Aku segera berlari menuju labotarium pribadi milik lay dengan melacak jejak bau aroma khas seira.

|•RED MOON ACADEMY•| {SEASON 1}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang